Cangkeman.net - Ketika Reza Arap dan Adam Levine mejadi perbincangan hangat dengan isu perselingkuhan, pasti akan terlintas di benak beberapa orang tentang, “Harus berbuat apa agar pasangan tetap setia?”

Jawaban itu sebenarnya tidak bisa kita temukan dari diri kita. Karena sekeras apa pun berusaha untuk membuat pasangan nyaman, rela operasi plastik agar tetap good looking, melakukan korupsi atau penipuan agar si doi kenyang dengan uang jajan yang kita berikan, semua itu tidak akan cukup baginya kalau memang ada celah di hatinya untuk berpaling.

Tidak akan cukup baginya kalau di hatinya ada penyakit.

Mari katakan … karena isu konyol tersebut terjadi, pada akhirnya membuat para manusia setia seolah lenyap. Dan tokoh setia terhebat seperti dua mantan presiden Indonesia yaitu Pak SBY dan Almarhum Eyang Habibi dianggap menjadi sesuatu yang langka.

Kenapa, ya? Kok beberapa manusia seolah tidak cukup dengan satu orang? Apalagi ketika korban yang justru malah disalahkan.

“Harusnya kamu berpikir kenapa aku begini!” Ujar seseorang yang mengaku khilaf ketika ketahuan berselingkuh. Akhirnya memutar ucapannya dan balik menunjuk orang lain atas kesalahannya.

Hanya bermodalkan nyaman ketika curahan hatinya didengarkan oleh seseorang lain yang bukan pasangan, ia langsung jatuh cinta. Bermodalkan topeng kebaikan yang dirasa jauh berbeda dari pasangan, fisik yang terlihat lebih bagus dari pasangan, akhirnya menjadi alasan untuk berselingkuh.

Padahal, kalau boroknya terlihat juga akan sama saja rasanya. Atau bahkan lebih buruk.

Bagaimana bisa kamu memilih untuk mencintai orang yang telah lari dari tanggung jawabnya untuk tetap memegang teguh janji setianya? Dia saja telah merusak sesuatu yang seharusnya ia jaga setulus hati. Kamu yakin ia akan bisa menjaga dirinya dan hubungan kalian? Apa kamu yakin kalau dia tidak akan berpaling ke yang lain saat ia ada masalah denganmu? Tidak menceritakan kesalahan-kesalahanmu seperti yang sebelumnya ia lakukan terhadap pasangannya?

Menjadi selingkuhan mungkin rasanya menegangkan dan seru karena dianggap berhasil menaklukan. Tapi akan lebih menantang lagi bila kamu menjadikannya sebagai musuh yang harus dilawan. Seolah kamu adalah kesatria yang selalu menghunuskan pedangnya kepada sesuatu yang dianggap akan mencuri harta bendanya. Terdengar hebat, kan?

Benar. Setia itu memang langka. Maka dengan itu, sebelum memutuskan untuk berkomitmen, memang harus banyak yang dipertimbangkan. Bertanggung jawab dengan sumpah itu tidak mudah karena memang sungguh istimewa. Hanya manusia tertentu yang bisa melakukannya, hanya sosok tertentu yang pantas mendapatkannya.

Lalu harus bagaimana bila pasangan berselingkuh? Jawaban entengnya adalah pisah. Tapi tidak mungkin semudah itu.

Ada yang bertahan di dalam status pernikahan. Entah bertahan karena anak, atau tidak tahu harus pulang kemana dan mendapat uang darimana. Atau memang bertahan karena cinta.

Sebetulnya, salut untuk orang-orang yang bertahan. Walau banyak orang yang yang mengatakan dirinya bodoh, namun ia tetap setia. Karena tidak mudah baginya untuk berpaling begitu saja saat mendapati kesalahan yang ada pada pasangannya itu. Sudah menjadi resiko yang harus ia terima dan hadapi. Memilih untuk berusaha yakin kalau suatu hari nanti, pasanganya itu akan berubah. Memilih untuk sekuat tenaga mempertahankan walau tahu hasilnya akan seperti apa.

Setia dan bodoh itu berbeda tipis? Mungkin tergantung sudut pandang masing-masing karena pengalaman semua orang itu berbeda-beda. Namun jika ketulusan itu dianggap suatu hal yang bodoh sebab tetap memberi walau tidak pernah berbalas, apakah kamu yakin telah memahami konsep cinta dengan benar? Yaitu memberi setulus hati tanpa pamrih.

Sebagian orang merasa bisa memaafkan pelaku. Apalagi jika pelakunya mahir memainkan sudut pandang seseorang. Gaslighting. Ini perlu disadarkan oleh orang-orang sekitarnya. Perlu tenaga ekstra untuk keluar dari zona kelam tersebut. Sangat hebat untuk orang-orang yang berhasil melakukannya.

Tapi tidak ada salahnya juga untuk segera menyelamatkan diri agar tidak mati sia-sia. Menyayangi diri sendiri karena merasa tidak pantas diperlakukan dengan seenaknya. Menjadi hebat karena mampu melawan untuk tidak terus teraniaya. Tegar untuk pergi walau sebenarnya ingin tetap bertahan dan di hatinya masih ada cinta.

Selingkuh itu sangat mudah. Makanya dilakukan oleh orang-orang yang payah. Kalau kamu sendiri termasuk bagian yang mana?

Tulisan ini ditulis oleh Rosila Fauziah di Cangkeman pada tanggal 21 Oktober 2022.