Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Mbahjoyo911Avatar border
TS
Mbahjoyo911 
HITAM [Reborn]




 Hai gaess.. jumpa lagi dalam thread ini..

 Sudah hampir 3  tahun sejak thread Hitam season satu di-post di Kaskus. Tanpa disangka thread itu mendapat respon yang luar biasa (terima kasih buat semua reader). Bahkan akhirnya thread Hitam sampai diplagiat dan diterbitkan pada salah satu platform hingga dengan sangat terpaksa Hitam 1 harus dihapus.

 Akan tetapi, berkat bantuan banyak kaskuser yang melaporkan thread tersebut, maka kini thread hasil plagiasi tersebut telah dihapus dari platform yang bersangkutan. Jadi sekali lagi, TS berterima kasih banyak pada Agan dan Sista kaskuser semua yang telah membantu melaporkan thread plagiasi itu. Tanpa pembaca, maka seorang penulis menjadi tidak berarti. Kini, TS mencoba membuat kembali thread Hitam Reborn ini.

 Alasan TS membuat thread reborn yaitu karena sudah adanya Hitam season 2 yang telah memiliki viewer yang mencapai satu juta lebih! (Meskipun ada juga yang beranggapan kalau satu juta viewer itu adalah klonnya TS sendiri. Tapi tidak apa, orang bebas berpendapat emoticon-Big Grin)Untuk kesekian kalinya TS sangat berterima kasih pada reader semua. Jadi, karena ada Hitam season 2, maka akan lebih afdol kalo Hitam 1 dimunculkan biar lebih lengkap.

 Alasan kedua adalah supaya Agan Sista yang belum sempat membaca ataupun yang ingin mengulang lagi, kini bisa membaca cerita ini secara utuh dan tidak ada bagian yang hilang. Di samping itu, banyak juga permintaan dari Kaskuser agar thread Hitam 1 ini dimunculkan lagi. Sekali lagi, terima kasih banyak buat Agan dan Sista atas responnya yang luar biasa buat thread ini.



 Kisah ini hanyalah cerita fiksi, hasil imajinasi dari TS. Kesamaan nama, tempat dan kejadian hanyalah kebetulan belaka. Jadi, mohon jangan bertanya soal hal gaib pada TS, karena TS hanyalah orang biasa yang tidak mengerti apa-apa soal hal gaib, TS hanya punya hobi menulis dan menuangkannya ke dalam sebuah cerita fiksi.


Quote:




-----<<<{O}>>>-----





Prolog


 Namaku Aryandra, biasa dipanggil Arya atau Andra, tapi keluargaku lebih suka memanggil Andra. Aku lahir dari keluarga kecil yang berkecukupan. Aku tumbuh bersama adik perempuan satu-satunya yang terpaut usia satu tahun dariku. Adikku bernama Cindy, gadis kecil yang sangat imut dan menggemaskan, hingga menjadi kesayangan banyak orang. Rumah kami berada di bagian pinggir timur sebuah kota yang tidak terlalu besar.

 Entah bagaimana ceritanya sampai aku bisa punya suatu kelebihan seperti ini, aku tidak mengerti sama sekali. Aku bisa melihat, mendengar, merasakan dan berinteraksi dengan makhluk-makhluk berwujud aneh dan kadang menyeramkan. Aku bisa melihat kejadian-kejadian masa lampau hanya dengan menyentuh benda, melihat, bahkan cuma dari mendengar cerita seseorang. Kadang aku bermimpi tentang suatu kejadian, dan ternyata mimpi itu benar-benar nyata terjadi, seperti sebuah penglihatan kejadian masa depan yang datang lewat mimpi. 

 Seingatku, sudah dari semasa kecil aku  bisa mendengar suara mereka, Tapi aku nggak ingat kapan tepatnya. Sering aku mendengar suara-suara aneh seperti suara tawa cekikikan melengking-lengking menyakitkan telinga, tawa ngakak yang nggak kuketahui dari mana asalnya, geraman berat dan besar seperti suara binatang buas, desisan keras seperti suara ular, cakaran-cakaran kuku pada tembok rumah, suara langkah kaki manusia dan juga hewan seperti kuda. Sering juga aku dengar mereka memanggil namaku dan menyuruhku mendekat.

