lingkarpolitikAvatar border
TS
lingkarpolitik
Pak Jokowi, Ini 'Obat Anti-Badai' Resesi 2023!


Tanda-tanda badai 'resesi' dunia semakin jelas, seiring dengan tekanan yang dihadapi oleh sejumlah negara maju, termasuk Amerika Serikat, Eropa, Inggris hingga Jepang. Presiden Bank Dunia mengungkapkan bahwa pertumbuhan global melambat tajam sehingga lebih banyak negara jatuh ke dalam resesi.

Dia pun mengingatkan agar negara-negara di dunia mendorong kebijakan yang bisa menghasilkan investasi tambahan, meningkatkan produktivitas dan alokasi modal. Menurut Malpass, ini sangat penting untuk menyangga pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan.

"Untuk mencapai tingkat inflasi yang rendah, stabilitas mata uang, dan pertumbuhan yang lebih cepat, para pembuat kebijakan dapat mengalihkan fokus mereka dari mengurangi konsumsi ke meningkatkan produksi," tegasnya, dikutip Jumat (7/10/2022).

Nasihatnya pun serupa dengan pemaparan ekonom senior Chatib Basri yang merupakan mantan menteri keuangan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Chatib menilai di tengah tekanan ekonomi tersebut, fiskal sangat dibutuhkan. Tetapi hal ini sulit karena ruang fiskal yang terbatas ke depannya, seiring dengan normalisasi fiskal.

Dia melihat Indonesia bisa bergantung pada investasi, mengingat ekspor berisiko terganggu seiring dengan penurunan harga komoditas akibat lemahnya permintaan global.

"Indonesia harus rely on investment, dia harus jadi basis production," tegasnya dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, dikutip Jumat (7/10/2022).

Dengan adanya Covid-19 dan kebijakan zero-Covid di China, investasi dalam negeri sebenarnya memiliki harapan. Seharusnya, kata Chatib, ada relokasi karena industri sulit berproduksi di China. Namun, dia melihat isunya masih sama, yaitu ketidakpastian usaha.

Selain investasi, dia melihat permintaan domestik bisa menjadi andalan di tengah perlambatan ekspor. "Kita butuh domestic demand kalau ekonomi global kena," ujar Chatib.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menyadari tingginya ketidakpastian perekonomian global saat ini. Semua negara kini dalam posisi sulit seiring dengan ancaman resesi yang akan melanda dunia pada tahun depan.

Dalam posisi ini, menurutnya, kepercayaan investor asing terhadap perekonomian sebuah negara menjadi sangat penting. Dari hal tersebut investor masuk menempatkan modalnya, baik secara langsung maupun lewat portofolio.

"Tidak mudah mendapatkan kepercayaan dari sebuah investasi," kata Jokowi, dikutip Rabu (5/10/2022).

"Begitu negara sudah dicap tidak baik untuk investasi, gak akan ada yang mau datang ke negara kita. dan kalau sudah tak ada yang mau datang, barang-barang harus diimpor dari luar," jelasnya.

Semua negara, menurut Jokowi, kini memperebutkan investasi. Komponen tersebut dianggap mampu mendorong perekonomian negara, di tengah tertekannya konsumsi masyarakat imbas lonjakan inflasi dan lesunya ekspor.

"Yang kini menjadi rebutan adalah investasi," tegas Jokowi.

"Kenapa investasi? Karena dengan investasi itu lah nilai tambah akan diciptakan, lapangan kerja akan diciptakan, penerimaan negara akan muncul, cadangan devisa akan muncul."

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...ai-resesi-2023
nomorelies
scorpiolama
scorpiolama dan nomorelies memberi reputasi
2
1.3K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
mibmobzAvatar border
mibmobz
#10
Resesi paan sih emoticon-Bingung
Itu pan bwat kisminer, pola pikir nya idiot.
Kitak idup makan dan berkarya, apa nya yg resesi ? Jubel nya resesi gt yak emoticon-Bingung (S)
winter.man
winter.man memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.