- Beranda
- Stories from the Heart
ODE BUAT KOTA
...
TS
sive
ODE BUAT KOTA
Quote:

Quote:
Quote:
PENGANTAR
Cerita ini saya tulis sekitar sepuluh tahun yang silah. Sebuah kisah drama yang mengangkat kisah perjuangan seorang anak yang hidup sebatang kara dalam mencari kitab, eh ibu kandungnya. Walaupun temanya sama, saya sama sekali ga terinspirasi dari salah satu kartun lebah yang dulu sempat populer di salah satu stasiun TV swasta. Saya terinspirasi dari sebuah lagu milik BANGKU TAMAN dengan judul yang sama "ODE BUAT KOTA". 
Cerita ini tadinya mau saya tulis dalam bentuk novel trilogi, macam Heri Koper yang sukses diangkat ke layar lebar. Karena siapa tau ada produser yang melirik dan menjadikan naskah ini sebagai alas duduk.
Tapi karena satu dua hal yang saya persingkat menjadi MALAS, akhirnya cerita ini berakhir menjadi sebuah cerpen yang kepanjangan. 
Mungkin saya pribadi kurang ahli dalam menulis drama atau kisah balada. Sehingga cerita yang saya sajikan belum dapat menyentuh hati dan perasaan agan agan semua. Mohon di maklumi, karena basic saya bukanlah penulis drama ataupun balada. Karena saya lebih ahli menulis di bidang BON KOSONG. Masalah mark up harga, serahkan pada saya! Saya ahlinya!
Cerita ini juga hanyalah sebuah kisah fiksi belaka. Maka, jikalaupun ada kesamaan nama, tempat dan latar belakang, mungkin itu hanya sebuah hal yang mungkin di sengaja mungkin juga tidak. Intinya saya tidak bermaksud menyinggung siapa siapa. Jadi kalo ada yang tersinggung, tolong pikirkan lagi, agar tidak tersinggung.
Saya cuma berharap, apa yang saya kisahkan, bisa sampai ke agan agan semua. Dan semoga thread ini bisa memberikan hiburan tersendiri buat yang membacanya. Dan buat yang ga baca, tolonglah baca. Dan buat yang ga pengen baca, plislah ikut baca. Karena ga ada salahnya kalo agan ikut baca.
Buat yang udah baca, jangan lupa untuk menunggu updatenya. Bisa dengan polo, lek, komen dan sukreb. Karena itu semua sangat berarti bagi tetangga saya. Sekali lagi terimakasih buat yang sudah mampir dan membaca kisah ini.
Demikian sedikit pengantar dari saya. Akhir kata, saya ucapkan selamat menikmati dan sehat selalu!
[sive]

Cerita ini tadinya mau saya tulis dalam bentuk novel trilogi, macam Heri Koper yang sukses diangkat ke layar lebar. Karena siapa tau ada produser yang melirik dan menjadikan naskah ini sebagai alas duduk.
Tapi karena satu dua hal yang saya persingkat menjadi MALAS, akhirnya cerita ini berakhir menjadi sebuah cerpen yang kepanjangan. 
Mungkin saya pribadi kurang ahli dalam menulis drama atau kisah balada. Sehingga cerita yang saya sajikan belum dapat menyentuh hati dan perasaan agan agan semua. Mohon di maklumi, karena basic saya bukanlah penulis drama ataupun balada. Karena saya lebih ahli menulis di bidang BON KOSONG. Masalah mark up harga, serahkan pada saya! Saya ahlinya!

Cerita ini juga hanyalah sebuah kisah fiksi belaka. Maka, jikalaupun ada kesamaan nama, tempat dan latar belakang, mungkin itu hanya sebuah hal yang mungkin di sengaja mungkin juga tidak. Intinya saya tidak bermaksud menyinggung siapa siapa. Jadi kalo ada yang tersinggung, tolong pikirkan lagi, agar tidak tersinggung.

Saya cuma berharap, apa yang saya kisahkan, bisa sampai ke agan agan semua. Dan semoga thread ini bisa memberikan hiburan tersendiri buat yang membacanya. Dan buat yang ga baca, tolonglah baca. Dan buat yang ga pengen baca, plislah ikut baca. Karena ga ada salahnya kalo agan ikut baca.