 Setelah tahap "bisa mendengar", maka akupun mulai bisa melihat hal-hal gaib itu. Sering aku melihat kelebatan-kelebatan bayangan hitam, kain putih panjang yang melayang di antara pohon, ada juga kain panjang berwarna merah darah, sampai bungkusan kain putih seperti bungkus permen yang menempel di pohon, Tapi ya cuma sebatas itu saja, cuma melihat kelebatan-kelebatan sekilas dan nggak begitu jelas, dan wujud nya pun tidak kuketahui.

 Aku juga sering melihat larikan-larikan cahaya sangat terang beraneka warna yang melesat cepat di atas genteng rumah warga, juga bola-bola api dan bola-bola cahaya yang melayang-layang di udara. Seringkali bola-bola cahaya dan bola api itu saling bertabrakan hingga menimbulkan suara ledakan dahsyat disertai menyebarnya bola api di angkasa langit malam.

 Tidak ada yang kulakukan selain cuma memperhatikan dengan penuh keheranan, sungguh suatu hal yang sangat aneh dan luar biasa. Tapi kalau yang kulihat itu sudah lewat, maka akupun juga nggak menggubrisnya, dan segera terlupakan begitu saja.

 Lama-kelamaan, seakan pandangan mataku menguat dan menjadi lebih peka. Aku bisa melihat wujud sosok-sosok makhluk aneh dengan utuh. Awalnya cuma melihat sosok yang berbentuk manusia biasa, dan kemudian mulai melihat wujud aneh-aneh, manusia dengan kaki atau tangan yang panjang sebelah, manusia berkepala botak bertelinga lancip. Ada yang berbentuk hewan, berkepala dua, makhluk bermata satu, dan banyak sekali bentuk-bentuk ganjil lainnya.

 Dari yang semula cuma  melihat siluet bayangan kabur, lambat laun aku mulai mampu melihat dengan sangat jelas, bahkan detail wajah yang sangat menyeramkan pun bisa kulihat dengan jelas. Makhluk berbentuk gorila raksasa yang berbulu di seluruh tubuhnya, bermata merah menyala seperti lampu senter dengan wajah sangat seram. Sosok manusia berkepala kuda, juga wanita berkaki ular. Aku sering melihat sosok anak-anak kecil berkepala plontos yang berlarian di jalan-jalan kampungku, hingga aku mengira kalau mereka adalah anak-anak dari tetanggaku, tapi ternyata anak-anak kecil itu berwajah tua dan berewokan.

 Yang paling sering kulihat sosok perempuan berwajah hancur dengan darah berlelehan di seluruh wajah, leher dan dada, memiliki rambut awut-awutan dan berbaju putih, ada juga yang berbaju merah. Mereka sering nangkring di atas pohon, atau di atas genteng rumah-rumah tetangga. Kadang mereka "terbang" dari satu pohon ke pohon lain disertai suara tawa melengking-lengking mendirikan bulu kuduk. Belakangan aku ketahui kalo mereka lah yang sering disebut sebagai kuntilanak.

Spoiler for :


 Meskipun wajah hancur tak berbentuk itu cuma seperti orang yang memakai topeng, tapi itu adalah wajah asli yang sebenar-benarnya, wajah mengerikan yang bisa membuat orang lari ketakutan atau bahkan pingsan di tempat. Tapi bagiku, wajah hancur semacam itu adalah pemandangan keseharianku.

 Setiap kali aku bertemu, melihat ataupun mendengar makhluk-makhluk itu, maka selalu saja kurasakan suatu tekanan yang sangat kuat yang berasal dari mereka. Seperti semacam tembok tak kelihatan yang menekanku dari segala arah. Rasa sangat tertekan yang bisa membuat orang bergidik merinding hebat, ketakutan sampai lari tunggang langgang, bahkan sampai pingsan ditempat. Tapi biasanya aku cuma merasa merinding saja, dan tidak merasa takut. Belakangan baru kuketahui kalau tekanan kuat itu  disebut sebagai aura energi.

