- Beranda
- The Lounge
MEROKOK MEMBUNUHMU : Apa Perokok Tidak Takut Mati?
...
TS
albyabby91
MEROKOK MEMBUNUHMU : Apa Perokok Tidak Takut Mati?
Merokok Membunuhmu : Apa Perokok Tidak Takut Mati?
Pada bungkus rokok ada kewajiban produsen untuk mencantumkan pernyataan ini, "MEROKOK MEMBUNUHMU". Di sisi lain rokok perlu diiklankan agar laku. Sudah pasti keduanya saling bertolak belakang, bukan? Disatu sisi produsen ingin agar produknya eksis di pasar, tapi di sisi lain produk itu membunuh. Masyarakat perlu dilindungi dari ancaman merugikan itu. Apakah ada yang salah?
Sebenarnya tidak ada yang salah. Merokok memang sangat berbahaya bagi kesehatan. Bukan hanya rokok, jenis makanan tertentu juga ada yang berpotensi mengakibatkan gangguan kesehatan. Makanan fast food atau junk food juga potensial mengakibatkan penyakit. Lalu kenapa pada produk ini tidak diwajibkan mengingatkan konsumen bahwa produk mereka berbahaya?
Apakah para perokok tidak merasa terzolimi dengan himbauan itu? Disatu sisi pabrik rokok tetap diijinkan bahkan boleh beriklan, tapi disisi lain dibuat peringatan yang menakutkan. Macam orang tak bisa baca kita dibuatnya bah.
Begini, pencantuman himbauan pemerintah pada bungkus rokok perihal bahaya merokok itu ditujukan bagi perokok pemula. Awalnya sih hanya untuk perempuan saja. Makanya dulu himbauannya begini, "merokok dapat mengakibatkan gangguan kehamilan dan janin." Intinya kalau sayang anak, ya, jangan merokok. Sekarang lebih dipertegas, kalau sayang nyawa jangan merokok.
Karena itulah para perokok itu harus orang yang sudah dewasa. Mereka yang sudah dapat mengambil keputusan untuk dirinya sendiri dan lingkungannya. Kalau engkau makan junk food atau jenis makan lain yang berpotensi menimbulkan penyakit, yang terdampak adalah dirimu sendiri. Tetapi merokok bisa berdampak pada orang lain yang bukan perokok. Karena itu perlu intervensi pemangku kebijakan untuk memperkecil risiko itu. Dibatasilah kebebasan perokok di tempat-tempat umum. Bandara, kantor pemerintah, dan ruang-ruang publik lainnya. Dan terkendali, bukan? Mereka, para perokok itu sangat dewasa.
Para perokok adalah orang-orang yang peduli lingkungan. Makanya mereka tak protes meski mereka diasingkan pada tempat khusus saat merokok. Biar ancaman "merokok membunuhmu" itu berlaku hanya bagi dirinya. Supaya ketika mereka merokok tak sekaligus membunuh orang lain. Demikian juga mereka tak ambil pusing saat harga rokok melambung tinggi. Bagi mereka merokok adalah untuk kesenangan. Itu semacam kebutuhan yang sulit dihilangkan.
Kadang-kadang tak rasional sih. Apakah mereka kelaparan atau kehausan kalau tidak merokok? Tidak juga. Malah justru sehat, kan? Apakah mereka mati kalau tidak merokok? Bah, malah mereka diancam justru kalau merokok itu membunuhnya. Lalu mengapa mereka tidak berhenti merokok. Apakah mereka tidak takut mati?
Jangan salah, para perokok justru takut mati saat merokok. Karena itulah mereka selalu bawa korek api. Supaya apabila mati saat mereka merokok, bisa langsung dinyalakan lagi. Tak perlu repot-repot cari perokok lain yang punya korek apinya.
Eh, kok ngelantur sih.
Dunia ini sudah berat, hidup dibuat ringan saja. Intinya kalau takut mati karena merokok, sedia selalu alat untuk membuatnya tetap hidup.