Buat yang udah baca, jangan lupa untuk menunggu updatenya. Bisa dengan polo, lek, komen dan sukreb. Karena itu semua sangat berarti bagi tetangga saya. Sekali lagi terimakasih buat yang sudah mampir dan membaca kisah ini.

Demikian sedikit pengantar dari saya. Akhir kata, saya ucapkan selamat menikmati dan sehat selalu!
[sive]Quote:
Quote:
INDEX

CEK POST KOMEN DI BAWAH
Diubah oleh sive 09-11-2022 02:36
bukhorigan dan 14 lainnya memberi reputasi
15
2.4K
Kutip
27
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
sive
#6
LELAKI DAN HIDUPNYA
Quote:

Quote:
Quote:
LELAKI DAN HIDUPNYA
Ode dan teman temannya terus memperjuangkan karya karya anak anak Sanggar Kota untuk terus bisa di apresiasikan.Semua kesulitan tentang sanggar dan kehidupan, bisa mereka atasi bersama. Hingga akhirnya mereka pun berhasil menggondol penghargaan di Festival Seni dan Budaya tingkat nasional dan di percaya untuk menjadi perwakilan Festival Seni dan Budaya tingkat internasional di Belanda bersama beberapa sanggar lain. Kini Sanggar Kota semakin besar. Bahkan seorang pengusaha bernama Nuki menginvestasikan uangnya untuk membuat sebuah galeri khusus untuk memamerkan hasil karya anak anak Sanggar Kota.
Kehidupan Ode sekarang sudah berubah. Ia tidak lagi mencari botol dan kardus bekas untuk menghidupi dirinya. Hidupnya sudah lebih berkecukupan berkat sanggar yang di dirikannya. Namun, masalah tentang ibunya masih mengganjal hatinya. Ia masih belum bisa menemui wanita itu. Sisi yang diam diam sering memperhatikan Ode, mencoba menanyakan masalah yang membuat Ode sering melamun. Ode yang awalnya enggan bercerita, akhirnya buka mulut. Ode menceritakan kisah hidupnya dan menunjukan foto keluarganya. Alangkah terkejutnya Sisi, ketika ia melihat foto Bu Ratih, yang ternyata adalah Ibu tirinya sendiri. Sisi tak banyak bicara. Ia hanya berjanji untuk membantu Ode mencari cara menemui ibunya.
Sisi kemudian menyarankan Ode untuk membuat sebuah film pendek tentang kehidupannya. Sebuah film yang nanti akan coba diserahkan pada Bu Ratih. Mulanya Ode menolak, karena tak ingin membuat keluarga baru ibunya berantakan. Namun Sisi akhirnya berhasil meyakinkannya, bahwa film itu akan langsung jatuh ke tangan Bu Ratih, dengan dalih, ia kenal dekat dengan keluarga Bu Ratih. Ode pun setuju.
Kehidupan Ode sekarang sudah berubah. Ia tidak lagi mencari botol dan kardus bekas untuk menghidupi dirinya. Hidupnya sudah lebih berkecukupan berkat sanggar yang di dirikannya. Namun, masalah tentang ibunya masih mengganjal hatinya. Ia masih belum bisa menemui wanita itu. Sisi yang diam diam sering memperhatikan Ode, mencoba menanyakan masalah yang membuat Ode sering melamun. Ode yang awalnya enggan bercerita, akhirnya buka mulut. Ode menceritakan kisah hidupnya dan menunjukan foto keluarganya. Alangkah terkejutnya Sisi, ketika ia melihat foto Bu Ratih, yang ternyata adalah Ibu tirinya sendiri. Sisi tak banyak bicara. Ia hanya berjanji untuk membantu Ode mencari cara menemui ibunya.
Sisi kemudian menyarankan Ode untuk membuat sebuah film pendek tentang kehidupannya. Sebuah film yang nanti akan coba diserahkan pada Bu Ratih. Mulanya Ode menolak, karena tak ingin membuat keluarga baru ibunya berantakan. Namun Sisi akhirnya berhasil meyakinkannya, bahwa film itu akan langsung jatuh ke tangan Bu Ratih, dengan dalih, ia kenal dekat dengan keluarga Bu Ratih. Ode pun setuju.

BERSAMBUNG
Diubah oleh sive 08-11-2022 10:43
khuman dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Kutip
Balas