 Mereka seakan tidak mengenal waktu, baik pagi, siang, sore atau malam aku masih bisa melihat mereka, jumlahnya banyak sekali, dan mereka seakan ada dimana saja. Jadi mitos yang sering kudengar kalau makhluk halus hanya ada pada waktu malam itu adalah salah belaka, mereka ada dimanapun dan kapanpun. Tapi mereka akan terlihat jauh lebih jelas dan dalam jumlah yang lebih banyak pada saat sore hari menjelang maghrib.

 Namun hal ini ada untungnya juga buatku, saking seringnya melihat mereka, aku jadi tidak takut dengan mereka, bahkan makhluk yang paling seram sekalipun, sejauh ini aku belum merasa takut. Ditambah lagi aku nggak pernah menggubrisnya, dasarnya lagi, aku anak yang ndableg, nggak nggagasan, cuek terhadap segala sesuatu. Dan semua penampakan itu nggak aku perhatikan dengan serius. Meskipun kadang terkejut juga kalau ada yang tau-tau nongol tepat didepanku secara mendadak. 

 Rasa merinding dan deg-degan tetaplah ada, sebagai reaksi karena melihat sesuatu yang menyeramkan, tapi aku nggak pernah sampai ketakutan apalagi sampai lari tunggang langgang, paling aku cuma berlalu meninggalkannya begitu saja, tanpa menggubrisnya lagi, dan dengan cepat bisa terlupa.

 Entah kenapa aku bisa melihat secara bertahap dan perlahan seperti itu. Seolah-olah semua itu memang telah dipersiapkan untukku secara bertahap. Aku tidak pernah menceritakan hal ini pada siapapun, bahkan pada keluargaku sendiri sekalipun, karena aku bingung gimana caranya bercerita, malah bisa-bisa aku dianggap gila.

 Namun ternyata selama ini ayah ibuku mengamatiku juga, jadi tanpa berceritapun, beliau berdua sudah tahu dengan sendirinya, hingga akhirnya harus kuceritakan juga semua yang terjadi padaku. Dan syukurlah, beliau berdua mau menerimaku semua itu, dengan  satu penjelasan, yaitu karena aku adalah anak beliau berdua. Aku sungguh bersyukur dilahirkan dalam sebuah keluarga yang sangat baik.

 Semua keanehan yang terjadi padaku ini sangat berpengaruh pada kehidupan sosialku, mulai dari sebagian besar teman-teman yang perlahan menjauh, tetangga-tetangga yang menganggapku gila, bahkan tak sedikit yang merasa takut padaku. Praktis aku jadi jarang bergaul dan hampir tidak memiliki teman, aku sering bermain sendirian, atau bersama adikku. Cuma keluarga saja yang memperlakukanku dengan biasa saja dan tidak berubah sama sekali padaku.

 Apakah semua yang terjadi padaku ini adalah hal normal? Tapi sebenarnya bagaimanakah patokan ukuran normal dan tidak normalnya seseorang seperti aku? Seperti apakah tolok ukur kata normal bagi manusia itu? Entahlah… 


 Seiring bertambahnya usiaku, maka aku mulai sadar kalau semua ini tidaklah normal dan bukanlah kodrat dari manusia biasa. Yang terjadi padaku ini terlalu aneh, dan semua itu termasuk sudah terlalu banyak bagi seorang manusia. Maka akupun berusaha untuk menghilangkannya. Tapi entah kenapa, usaha untuk menghilangkan keanehan itu belum juga berhasil.

 Hingga sampai pada suatu titik di mana aku menyerah pasrah, dan akhirnya kuserahkan saja semua ini pada Yang Maha Kuasa. Biarlah semua berjalan apa adanya, kujalani hidupku seperti air mengalir, dan berusaha bersikap seperti layaknya orang normal pada umumnya.

Diubah oleh Mbahjoyo911 04-10-2022 10:19
cinkbee
xue.shan
david.smkds1061
david.smkds1061 dan 116 lainnya memberi reputasi
111
74.4K
1.4K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.5KAnggota
Tampilkan semua post
Mbahjoyo911Avatar border
TS
Mbahjoyo911 
#76

First Sign


Quote:


 Kini aku baru tau kalau aku lah, yang dipanggil, karena selama ini semua orang memanggilku dengan nama Andra saja. Suara bisikan itu terdengar serak, berat, lirih seakan datang dari tempat yang sangat jauh, tapi terdengar sangat jelas seperti bergema di liang pendengaranku

 Saat ini aku masih bersekolah di bangku TK, dan sedang belajar naik sepeda. Sebagai anak yang baru bisa naik sepeda, tentu lagi senang-senangnya dan seakan tidak mau berhenti untuk terus bersepeda. Hingga aku sering bersepeda bareng teman-teman keliling kampung.

