"Anakku. Kamu adalah putri Ibu yang paling istimewa..."

"Paling berbeda dari yang lainnya........."

Ucap Bundaku malam itu. Menjelang tidur, Bunda selalu menyempatkan untuk melihat kondisiku di kamar tidur Istana.
Untuk sekedar bercakap-cakap, hal yang ringan-ringan saja.

Aku menatap wajah Bunda. wajah yang cantik....wajah tercantik yang pernah aku lihat.
Aura energinya dingin dan lembut.
Aku belum pernah melihat Bunda terjun langsung dalam peperangan.

Bunda itu..mampu mereplika dirinya..........puluhan....ratusan...semaunya.
Kemudian replika itu, yang beliau kirim jika ada peristiwa penting.

Sudah cantik....hebat lagi....beuh...

Bunda menyentuh pipiku...

"Bunda memberi namamu Putri Purnama D***...."

"Karena kamu lahir di bulan Purnama. dan D*** adalah nama Bunda sendiri.."
Ujarnya sambil tetap tersenyum.

"Bunda ingin, kamu tinggal disini. Nanti suatu saat jika waktunya tiba..."

"Bund..."

"Ya, anakku.."

"Bunda punya banyak putri. Buat apa ?"

Bunda Ratu tertawa. Makin cantik aja tertawanya.

"Putriku. Di dunia kita, kekuatan energi adalah segalanya.."
"Jika kita kuat, maka kerajaan kita akan aman. Ingat, dunia kita tiap hari adalah perang dan perebutan wilayah.."
"Kerajaan kita pernah diremehkan oleh kerajaan di langit.."
"Dan itu sidah cukup melukai harga diri Bunda.."

"Kerajaan kita butuh untuk membentuk aliansi. Kita perlu bersekutu dengan kerajaan lain juga. baik di darat atau laut bagian lain. banyak diantara mereka yang kuat..."
"Tanpa kekuatan energi. Maka kerajaan kita akan diremehkan..."
"Mereka tidak akan sudi bersekutu dengan kita..."

"Tapi, Bund...Bunda itu sangat kuat. Kerajaan kita sangat besar. Ada yang lebih kuat..?"
Aku bertanya.

"Putriku. Selalu ada yang lebih kuat dari yang terkuat sekalipun..."
"Yang terkuat, kadang dikalahkan oleh hal yang remeh..."
"Itulah siklus kehidupan semesta...tidak ada yang pasti "
"Tapi yang jelas. Kerajaan kita tanpa kekuatan energi besar, sudah pasti akan jadi jarahan oleh kerajaan lain..."

"Kamu putriku yang paling istimewa..."
"Memiliki energi yang sangat besar. Bahkan bunda sendiri tidak dapat mengukur energimu.."
"Tapi kamu belum dapat mengendalikannya secara sadar.."
.........
.........
Kata-kata Bunda makin lama, makin samar terdengar olehku.
seperti di dongengi, makin lama, mataku ini makin berat.....

...........

HUAAAHEMMM.....!!!

MET PAGI SEMUANYAH.............

ZEGAR ZEKALI PAGI INI..........

Semalam tidur di Istana Selatan.

Pagi ini, aku bangun di tempat tidurku yang pinky di kamarku. Di rumah bapak dan simbok.

heeee.....

Jam berapa ini....apa telat sholat subuh ?

Wah..bapak bisa ngomel kalau telat subuhan. Harus on time.