- Beranda
- Stories from the Heart
THE WORLD [MONSTER]
...
TS
the.collega
THE WORLD [MONSTER]
Dibalik kemegahan dan kilauannya dunia ini, ternyata ia menyimpan suatu rahasia tergelap.
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
SURBAN CITY SIMPE MAP
Simple Map
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
ARC I "Black Beat Beaters"
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
Quote:
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
SURBAN CITY SIMPE MAP
Simple Map
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
Spoiler for Cerita Jenaka:
ARC I "Black Beat Beaters"
Spoiler for ARC I:
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
Spoiler for ARC II:
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
Spoiler for ARC III:
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
Spoiler for ARC IV:
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
Spoiler for ARC V:
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
Spoiler for ARC VI:
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
Spoiler for ARC VII:
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
Spoiler for ARC VIII:
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
Spoiler for ARC IX:
- Chapter 198
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- TBA
- TBA
- TBA
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- TBA
- TBA
- TBA
Diubah oleh the.collega 05-05-2024 12:34
gokil4ever dan 31 lainnya memberi reputasi
24
24.6K
Kutip
564
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•42.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
the.collega
#265
Chapter 163
Quote:
Keadaan tempat yang dpilih sudah sangat sesuai, terbengkalai dan sepi. Tidak akan menimbulkan keributan apapun kecuali ada seseorang yang secara tidak sengaja berada di sekitar kuburan gerbong kereta yang sudah tidak dipakai lagi. Pedang cahaya melawan pedang laser berteknologi tinggi, sebuah pertarungan yang tidak bisa dihindari. Kapten Julian menyerang duluan, pelontar roket dikakinya membuatnya bergerak bak peluru.
“Gerakannya cepat dan berbeda dengan orang lemah yang kukalahkan kemarin
, menarik!” Troy tidak bergeming seperti dengan sengaja menunggu kapten Julian datang.
“Apa-apaan?! Meremehkanku hah?!” kapten Julian menebas Troy yang berdiri bebas didepannya.
“Hm,” Troy hanya menggerakan tubuhnya sedikit untuk menghindari tebasan vertikal dari kapten Julian, lalu melancarkan serangan balasan. “segini saja ternyata, berakhir sudah,” pedangnya diangkat tinggi lalu dihujamkan sekuat tenaga mengarah tepat di atas kepala kapten Julian.
“Sudah kubilang jangan meremehkanku!” kapten Julian mengayunkan pedangnya, menangkis pedang cahaya milik Troy.
Pedang cahaya milik Troy tidak bisa menembus pedang laser milik kapten Julian, gesekan keduanya tidak terhindarkan lagi, memunculkan cahaya terang akibat dari gesekannya itu. Lalu kapten Julian berusaha untuk mengeluarkan katana di posisi yang tidak terlihat ini karena cahaya terang yang muncul. Namun Troy lebih memilih untuk mundur dan menjauhkan posisinya dari kapten Julian, karena lawannya sama sekali tidak terlihat.
“Cih, ada apa?” ucap Troy sambil memandangi pedang cahayanya yang tidak pernah gagal untuk menebas sesuatu. “tidak bisa menembus laser? Apa-apaan!” Troy melancar serangan, mengeluarkan cahaya lurus dengan cara mengayunkan pedangnya dari bawah ke atas.
Kapten Julian mampu menghindarinya, karena jarak yang cukup jauh serta kecepatan
serangan yang masih dapat dihindari.
“Hm?” kapten Julian melihat tanah yang terkena serangan barusan, muncul api dari jejaknya.
“bahaya juga, jangan sampai aku terkena,” tiba-tiba Troy muncul dan kembali mencoba meluncurkan serangan.
“Jangan melamun!” pedang cahaya miliknya kali ini berhasil menembus bahu kapten Julian yang lengah sepersekian detik dengan cara membuat ukurannya panjang dari tempatnya berdiri.
Tiba-tiba api besar muncul dari bekas serangan Troy, kapten Julian mencoba untuk memadamkan apinya, melalui baju tempur yang diselimuti sel aktif dengan cepat menutup garis yang sempat terbuka di baju tempur miliknya. Tidak ada cidera yang berarti karena baju tempurnya berhasil melindungi tubuhnya dari serangan barusan.
“Menembus baju lalu muncul api dari bekas serangannnya, jika aku tidak menggunakan baju tempur ini mungkin bahuku tadi sudah hangus,” kapten Julian memikirkan rencananya untuk melawan Troy. “memanipulasi pedang cahaya yang dipegangnya, akan sulit melawannya dari jarak yang jauh, aku harus mendekat!” pelontar roket kembali dinyalakan, kapten Julian menerjang.
