Promosi Budaya, Indonesia Day Pertama Kali Digelar di Jepang

Beranda

...

Berita dan Politik
Promosi Budaya, Indonesia Day Pertama Kali Digelar di Jepang

kipas.angin.199

15-10-2022 11:53

Promosi Budaya, Indonesia Day Pertama Kali Digelar di Jepang

Beritasatu.com - Indonesia Day untuk pertama kalinya digelar di Toride, Ibaraki, Jepang, Sabtu (15/10/2022) sebagai ajang guna mempromosikan budaya Indonesia.

“Saya penduduk Toride dan saya belum pernah lihat orang Indonesia dan makanan Indonesia di sini. Saya pikir ini harus diselenggarakan tapi karena tahun kemarin ada corona, saya beranikan tahun ini,” kata Ketua Penyelenggara Yulia Rosa kepada Antara di Toride, Sabtu.

Dia menambahkan acara tersebut juga berangkat dari keinginan untuk melakukan kembali hobinya sejak kecil, yaitu menari saat mulai tinggal di Jepang 22 tahun silam.

Dari situ ia tergabung dalam sanggar budaya Duta Melati di Jepang dan menggelar acara tersebut. Yulia berharap lebih banyak orang Jepang yang mengenal budaya Indonesia, bukan hanya Bali melainkan beragam budaya dari setiap daerah.

“Harapan saya di masa depan orang Jepang lebih banyak mengenal budaya Indonesia karena mereka banyaknya hanya tahu Bali padahal kita punya banyak budaya, tarian-tarian dan sebagainya,” katanya.

Yulia mengatakan pihaknya akan mengadakan acara serupa tahun depan dengan cakupan yang lebih besar lagi.

Indonesia Day menampilkan berbagai pertunjukan budaya, mulai dari tari-tarian dari berbagai daerah, seperti Bali, Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Lampung.

Selain itu juga terdapat pertunjukan angklung dari JEI Angklung, gamelan dari Duta Melati dan Genjek Bali dari Bli Bagus.

Tidak hanya itu, bazar yang terdiri dari berbagai gerai juga turut meramaikan, di antaranya ada yang menjual kuliner Indonesia, seperti bakso, nasi goreng, serta makanan khas Jepang yang halal.

Pengunjung baik warga negara Indonesia (WNI) di Jepang maupun warga Jepang hadir dan menikmati pertunjukan serta kuliner Indonesia.

Acara ditutup dengan Tari Maumere bersama yang dipandu oleh Ketua Penyelenggara Yulia Rosa dan jebolan ajang pencarian bakat Lastmi AFI serta diikuti para pengunjung.

Sumber

Seni dan Budaya adalah Tradisi yang merepresentasikan masyarakat dengan karakter Feminin yang seringkali memperlihatkan keindahan, kenaggunan dan kenikmatan duniawi.

Pelestarian budaya terutama yang keindahannya bisa dinikmati semakin penting untuk dilestarikan dan di demokratisasi (jangan terlalu eksklusif di Keraton).

Hanya saja pelestarian budaya ini pasti mendapatkan pertentangan dari kalangan islamist dan Ulamanya yang punya karakter terlalu maskulin. Orang terlalu maskulin seringkali phobia dengan hal kenikmatan duniawi seperti tarian yang tubuhnya cukup terbuka.
emoticon-Ngakak

Meskipun ada pertentangan, Budaya harus tetap diperjuangkan karena Resiko sebuah masyarakat terlalu maskulin adalah mudah rusuh, sumbu pendek, False Pride, sering konflik dan hegemonik mirip dengan arab dan pakistan yang susah banget cari hiburan dan kenikmatan duniawi yang pada akhirnya orang pada nggak betah hidup disana dan bermigrasi ke Eropa atau US.
emoticon-Cape d...