ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Skripsi Berbasis Anime, Akankah Menjadi Fenomena Umum?


Belum lama ini ada seorang mahasiswa dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang berhasil meraih gelar sarjana dengan mengangkat anime One Piece sebagai topik utama dari skripsinya. Mahasiswa bernama Faldy Ekal Tape itu menghubungkan serial anime One Piece dengan eklesiologi trinitaris gereja.

Faldy Tape bukanlah yang pertama, sebelum ini sudah banyak sekali mahasiswa di seluruh penjuru Indonesia dan juga dunia yang mengambil anime dan manga sebagai bahan skripsi mereka. Skripsi sendiri adalah istilah yang digunakan untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian yang membahas masalah atau fenomena dalam bidang tertentu.



Jika mendengar skripsi Anda mungkin membayangkan hal-hal berat seperti kesejahteraan masyarakat atau teknologi canggih, jarang sekali mendengar ada orang yang mengaitkan skripsinya dengan anime. Seperti yang kita ketahui bersama, anime masih memiliki cap kurang positif di masyarakat karna kerap kali dianggap sebagai tontonan anak-anak atau sesuatu yang bisa membuat orang jadi tidak waras.

Anime itu sendiri juga bukan sesuatu yang nyata. Anime itu cuma fiksi, suatu cerita karangan. Membahas cerita karangan tidak akan memberikan manfaat bagi siapa pun melainkan cuma sekedar promosi bagi pemilik cerita.

Sebelum membahas anime, bagaimana dengan skripsi yang didasarkan pada karya fiksi?



Bagi murid-murid jurusan sastra atau filsafat, membuat skripsi berdasarkan novel maupun film adalah hal yang amat umum. Bagi mahasiswa di jurusan itu, meneliti tentang karya-karya tulis adalah sebuah kewajiban dan karenanya skripsi dari mahasiswa jurusan sastra pun penuh dengan analisa suatu karya fiksi.

Meski demikian anime sedikit berbeda. Anime sendiri sering dianggap sebagai karya literasi kelas dua yang lebih menonjolkan hiburan sehingga tidak dianggap sebagai sesuatu yang pantas untuk diteliti jauh. Di Jepang sendiri mereka membedakan antara novel dengan light novel karena perbedaan literasi antar keduanya memang sejauh itu.



Meski demikian ada beberapa anime yang memang menonjol karena memiliki cerita yang kuat. Di bidang manga ada One Piece yang mengangkat begitu banyak isu sosial, di bidang Light Novel ada Monogatari yang memiliki literasi yang fenomenal. Meski sering diremehkan, tetapi beberapa karya memang pantas untuk mendapat analisa yang lebih mendalam. Dan karena itulah skripsi berbasis anime perlahan-lahan menjadi sesuatu yang umum.

Faktor lain yang mendukung hal ini adalah jumlah mahasiswa yang meningkat setiap tahunnya. Setiap tahun ada jutaan mahasiswa yang membutuhkan topik skripsi sedangkan jumlah topik yang tersedia amatlah terbatas.



Anime juga memiliki sejarah yang panjang dan perlahan-lahan menjadi bagian dari budaya. Suka tidak suka, pergeseran budaya ini akan memunculkan lebih banyak skripsi-skripsi anime lain. Jika Anda masih menganggap anime sebagai tontonan anak-anak atau hiburan kelas dua maka sebaiknya segera singkirkan pemikiran semacam itu.

Tak lama lagi anime akan menjadi sesuatu yang benar-benar umum. Jadi, jangan heran kalau tetangga Anda tiba-tiba bisa ngomong bahasa Jepang. Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.

sumur
Diubah oleh ih.sul 04-03-2023 00:07
diki174
kaitoein
vaantw88
vaantw88 dan 11 lainnya memberi reputasi
12
5.7K
46
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Anime & Manga Haven
Anime & Manga HavenKASKUS Official
6.5KThread8.5KAnggota
Tampilkan semua post
fredielogan14Avatar border
fredielogan14
#9
Keren lah ,ane juga suka one piece jadi ane dukung xixixi emoticon-Baby Boy 1
ih.sul
ih.sul memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.