“Oke, maju sini!” Troy sudah menunggunya, sama seperti di awal pertarungan.
Troy menancapkan pedang cahayanya ke tanah, kapten Julian tidak tahu apa yang dilakukan oleh Troy. Namun serangannya tetap dilancarkan dengan mencoba membuat dirinya dekat terlebih dahulu.
“HAH!” muncul dari bawah tanah, pedang-pedang cahaya yang menusuk ke atas secara serempak, saat kapten Julian sudah masuk ke dalam area serangannya. Kapten Julian pun tertusuk, hingga menembus ke kepalanya. “kena kau!” saat dikiranya kapten Julian sudah terkena serangan dengan telak, sosok yang tertusuk itu kemudian perlahan menghilang. “hm?” lalu Troy sadar dan menadahkan kepalanya ke atas. “cih!”
“Aku sudah membacanya!” kapten Julian ternyata melompat, sesaat sebelum serangan milik Troy keluar dari tanah. Pelontar roket yang memiliki daya yang lebih cepat dari sebelumnya sangat membantunya kali ini. Lalu kapten Julian melempar pedang laser miliknya, Troy mampu menepisnya, namun karena terjadi gesekan antara pedang cahaya dan juga pedang laser. Menimbulkan cahaya terang seperti tadi.
“Sial!” cahaya itu menyilaukan matanya.
Kapten Julian mengeluarkan katana miliknya dari tempatnya, lalu meluncur cepat menggunakan pelontar roket. “RASAKAN INI!” tanduk kecil di kepala Troy terbang saat kapten Julian berhasil menebasnya sekaligus melukai salah satu matanya. Satu tebasan lagi ke bagian leher akan menyudahi pertarungan ini.
“argh!” angin berhembus kencang dari tempatnya berdiri, Troy menghindarinya dengan terbang cepat ke atas menggunakan sayap-sayapnya. Lalu kapten Julian mengambil pedang lasernya dengan santai, sambil melihat Troy yang mengerang kesakitan.
Tanduk kecil yang ada dikepalanya kini tinggal setengah, salah satu mata miliknya juga terkena sabetan katana oleh kapten Julian. Sayap-sayap membawa terbang, terus bergerak menjaga posisinya agar tidak terjatuh. Perlahan luka yang didapatnya pulih, tanduk yang tadi dipamerkan dengan bangga mulai disembunyikan. Cahaya terang keluar dari tubuh Troy, sangat terang hingga menyilaukan pandangan.
“Apa yang dilakukannya sekarang?” kapten Julian menunggu cahaya yang menyilaukan matanya itu pergi. Ketika cahaya itu pergi, sensor memberitahukan sesuatu padanya melalui kacamata yang digunakannya. Kekuatan yang ditampilkan sungguh besar, belum pernah selama karirnya di BASS melihat peta kekuatan yang sangat besar dari sebuah Beaters. “ini….”
Troy sudah mengubah dirinya menjadi monster Beaters tipe armored dengan setelan baju jirah yang keras serta tanduk bercabang yang menjulang tinggi, dengan seluruh tubuh berwarna keemasan hingga bagian sayapnya. Padahal pertarungan sebelumnya dapat dimenangkan dengan mudah olehnya, tidak perlu mengubah menjadi bentuk seperti ini. Ternyata menantang orang terkuat di skuad suatu daerah memanglah bukan perkara mudah.
“Aku Troy, sang kesatria Beaters dari Golden Clan,” ucap Troy mengenalkan dirinya.
“Aku kapten Julian, ketua tim BASS skuad 8, senang bertemu denganmu, Golden Clan!” sama sekali tidak menyangka bertarung dengan monster yang levelnya di atas Silver Clan.
“Thousand Sunny…,” ucap Troy dengan lembut.
Perlahan muncul pedang cahaya disekitarnya satu-persatu, mulai berjajar rapih melingkar hingga membentuk suatu ukiran matahari yang cukup besar. Kapten Julian pun bersiap dengan serangan yang akan dilancarkan musuh. Menangkis semuanya dirasa sangat mustahil, tetapi jika mengenai pengendalinya, maka hasilnya akan tetap sama, ialah pemenangnya.
“Oke…kita mulai!” kapten Julian meluncur, seketika pedang-pedang cahaya yang diciptakan Troy mulai beterbangan mengunci sasaran.