Sumber :
Ulasan pribadi diolah dari obrolan dengan teman
Pada bungkus rokok ada kewajiban produsen untuk mencantumkan pernyataan ini, "MEROKOK MEMBUNUHMU". Di sisi lain rokok perlu diiklankan agar laku. Sudah pasti keduanya saling bertolak belakang, bukan? Disatu sisi produsen ingin agar produknya eksis di pasar, tapi di sisi lain produk itu membunuh. Masyarakat perlu dilindungi dari ancaman merugikan itu. Apakah ada yang salah?
Sebenarnya tidak ada yang salah. Merokok memang sangat berbahaya bagi kesehatan. Bukan hanya rokok, jenis makanan tertentu juga ada yang berpotensi mengakibatkan gangguan kesehatan. Makanan fast food atau junk food juga potensial mengakibatkan penyakit. Lalu kenapa pada produk ini tidak diwajibkan mengingatkan konsumen bahwa produk mereka berbahaya?
Apakah para perokok tidak merasa terzolimi dengan himbauan itu? Disatu sisi pabrik rokok tetap diijinkan bahkan boleh beriklan, tapi disisi lain dibuat peringatan yang menakutkan. Macam orang tak bisa baca kita dibuatnya bah.
Begini, pencantuman himbauan pemerintah pada bungkus rokok perihal bahaya merokok itu ditujukan bagi perokok pemula. Awalnya sih hanya untuk perempuan saja. Makanya dulu himbauannya begini, "merokok dapat mengakibatkan gangguan kehamilan dan janin." Intinya kalau sayang anak, ya, jangan merokok. Sekarang lebih dipertegas, kalau sayang nyawa jangan merokok.
Karena itulah para perokok itu harus orang yang sudah dewasa. Mereka yang sudah dapat mengambil keputusan untuk dirinya sendiri dan lingkungannya. Kalau engkau makan junk food atau jenis makan lain yang berpotensi menimbulkan penyakit, yang terdampak adalah dirimu sendiri. Tetapi merokok bisa berdampak pada orang lain yang bukan perokok. Karena itu perlu intervensi pemangku kebijakan untuk memperkecil risiko itu. Dibatasilah kebebasan perokok di tempat-tempat umum. Bandara, kantor pemerintah, dan ruang-ruang publik lainnya. Dan terkendali, bukan? Mereka, para perokok itu sangat dewasa.
Para perokok adalah orang-orang yang peduli lingkungan. Makanya mereka tak protes meski mereka diasingkan pada tempat khusus saat merokok. Biar ancaman "merokok membunuhmu" itu berlaku hanya bagi dirinya. Supaya ketika mereka merokok tak sekaligus membunuh orang lain. Demikian juga mereka tak ambil pusing saat harga rokok melambung tinggi. Bagi mereka merokok adalah untuk kesenangan. Itu semacam kebutuhan yang sulit dihilangkan.
Kadang-kadang tak rasional sih. Apakah mereka kelaparan atau kehausan kalau tidak merokok? Tidak juga. Malah justru sehat, kan? Apakah mereka mati kalau tidak merokok? Bah, malah mereka diancam justru kalau merokok itu membunuhnya. Lalu mengapa mereka tidak berhenti merokok. Apakah mereka tidak takut mati?
Jangan salah, para perokok justru takut mati saat merokok. Karena itulah mereka selalu bawa korek api. Supaya apabila mati saat mereka merokok, bisa langsung dinyalakan lagi. Tak perlu repot-repot cari perokok lain yang punya korek apinya.
Eh, kok ngelantur sih.
Dunia ini sudah berat, hidup dibuat ringan saja. Intinya kalau takut mati karena merokok, sedia selalu alat untuk membuatnya tetap hidup.
Sumber :
Ulasan pribadi diolah dari obrolan dengan teman
tumiskecap dan 21 lainnya memberi reputasi
22
4.7K
178
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.8KThread•89.9KAnggota
Tampilkan semua post
hayukdah5683
#64
Ngerokok itu nikmat dipikiran...
Tapi
Ngerokok itu gak nikmat dibadan dan lingkungan....
Ane baru berhenti ngerokok gan, krn gak nyaman
Tapi
Ngerokok itu gak nikmat dibadan dan lingkungan....
Ane baru berhenti ngerokok gan, krn gak nyaman
0
Tutup