Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

4574587568Avatar border
TS
4574587568
Staf TikTok di China Bisa Mendapat Akses Data ke Pengguna Eropa


BEIJING, KOMPAS.com - TikTok menjelaskan kepada pengguna Eropa bahwa data mereka dapat diakses oleh karyawan di luar benua, termasuk di China. Ini disampaikan perusahaan media sosial itu di tengah kekhawatiran politik dan peraturan tentang akses China ke informasi pengguna di platform. Dilansir dari Guardian, aplikasi video sosial milik China memperbarui kebijakan privasinya untuk mengonfirmasi bahwa staf di negara-negara, termasuk China, diizinkan mengakses data pengguna.

Tujuannya untuk memastikan pengalaman mereka di platform secara konsisten, menyenangkan, dan aman. Negara-negara lain di mana data pengguna Eropa dapat diakses oleh staf TikTok termasuk Brasil, Kanada, dan Israel serta AS dan Singapura, tempat data pengguna Eropa disimpan saat ini. Kepala privasi TikTok di Eropa, Elaine Fox, mengatakan bahwa data dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan pada aspek platform, termasuk kinerja algoritmenya.

Ini juga diperlukan untuk merekomendasikan konten kepada pengguna, dan mendeteksi akun otomatis yang menjengkelkan. TikTok sebelumnya telah mengakui bahwa beberapa data pengguna diakses oleh karyawan induk perusahaan, ByteDance, di China.

Dalam sebuah surat kepada para senator Republik yang diungkapkan pada bulan Juli, kepala eksekutif TikTok, Shou Zi Chew, mengatakan bahwa data pengguna AS yang tidak sensitif dapat dilihat oleh karyawan asing jika disetujui oleh tim keamanan TikTok yang berbasis di AS. Dia menambahkan bahwa tidak ada data yang dibagikan dengan pejabat pemerintah China.

sumber
0
516
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.2KThread11KAnggota
Tampilkan semua post
agustus999Avatar border
agustus999
#5
Namany juga perusahaan Mengleng, pasti akan tunduk dengan negara induknya.

Kalau AS juga melakukan spy, tapi dengan program-program semacam PRISM.

Kalau Mengleng tinggal minta saja, kan AS dan Mengleng kan negara yang berbeda.

0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.