Sumber gambar : google.com

K O R U P S I. Hal yang sering kita dengar sehari - hari dan bahkan tanpa sadar kita pernah melakukannya. Budaya korupsi seakan seperti dilestarikan. Sama seperti kasus negara Srilangka. Sudah jatuh tertimpa tangga, sudah negara (maaf) dibawah garis kemiskinan malah Pemimpinnya korupsi. Lalu Bagaimana Srilangka bisa hancur ekonominya? Simak silahkan disimak gan.

Cerita bermula dimana saat Pemilihan Presiden di Srilangka pada tahun 2019. Terdapat dua kandidat kuat yaitu Gobataya Rajapakasa dan satu lagi Sajith Premadasa. Dari hasil pemilihan tersebut Gobataya Rajapaksa menang. Setelah menang, seperti pemimpin pada umumnya, Rajapaksa berjanji ekonomi Srilangka bakal bertumbuh, juga berjanji memberantas segala gerakan separatis yang muncul di negara tersebut.

Nah dari sini keseruan bermulai. Setelah Rajapaksa terpilih menjadi Presiden di Srilangka, dia melihat kesempatan dalam kesempitan. Mula - mula dia memasukkan keluarganya ke dalam parlemen, mulai dari kakaknya, adiknya, saudaranya pokoknya masukkan sebanyak - banyaknya ke dalam parlemen dan jadilah Dynasti baru bernama DINASTI RAJAPAKSA. Setelah banyak jabatan strategis dipegang oleh keluarga sendiri, barulah otak Rajapaksa berpikir keras untuk memeras keuntungan Pribadi. Kira - kira saya analogikan dialognya seperti ini.

RAJAPAKSA : "Hmmmm, Apa yang aku mau ambil ya? Posisi strategis parlemen sudah, Jabatan tertinggi juga sudah, Kalo uang mana mungkin ada, ini kan negara yang rakyatnya miskin, Pendapatan pajak dan GDP juga gak sebanding dengan Pengeluaran negara (Lebih besar pasak daripada tiang) Hmmmm gimana ya?




Ahaaa aku punya ide Berilian, Gimana kalo aku Utang ke negara lain ya? Kalo GALBAY kan aku gak rugi toh ini utang negara, dan utang akan dimanfaat untuk RAKYAT ya untuk RAKYAT

Nah begitulah sekiranya jalan pikir Rajapaksa, Hutang luar negeri sebanyak - banyaknya sampai rasio hutangnya tidak masuk akal. Disaat masyarakat mulai curiga, Nah Rajapaksa tinggal bangun jalan, bangun bandara, bangun gedung pokoknya bangun - bangun - bangun supaya mengecoh masyarakat.

Yang seharusnya hutang negara Srilangka itu untuk penambahan modal ekonomi supaya negara bertumbuh e malah dibuat bangun2 yang kurang strategis dan tentu saja sebagian masuk kantong ajaib, sekali masuk, Susah dilacak.

Lama kelamaan hutang semakin menumpuk dan ekonomi negara srilangka semakin terpuruk. Ditambah inflasi karena nilai mata uangnya semakin menurun. Mengapa nilai mata uang menurun? Ya karena barang yang tadinya mudah diakses jadi sulit diakses. Mengapa sulit diakses? Ya karena cadangan devisa berkurang? Apa itu Devisa ? Alat pembayaran yang diakui internasional yaitu USD. Mengapa srilangka tidak cetak uang sendiri untuk bayar hutang ? Karena semakin banyak uang yang beredar, maka akan semakin turun nilainya. Ah sudah capek.

Yak pada akhirnya rajapaksa ketahuan korupsi oleh rakyatnya dan lucunya malah kabur ke luar negeri karena takut diamuk masa. Membawa uang negara bermiliar dolar dan meninggalkan negara dalam genangan hutang. Yah satu - satunya cara melunasi hutang luar negeri srilangka ya menjual aset - aset kekayaan negara Srilangka untuk menutupi hutang, bukan tidak mungkin menjual wilayah srilangka. Hadeeh

Yak begitulah cerita Rajapaksa dari sudut pandang saya. Intinya "KORUPSI TERJADI KARENA ADA KESEMPATAN DAN CELAH" makanya kita harus senantiasa berdoa supaya dihindarkan perilaku Serakah dan Tamak.

Sekian terima kasih.

Sumber : BBC, Bank World wide, Sunda Empire, Al-jazeera.com