albyabby91Avatar border
TS
albyabby91
AKSI TUTUP MULUT : Timnas Jerman Dan Kampanye LGBT
AKSI TUTUP MULUT : Timnas Jerman Dan Kampanye LGBT

Pertandingan fase grup piala dunia 2022 Qatar mempertemukan Jerman versus Jepang. Tergabung bersama Spanyol dan Kostarika di grup E, duel antara keduanya berlangsung sengit. Jual beli serangan begitu sering terjadi hingga pada menit ke 33 Jerman unggul terlebih dulu lewat sepakan penalti dari pemain Jerman keturunan Turkey, Elkay Gundogan. Menanggapi kemasukkan gol terlebih dahulu itu, Jepang lalu meningkatkan intensitas serangan dan hasilnya di babak kedua berhasil comeback dengan sempurna setelah menyarangkan dua gol balasan masing-masing oleh R. Doan pada menit ke 75 dan oleh T. Asano pada menit ke 83. Jepang berhasil keluar sebagai pemenang secara dramatis.

Kita tinggalkan sejenak soal statistik dan hasil pertandingannya. Yang ingin kita bahas di sini adalah aksi tutup mulut yang dilakukan oleh Timnas Jerman saat sesi foto sebelum pertandingan dimulai.

Seperti mana telah diketahui dan diberitakan oleh banyak media, bahwa selain untuk mengikuti gelaran piala dunia beberapa negara juga rupanya turut mengkampanyekan hal-hal yang mereka sebut sebagai "nilai-nilai universal" yang dianut oleh negaranya. Salah satunya adalah mendukung gerakan LGBT+ yang menurut mereka adalah hak yang dimiliki oleh setiap manusia dan harus didukung dan dilindungi. Oleh karena itu, Timnas Jerman bersikukuh untuk mengenakan ban kapten "one love" atau ban pelangi yang merupakan simbol dari kampanye mereka itu. Di sini saya sebagai TS akan menggarisbawahi dua hal.

Pertama, kampanye LGBT+ adalah sesuatu yang sah-sah saja jika itu dilakukan di negara mereka sendiri. Sebagai tamu di negara orang lain seharusnya mereka (Timnas Jerman dan suporternya) harus paham dan menjunjung tinggi etika sebagai tamu. Tidak kemudian dengan mengatasnamakan nilai-nilai universal lalu dengan seenaknya memaksakan hal itu pada orang di negara lain yang notabene nya memiliki hak yang sama untuk tidak mendukung LGBT+. Hal itu juga bagian dari sikap saling menghargai dan toleransi antar sesama warga dunia. Nilai yang dianut oleh satu bangsa berbeda dengan bangsa lain. Mereka terus menyuarakan kebebasan berpendapat tetapi malah tidak menunjukkan sikap respek terhadap kebebasan orang lain. Itu tidak masuk akal!

Kedua, piala dunia 2022 Qatar adalah ajang olahraga sepakbola terbesar sejagat raya. Orang-orang dari berbagai negara datang ke sana entah sebagai pemain, pelatih, official, panitia pertandingan, suporter dan warga lokal yang mendukung terlaksananya perhelatan akbar itu dengan satu tujuan yaitu ingin menonton pertandingan sepakbola. Jadi seharusnya Jerman fokus saja ke pertandingan sepakbolanya dan berupaya memenangkan setiap laganya supaya mendapatkan hasil yang maksimal yaitu keluar sebagai juara piala dunia 2022. Cukup fokus kepada itu saja. Bukannya malah melakukan banyak gerakan tambahan yang berbau politik dan menimbulkan ketegangan. Orang-orang sedang dalam euforia pesta bola. Bukan ingin diganggu dengan agenda-agenda yang tidak ada hubungannya.

Pada akhirnya, seharusnya setiap negara di manapun di dunia ini punya konsern yang sama akan sikap penghormatan terhadap budaya dan tradisi setiap negara. Jangan memaksakan kehendak apalagi melakukan gerakan tambahan yang tidak perlu. So, bagaimana menurut agan dan sista semua mengenai hal ini ?

Sumber :

Ulasan pribadi diolah dari berbagai referensi

https://www.cnnindonesia.com/olahrag...rnya-kalah/amp

https://www.google.com/amp/s/m.liput...emantik-kritik
Diubah oleh albyabby91 24-11-2022 07:31
frpdg
gramediapubl701
spay21
spay21 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
3.2K
57
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.8KAnggota
Tampilkan semua post
ytbjtsAvatar border
ytbjts
#23
Yup, mereka lucunya menerapkan standar ganda... Sokor dah Jerman kalah emoticon-Ngakak
frpdg
frpdg memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.