 Seperti malam ini, saking asyiknya bersepeda dengan teman-teman, kami sampai tidak sadar kalau malam sudah larut. Maka kami pun berniat pulang. Saat perjalanan pulang itu, tiba-tiba saja rantai sepedaku lepas dari tempatnya, jadi aku harus membetulkan dulu, teman-temanku ikut menungguku disitu. Dan saat itulah kudengar suara bisikan memanggil namaku tadi.

Quote:


 Tapi ternyata teman-temanku mulai menggenjot sepedanya masing-masing dan meninggalkan aku. Jadi terpaksa aku pulang jalan kaki dengan menuntun sepeda sendirian. Sebelum jalan, sekali lagi kuedarkan pandangan ke sekeliling, dan aku baru sadar kalau saat ini kami sedang berhenti tepat di tanah kosong yang sudah sangat terkenal keangkerannya di kampungku. Pantesan saja teman-teman berlalu begitu saja meninggalkan aku, karena meang mereka sudah ketakutan duluan. Dengan pelan ku langkahkan kaki meninggalkan tempat itu sambil menuntun sepeda.

 Itulah saat pertama kalinya aku mendengar suara gaib. Sejak saat itulah, aku jadi sering sekali mendengar suara-suara aneh, kebanyakan adalah suara memanggil namaku, tapi masih banyak suara lain yang kudengar, tapi selalu saja tidak ada wujud atau sama sekali.

 Yang paling sering kudengar adalah suara tangisan perempuan, suara tawa cekikikan dan tawa keras laki-laki, suara desisan keras, geraman, bahkan suara berbagai jenis binatangpun sering kudengar tanpa ada satu wujud binatang pun. Tapi akhirnya cuma kuabaikan saja, seperti tidak pernah terjadi apa-apa, karena aku memang tidak tahu harus berbuat apa.

 Tapi ternyata, kemudian bukan hanya suara saja yang kudengar. Seiring pertumbuhanku, lambat laun aku juga bisa melihat sosok-sosok yang tidak jelas seperti suatu bayangan hitam samar saja. Lalu dengan makin meningkatnya usiaku, maka bayangan-bayangan siluet yang sering kulihat itu seakan menjadi jelas, hingga aku jadi tau seperti apa wujudnya.

 Seperti sore itu, saat ini aku sudah duduk di bangku SD kelas 3. Aku sedang main bola bersama teman-teman di lapangan pinggiran desa yang berbatasan langsung dengan sungai. Saat itulah aku melihat suatu makhluk berbentuk sangat aneh sekaligus menyeramkan.

 Dia adalah makhluk menyerupai ular yang sangat besar dengan kepala berwujud perempuan cantik. Terdapat semacam mahkota kecil di keningnya. Wajahnya sedemikian halus dan tampak bersinar, tapi ada sepasang taring yang mencuat dari bibirnya. Suara mendesis keras terus keluar dari mulutnya.

 Aku tidak merasa takut, tapi malah heran, baru kali ini aku melihat makhluk perpaduan manusia dan binatang semacam ini. Yang aku kuatirkan saat itu adalah kalau makhluk itu akan mencelakai kami nantinya, jadi akupun mengajak teman-teman untuk pulang, karena waktu juga sudah mendekati maghrib. Tapi jawaban temanku malah membuatku jadi nggak enak.

Quote:


 Saking kesalnya, aku pun memutuskan untuk pulang duluan, aku sudah tidak peduli kalau teman-temanku itu diganggu makhluk ular itu. Dan sejak saat itu teman-temanku seakan menganggapku sebagai orang aneh. Perlahan mereka mulai menjauhiku, tapi aku sudah tidak peduli lagi sama mereka.

 Sampai saat itu aku belum tau tentang apa yang kulihat dan kudengar, apakah mereka benar-benar ada, atau cuma halusinasiku saja. Kalo mereka benar-benar ada, termasuk makhluk apakah mereka itu? Aku tau mereka bukan jenis manusia, karena mereka bisa bergerak sangat cepat dan menghilang begitu saja. 

