Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wismanganAvatar border
TS
wismangan
New Urbanisme Ala Anies Baswedan
New Urbanisme Ala Anies Baswedan

Gubernur Anies Baswedan akan mengakhiri masa kerja mempimpin DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022. Lima tahun memimpin DKI Jakarta , tak sedikit mimpinya sebagai Gubernur, juga mimpi masyarakat Ibu kota terwujud.

Tagline"Maju kotanya, Bahagia Warganya" menjadi oase sekaligus muara pelbagai kebijakan serta kerjanya selama menahkodai Jakarta yang penuh dinamika. Penataan ruang menjadi bagian penting daritagline itu.

Lalu bagaimana refleksinya kini? Setidaknya ada tiga sorotan yang menampilkan eksekusi Anies dalam kacamata penataan ruang; yakni integtasi transportasi, beautifikasi ruang kota dan konsep baru ruang terbuka hijau.

Ruang kota Jakarta yang dominan berciri lompat katak sehingga nampak adanya pemisahan yang tak kompak antara satu pusat aktivitas dengan lainnya, sangat tak efektif dan efisien dalam hal aksesibilitas warga kota.

Tatkala volume kendaraan meningkat pada pagi dan sore hari, jalanan Jakarta tak ubahnya parkiran terpanjang se-Asia. Momok harian warga kota di jalan raya ini pun menjadi materi menarik adu program calon pemimpin Ibu Kota di panggung debat berikutnya.

Menemukan solusi atasi kemacetan menjadi agenda serius DKI Jakarta. Pemimpin DKI ditantang menelurkan gagasan dan kerja nyata menginter-koneksi tempat kerja dan tempat aktivitas warga kota agaraccessable. Pada tataran ini, lagu lama pengentasan kemacetan melalui reformasi penggunaan lahan tak relevan untuk DKI Jakarta yang kadung berkembang pesat.

Opsi tersebut membutuhkan banyak biaya sosial dan ekonomi. Maka, alternatif terbaik saat ini adalah mengatur aksesibilitas warga kota agar antartitik pusat aktivitas terhubungkan moda transportasi yang nyaman, biaya terjangkau, serta waktu perjalanan yang singkat.

Harus diakui Anies terbilang berhasil dalam upaya mengintegrasi transportasi demi konektivitas penggunaan lahan kota yang “lompak katak”. Janji kampanye menyelesaikan persoalan kemacetan perlahan terwujud meski kemacetan masih terjadi di beberapa baikk. Laporan TomTom Traffic Index menunjukan pergeseran membaik DKI Jakarta pada daftar kota termacet di dunia.

https://nasional.sindonews.com/newsr...dan-1665814238

Bikin nyaman
essholl
muhamad.hanif.2
bengukrawe
bengukrawe dan 3 lainnya memberi reputasi
0
1.7K
57
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Tampilkan semua post
kudo212Avatar border
kudo212
#15
faktanya di jaman anis memang yg paling kelihatan jakarta jd open city. semua orang dari semua kalangan bisa nongkrong di jakarta. pedestrian dibagusin, taman dibagusin. dan jak lingko itu terobosan terbaik di era anis

cuma memang pembangunan manusianya kurang tersentuh. dia fokus di pusat rekreasi dan hiburan tp pusat budaya kayak perpus dan semacamnya kurang disentuh. banjir dan macet jg sama aja ga ada perubahan signifikan

kalo boleh ambil quotenya "kalo cuma bangun fisik, firaun jg bisa bangun kota yg megah" kira2 begitu
yusuko
.bindexee.
gabener.edan
gabener.edan dan 2 lainnya memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.