Kekuatan besar yang ditangkap sensor juga berbunyi di markas BASS skuad 8, Danny sebagai wakil kapten langsung bergegas mengumpulkan anggotanya untuk menuju ke lokasi yang diberitahukan oleh sensor. Begitu pun Unit-1 yang bertugas juga langsung menyiapkan anggota dan juga persenjataan. Di Wilson Bar dan kafe, anggota Silver Clan termasuk tuan Stam yang berada diruangannya merasakan kekuatan dari Troy.
“Eh? Ada apa? kekuatan siapa ini?” ucap Djohan yang sedang bersantai menunggu pesanan.
“Hm…,” Gonzalo sudah mengetahuinya tetapi memilih untuk tidak mengucapkannya, menghindari rekannya terutama Djohan melakukan hal yang tidak perlu.
“Kau mengetahuinya?” Djohan melihat gelagat aneh dari Gonzalo. “aku harus mengetahuinya, jika ini membahayakan maka…,” Solo dan Lio menatapnya, tidak ada aksi menjadi pahlawan karena perjanjian dengan BASS sudah berakhir. “tetap, aku tidak bisa diam jika ini mengancam nyawa banyak orang,” melihat kegigihannya membuat Gonzalo luluh dan memberitahu bahwa asal kekuatan ini berasal dari seseorang dari Golden Clan.
“Hei! Kau mau ke mana?!” cegah Solo yang melihat Djohan ingin segera pergi dari tempat ini. “kita sedang bekerja, walaupun sensor bodoh mereka menangkapnya dan terjadi pertarungan antar keduanya, itu bukan urusan kita…,” perkataan yang dikeluarkannya cukup keras semua demi mencegah Djohan bertindak di luar aturan yang berlaku sekarang.
“Aku tahu, karena itu, mereka tidak boleh mati…,” Solo terdiam ketika Djohan merangsek keluar.
Setelah keluar dari tempatnya, Djohan merasakan kembali kekuatan yang muncul itu untuk mengetahui di mana letaknya berasal. Ketika sudah dapat, Djohan dengan sangat hati-hati berlari layaknya orang biasa yang sedang berlari, kemudian kecepatannya ditambah hingga mengeluarkan kaki monsternya yang menyelimuti kedua kakinya dan melesat tanpa diketahui oleh orang-orang.
Skuad BASS dan Unit-1 sampai terlebih dahulu ke lokasi munculnya kekuatan Beaters yang terekam oleh sensor. Keadaannya begitu tenang, kekuatan besar yang tadi muncul pun sudah menghilang dan tidak meninggalkan jejak sama sekali, kecuali seseorang yang sedang berbaring dengan keadaan yang mengenaskan dilingkari oleh api yang melambung tinggi.
Danny menghampiri seseorang tersebut, tubuhnya dipenuhi oleh luka bakar, sel-sel buatan tercecer di tanah kebingungan untuk menyatukan tubuh mereka kembali. “kap….KAPTEN!” teriaknya.
“Gerakannya cepat dan berbeda dengan orang lemah yang kukalahkan kemarin
, menarik!” Troy tidak bergeming seperti dengan sengaja menunggu kapten Julian datang.
“Apa-apaan?! Meremehkanku hah?!” kapten Julian menebas Troy yang berdiri bebas didepannya.
“Hm,” Troy hanya menggerakan tubuhnya sedikit untuk menghindari tebasan vertikal dari kapten Julian, lalu melancarkan serangan balasan. “segini saja ternyata, berakhir sudah,” pedangnya diangkat tinggi lalu dihujamkan sekuat tenaga mengarah tepat di atas kepala kapten Julian.
“Sudah kubilang jangan meremehkanku!” kapten Julian mengayunkan pedangnya, menangkis pedang cahaya milik Troy.
Pedang cahaya milik Troy tidak bisa menembus pedang laser milik kapten Julian, gesekan keduanya tidak terhindarkan lagi, memunculkan cahaya terang akibat dari gesekannya itu. Lalu kapten Julian berusaha untuk mengeluarkan katana di posisi yang tidak terlihat ini karena cahaya terang yang muncul. Namun Troy lebih memilih untuk mundur dan menjauhkan posisinya dari kapten Julian, karena lawannya sama sekali tidak terlihat.