 Aku teringat omongan guru agamaku, kalau setan itu benar-benar ada. Apakah makhluk-makhluk aneh yang kulihat itu termasuk jenis setan? Aku tidak bertanya pada guru agama karena takut dicap sebagai anak aneh. Saking penasarannya, maka suatu hari akhirnya aku tanyakan hal ini pada ayahku, meskipun terlihat heran, tapi beliau menjawabnya juga.

Quote:


 Kini aku baru tau kalau makhluk-makhluk berwujud aneh yang sering kulihat itu dari golongan jin. Berarti hantu-hantu yang sering dilihat manusia seperti kuntilanak, pocong dan genderuwo itu termasuk dalam golongan jin juga. Jadi selama ini aku bisa melihat jin dan makhluk-makhluk yang sangat ditakuti manusia.

 Satu hal yang pasti, aku belum pernah menanggapi mereka. Ketika mereka memanggil namaku, aku tidak pernah menggubrisnya, bahkan menoleh pun  tidak, apalagi untuk memanggil mereka, belum pernah satu kalipun terpikirkan olehku. Kalau aku sedang main bersama temanku, kadamg aku cuma memperingatkan mereka agar jangan mendekat. Aku memang nggak mau berhubungan dengan mereka, karena kata hatiku bilang, jangan pernah berinteraksi dan menanggapi mereka, dan lebih baik menjauh saja.

 Saat mereka mencoba mengikutiku pulang, maka langsung aku usir saja dengan isyarat gerakan tangan. Dan syukurlah mereka pergi begitu saja, kalau mereka nekat mengikutiku, tentu akan kuajak berkelahi sekalian. Tapi untunglah sejauh itu mereka selalu menjauh. Firasatku mengatakan kalau mereka itu cuma akan menimbulkan masalah saja, bisa mempersulit kehidupanku, bahkan bisa saja mereka mengganggu keluargaku. 

 Sampai saat itu aku nggak pernah menceritakan hal ini pada siapapun, bahkan pada keluargaku sendiri sekalipun, karena aku bingung bagaimana caranya bercerita, kuatirnya aku dianggap gila.

 Makin kesini, makhluk-makhluk itu seakan makin berani saja, mereka tidak mau pergi hanya dengan diusir pake isyarat tangan, jadi terpaksa aku harus membentak mereka untuk menyuruh pergi. Dan ternyata selalu saja ada tetangga yang melihatku saat lagi membentak mereka. Jadilah semua tetanggaku menganggap aku ini anak yang kurang waras, sering berteriak sendiri tanpa sebab. Bahkan mereka melarang anak-anak mereka bermain denganku.

 Hal itu baru kuketahui saat sore itu, teman-teman sedang main bola di lapangan, maka akupun ingin ikut main bola bersama mereka. Tapi baru saja aku datang, mereka malah langsung bubar.

Quote:


 Maka mereka pun berlalu dari lapangan itu, meninggalkanku sendirian di lapangan. Sebenarnya apa salahku sampai mereka jadi segitunya sama aku. Tapi pertanyaan itu tidak pernah terjawab. Dan aku pun ikut meninggalkan lapangan itu. Tapi yang namanya anak-anak, tentu tidak berpikiran jelek sama sekali. Dan dalam perjalanan pulang, aku sudah melupakan kejadian tadi.

 Sejak kejadian itu, aku seakan makin dijauhi teman-teman sebaya di kampungku. Aku juga jadi malas bermain dengan mereka, meskipun memang masih ada beberapa anak yang mau bermain denganku tanpa mengindahkan pesan orang tua mereka. Jadi kebanyakan waktuku kuhabiskan di rumah dan bermain bersama Cindy adikku. Aku cuma bisa menelan semua hinaan dan cacian mereka, hingga lambat laun mulai terbiasa juga, bahkan sama sekali tidak menggubris semua hinaan yang ditujukan padaku. 




Bersambung…



1

Diubah oleh Mbahjoyo911 11-10-2022 10:16
redrices
bauplunk
regmekujo
regmekujo dan 51 lainnya memberi reputasi
52
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.