pilot.mirage449Avatar border
TS
pilot.mirage449
Perkara Sambal Diblender, Menantu Ini Dicap Malas Oleh Mertua
Sonia Basoni - detikFood
Selasa, 22 Nov 2022 17:30 WIB
Konten Sensitif


Jakarta - Masalah metode memasak sering memicu perdebatan sendiri. Seperti perkara sambal yang diblender dan bukan diulek dengan cobek contohnya.
Hubungan antara mertua dan menantu memang tidak ada habisnya. Ada yang akrab sekali, ada juga yang bermusuhan. Kebanyakan bertentangan karena berbeda kebiasaan hingga adat istiadat.

Seperti curhatan seorang pengguna Twitter anonim di akun sharing @Askrlfess (22/11). Ia menceritakan dirinya dicap pemalas oleh sang mertua, hanya karena ia masak menggunakan sambal yang diblender.

"Hallo, aku numpang curhat ya. Aku sedih banget, aku dibilang males sama mertua aku. Gegara aku masak ini bumbunya aku blender, bukan aku uleg. Beliau bilang gini, 'Emak lo noh, males ngulek,'. Apa sekarang bisa nguleg atau enggak jadi patokan seseorang rajin atau enggak ya?" curhat pengguna Twitter itu.



Cuitan ini mendapatkan ratusan komentar yang beragam. Ada yang pro dan kontra tentang metode sambal atau bumbu yang tak diulek.

"Padahal teknologi ada buat mempermudah manusia. Kalo nguleg jadinya lama matengnya. Udah gak usah dipikirin, itu emang mertuamu aja yang rewel," tenang @clod**.

"Buat sender (pengirim curhatan) jangan diambil hati, biarin. Mamaku pernah saya tanya, 'Umi kalau punya mantu yang gak bisa masak, umi gimana?' Dijawab ya gak apa-apa gak bisa masak, mantu aku anggap anak sendiri. Umi pengen bahagiain mantu umi, harus bahagia asal gak kurang ajar aja. Btw mama saya jago banget masak," tulis @cim**.

Namun ada juga yang setuju, bahwa terkadang rasa sambal atau bumbu hasil blender itu berbeda.

"Waduh mungkin beliau merasa hasil ulekan sama blender tuh beda rasanya. Tapi jujur kadang gitu sih nder. Gak apa-apa nanti sekali-kali pake ulekan, terus bedain rasanya nder. Gak salah kok pake blender, orang ada teknologinya, baiknya mah dipake ya," pungkas @wahl**.



Membicarakan sambal ulek, di Indonesia tak terhitung banyaknya varian sambal tradisional. Di daerah Jawa contohnya, sejak dulu terkenal dengan Sambal Mbok Siyah.

Sambal Mbok Siyah ini merupakan singkatan dari lombok (cabai), terasi, dikasih uyah (garam). Ini merupakan sambal dengan komponen dasar yang paling sederhana.

Ketiga bahan sederhana ini kemudian diulek dan digerus halus hingga menjadi sambal. Sambal terasi ini dirasa lebih sedap karena jus cabe bisa menyatu dengan bahan lainnya. Berbeda dengan sambal yang diblender, biasanya teksturnya lebih cair dan halus, serta potongan cabenya juga sudah tidak terlihat.

Detik.com
rinandya
viniest
jiresh
jiresh dan 15 lainnya memberi reputasi
14
2.6K
153
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Tampilkan semua post
margaeryAvatar border
margaery
#14
Sambel kalo bahan2nya dah mateng digoreng dulu baru diulek itu nguleknya gampang kok ga perlu banyak tenaga emoticon-EEK!
Klo yg masi mentah diulek itu biasa porsinya jg ga banyak (klo sambelnya lgsg dimakan) nah klo yg sambelnya mentah harus dimasak lagi setelah diulek itu biasanya porsinya banyak pegel jg klo ngulek tapi ya masi oke klo ga tiap hari mah emoticon-Ngakak (S)
pilot.mirage449
jiresh
jiresh dan pilot.mirage449 memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.