“Cih, ada apa?” ucap Troy sambil memandangi pedang cahayanya yang tidak pernah gagal untuk menebas sesuatu. “tidak bisa menembus laser? Apa-apaan!” Troy melancar serangan, mengeluarkan cahaya lurus dengan cara mengayunkan pedangnya dari bawah ke atas.
Kapten Julian mampu menghindarinya, karena jarak yang cukup jauh serta kecepatan
serangan yang masih dapat dihindari.
“Hm?” kapten Julian melihat tanah yang terkena serangan barusan, muncul api dari jejaknya.
“bahaya juga, jangan sampai aku terkena,” tiba-tiba Troy muncul dan kembali mencoba meluncurkan serangan.
“Jangan melamun!” pedang cahaya miliknya kali ini berhasil menembus bahu kapten Julian yang lengah sepersekian detik dengan cara membuat ukurannya panjang dari tempatnya berdiri.
Tiba-tiba api besar muncul dari bekas serangan Troy, kapten Julian mencoba untuk memadamkan apinya, melalui baju tempur yang diselimuti sel aktif dengan cepat menutup garis yang sempat terbuka di baju tempur miliknya. Tidak ada cidera yang berarti karena baju tempurnya berhasil melindungi tubuhnya dari serangan barusan.
“Menembus baju lalu muncul api dari bekas serangannnya, jika aku tidak menggunakan baju tempur ini mungkin bahuku tadi sudah hangus,” kapten Julian memikirkan rencananya untuk melawan Troy. “memanipulasi pedang cahaya yang dipegangnya, akan sulit melawannya dari jarak yang jauh, aku harus mendekat!” pelontar roket kembali dinyalakan, kapten Julian menerjang.
“Oke, maju sini!” Troy sudah menunggunya, sama seperti di awal pertarungan.
Troy menancapkan pedang cahayanya ke tanah, kapten Julian tidak tahu apa yang dilakukan oleh Troy. Namun serangannya tetap dilancarkan dengan mencoba membuat dirinya dekat terlebih dahulu.
“HAH!” muncul dari bawah tanah, pedang-pedang cahaya yang menusuk ke atas secara serempak, saat kapten Julian sudah masuk ke dalam area serangannya. Kapten Julian pun tertusuk, hingga menembus ke kepalanya. “kena kau!” saat dikiranya kapten Julian sudah terkena serangan dengan telak, sosok yang tertusuk itu kemudian perlahan menghilang. “hm?” lalu Troy sadar dan menadahkan kepalanya ke atas. “cih!”
“Aku sudah membacanya!” kapten Julian ternyata melompat, sesaat sebelum serangan milik Troy keluar dari tanah. Pelontar roket yang memiliki daya yang lebih cepat dari sebelumnya sangat membantunya kali ini. Lalu kapten Julian melempar pedang laser miliknya, Troy mampu menepisnya, namun karena terjadi gesekan antara pedang cahaya dan juga pedang laser. Menimbulkan cahaya terang seperti tadi.
“Sial!” cahaya itu menyilaukan matanya.
Kapten Julian mengeluarkan katana miliknya dari tempatnya, lalu meluncur cepat menggunakan pelontar roket. “RASAKAN INI!” tanduk kecil di kepala Troy terbang saat kapten Julian berhasil menebasnya sekaligus melukai salah satu matanya. Satu tebasan lagi ke bagian leher akan menyudahi pertarungan ini.
“argh!” angin berhembus kencang dari tempatnya berdiri, Troy menghindarinya dengan terbang cepat ke atas menggunakan sayap-sayapnya. Lalu kapten Julian mengambil pedang lasernya dengan santai, sambil melihat Troy yang mengerang kesakitan.
Tanduk kecil yang ada dikepalanya kini tinggal setengah, salah satu mata miliknya juga terkena sabetan katana oleh kapten Julian. Sayap-sayap membawa terbang, terus bergerak menjaga posisinya agar tidak terjatuh. Perlahan luka yang didapatnya pulih, tanduk yang tadi dipamerkan dengan bangga mulai disembunyikan. Cahaya terang keluar dari tubuh Troy, sangat terang hingga menyilaukan pandangan.
“Apa yang dilakukannya sekarang?” kapten Julian menunggu cahaya yang menyilaukan matanya itu pergi. Ketika cahaya itu pergi, sensor memberitahukan sesuatu padanya melalui kacamata yang digunakannya. Kekuatan yang ditampilkan sungguh besar, belum pernah selama karirnya di BASS melihat peta kekuatan yang sangat besar dari sebuah Beaters. “ini….”
Troy sudah mengubah dirinya menjadi monster Beaters tipe armored dengan setelan baju jirah yang keras serta tanduk bercabang yang menjulang tinggi, dengan seluruh tubuh berwarna keemasan hingga bagian sayapnya. Padahal pertarungan sebelumnya dapat dimenangkan dengan mudah olehnya, tidak perlu mengubah menjadi bentuk seperti ini. Ternyata menantang orang terkuat di skuad suatu daerah memanglah bukan perkara mudah.
“Aku Troy, sang kesatria Beaters dari Golden Clan,” ucap Troy mengenalkan dirinya.
“Aku kapten Julian, ketua tim BASS skuad 8, senang bertemu denganmu, Golden Clan!” sama sekali tidak menyangka bertarung dengan monster yang levelnya di atas Silver Clan.
“Thousand Sunny…,” ucap Troy dengan lembut.
Perlahan muncul pedang cahaya disekitarnya satu-persatu, mulai berjajar rapih melingkar hingga membentuk suatu ukiran matahari yang cukup besar. Kapten Julian pun bersiap dengan serangan yang akan dilancarkan musuh. Menangkis semuanya dirasa sangat mustahil, tetapi jika mengenai pengendalinya, maka hasilnya akan tetap sama, ialah pemenangnya.
“Oke…kita mulai!” kapten Julian meluncur, seketika pedang-pedang cahaya yang diciptakan Troy mulai beterbangan mengunci sasaran.
Kekuatan besar yang ditangkap sensor juga berbunyi di markas BASS skuad 8, Danny sebagai wakil kapten langsung bergegas mengumpulkan anggotanya untuk menuju ke lokasi yang diberitahukan oleh sensor. Begitu pun Unit-1 yang bertugas juga langsung menyiapkan anggota dan juga persenjataan. Di Wilson Bar dan kafe, anggota Silver Clan termasuk tuan Stam yang berada diruangannya merasakan kekuatan dari Troy.
“Eh? Ada apa? kekuatan siapa ini?” ucap Djohan yang sedang bersantai menunggu pesanan.
“Hm…,” Gonzalo sudah mengetahuinya tetapi memilih untuk tidak mengucapkannya, menghindari rekannya terutama Djohan melakukan hal yang tidak perlu.
“Kau mengetahuinya?” Djohan melihat gelagat aneh dari Gonzalo. “aku harus mengetahuinya, jika ini membahayakan maka…,” Solo dan Lio menatapnya, tidak ada aksi menjadi pahlawan karena perjanjian dengan BASS sudah berakhir. “tetap, aku tidak bisa diam jika ini mengancam nyawa banyak orang,” melihat kegigihannya membuat Gonzalo luluh dan memberitahu bahwa asal kekuatan ini berasal dari seseorang dari Golden Clan.
“Hei! Kau mau ke mana?!” cegah Solo yang melihat Djohan ingin segera pergi dari tempat ini. “kita sedang bekerja, walaupun sensor bodoh mereka menangkapnya dan terjadi pertarungan antar keduanya, itu bukan urusan kita…,” perkataan yang dikeluarkannya cukup keras semua demi mencegah Djohan bertindak di luar aturan yang berlaku sekarang.
“Aku tahu, karena itu, mereka tidak boleh mati…,” Solo terdiam ketika Djohan merangsek keluar.
Setelah keluar dari tempatnya, Djohan merasakan kembali kekuatan yang muncul itu untuk mengetahui di mana letaknya berasal. Ketika sudah dapat, Djohan dengan sangat hati-hati berlari layaknya orang biasa yang sedang berlari, kemudian kecepatannya ditambah hingga mengeluarkan kaki monsternya yang menyelimuti kedua kakinya dan melesat tanpa diketahui oleh orang-orang.
Skuad BASS dan Unit-1 sampai terlebih dahulu ke lokasi munculnya kekuatan Beaters yang terekam oleh sensor. Keadaannya begitu tenang, kekuatan besar yang tadi muncul pun sudah menghilang dan tidak meninggalkan jejak sama sekali, kecuali seseorang yang sedang berbaring dengan keadaan yang mengenaskan dilingkari oleh api yang melambung tinggi.
Danny menghampiri seseorang tersebut, tubuhnya dipenuhi oleh luka bakar, sel-sel buatan tercecer di tanah kebingungan untuk menyatukan tubuh mereka kembali. “kap….KAPTEN!” teriaknya.
69banditos dan gabrielllllllll memberi reputasi
2
Kutip
Balas