- Beranda
- The Lounge
Rela Melakukan Apapun Demi 'PASANGAN', Waspada Tren Toxic Financialship Gan !
...
TS
cahayamu
Rela Melakukan Apapun Demi 'PASANGAN', Waspada Tren Toxic Financialship Gan !
Rela Melakukan Apapun Demi 'PASANGAN', Waspada Tren Toxic Financialship Gan !

ilustrasi
pic : google.
Apakah gansis pernah mendengar istilah Toxic Financialship?
ya mungkin bagi kalian para pembaca generasi 'lampau' mungkin masih cukup asing dengan istilah ini ya?
karena memang Toxic financialship ini lebih ramai dan sering terjadi di kalangan para generasi millenial saat ini,
secara sederhananya Toxic Financialship adalah salah satu dari pasangan tersebut rela melakukan apapun demi pasangan khususnya dalam hal yang berhubungan dengan materi (keuangan).
Hubungan yang sangat tidak sehat ini tidak hanya menimpa para pasangan muda yang berstatus sudah menikah loh gan, tapi juga yang masih menjalani masa pacaran. Ketergantungan yang berlebih dari sisi ekonomi terhadap pasangan lah yang membuat toxic finacialship tercipta artinya ada azas memanfaatkan dalam hubungan tersebut.

Yang menarik dari kasus Toxic financialship ini adalah yang kerap menjadi korban justru lebih banyak terjadi pada kaum perempuan, dibandingkan pada pria, dimana para pria memanfaatkan kesempatan kepada pasangannya untuk mendapatkan uang dan fasilitas.
Ini berbeda dengan era di masa lalu dimana justru kaum perempuanlah yang memanfaatkan pria, makanya dahulu ramai dikenal istilah cewek matre.
Beberapa teman perempuan di tongkrongan ane pun banyak yang memiliki pengalaman dan terjebak di hubungan Toxic Financialship, dimana mereka dimanfaatkan oleh pasangan mereka untuk membayar berbagai cicilan bahkan termasuk juga cicilan Paylater yang semakin marak digunakan oleh banyak masyarakat kita.
Pada intinya Toxic Financialship ini sangat merugikan dalam sebuah hubungan terhadap salah satu pihak, dan sudah seharusnya dihentikan sebelum terlanjur menjadi lebih parah dan membuat semakin rumit.

Cara paling efektif menghentikan Toxic Financialship adalah dengan memutuskan hubungan sesegera mungkin, terutama jika sang pasangan sudah berulang kali meminjam uang termasuk jika nominalnya cukup besar,
jika kita memang tidak ingin memutuskan hubungan, ya sebaiknya dari awal berani menolak untuk memberi atau meminjamkan kepada pasangan tersebut.

Nah, itulah sedikit pembahasan ane tentang Toxic Financialship yang cukup tren dikalangan generasi millenial saat ini, semoga bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua agar tidak terjebak dalam hubungan yang tidak sehat seperti itu ya...
---------------------------------------------------------------------------------------------
Penulis : Cahayamu
Referensi : Pendapat Pribadi dan referensi 1
Kaskus Kreator

ilustrasi
pic : google.
Apakah gansis pernah mendengar istilah Toxic Financialship?
ya mungkin bagi kalian para pembaca generasi 'lampau' mungkin masih cukup asing dengan istilah ini ya?

karena memang Toxic financialship ini lebih ramai dan sering terjadi di kalangan para generasi millenial saat ini,
secara sederhananya Toxic Financialship adalah salah satu dari pasangan tersebut rela melakukan apapun demi pasangan khususnya dalam hal yang berhubungan dengan materi (keuangan).
Hubungan yang sangat tidak sehat ini tidak hanya menimpa para pasangan muda yang berstatus sudah menikah loh gan, tapi juga yang masih menjalani masa pacaran. Ketergantungan yang berlebih dari sisi ekonomi terhadap pasangan lah yang membuat toxic finacialship tercipta artinya ada azas memanfaatkan dalam hubungan tersebut.

Yang menarik dari kasus Toxic financialship ini adalah yang kerap menjadi korban justru lebih banyak terjadi pada kaum perempuan, dibandingkan pada pria, dimana para pria memanfaatkan kesempatan kepada pasangannya untuk mendapatkan uang dan fasilitas.
Ini berbeda dengan era di masa lalu dimana justru kaum perempuanlah yang memanfaatkan pria, makanya dahulu ramai dikenal istilah cewek matre.
Beberapa teman perempuan di tongkrongan ane pun banyak yang memiliki pengalaman dan terjebak di hubungan Toxic Financialship, dimana mereka dimanfaatkan oleh pasangan mereka untuk membayar berbagai cicilan bahkan termasuk juga cicilan Paylater yang semakin marak digunakan oleh banyak masyarakat kita.
Pada intinya Toxic Financialship ini sangat merugikan dalam sebuah hubungan terhadap salah satu pihak, dan sudah seharusnya dihentikan sebelum terlanjur menjadi lebih parah dan membuat semakin rumit.

Cara paling efektif menghentikan Toxic Financialship adalah dengan memutuskan hubungan sesegera mungkin, terutama jika sang pasangan sudah berulang kali meminjam uang termasuk jika nominalnya cukup besar,
jika kita memang tidak ingin memutuskan hubungan, ya sebaiknya dari awal berani menolak untuk memberi atau meminjamkan kepada pasangan tersebut.

Nah, itulah sedikit pembahasan ane tentang Toxic Financialship yang cukup tren dikalangan generasi millenial saat ini, semoga bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua agar tidak terjebak dalam hubungan yang tidak sehat seperti itu ya...
---------------------------------------------------------------------------------------------
Penulis : Cahayamu
Referensi : Pendapat Pribadi dan referensi 1
Kaskus Kreator
mancitybest dan 19 lainnya memberi reputasi
18
39.7K
102
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
1.3MThread•103.8KAnggota
Tampilkan semua post
lovablenana
#22
Pengalaman gw deket dengan macem2 cowok:
Orang Arab pengungsian: ga mau keluar duit sepeser pun. Tapi pinternya, awal semua dibayarin, kencan berikutnya, gw boncos!
Orang Inggris: Ga perhitungan, tapi kalau ngasih duit, ngepas! Persis kek orang Indihe.
Orang Korea: Tergantung usia. Kalau muda, pelit! Going dutch alias bayar sendiri-sendiri wkwkwk. Kalau ahjussi, dibayarin tapi kurang ajar abisnya memperlakukan kita kek bisyar alias jablai bayaran!
Gadun Indo: Baik, loh! Gampang diporotin. Cuma gengges, narsis mereka kudu dipuja-puji. Tjuih!
Cowok Indo muda: Suka bayarin sesuai kemampuan.
Orang Amerika: Royal! Mereka kalau suka dan cinta, pasti apa aja dikasih. Udah biasa bagi mereka cewek matre itu wajar. Makanya, pura-puralah baik dan ga matre sama cowok Amrik. Dijamin mereka klepek-klepek wkwkwk.
Orang Jerman: Kalau ada yg ribet, kenapa dibikin gampang? Itulah motto hidup cowok Jerman wkwkwk. Kalau minta duit ama mereka, bikinlah proposal! Satu sen pun, tulislah dan laporlah dibuat apaan tuh duit hahaha.
Sekian. Gw next mau ngisengin/tebar jala pengin tahu apakah cowok Prancis pelit atau kagak. Cuma sayang, keburu kawen alias komitmen gw nya wkwkwk.
Orang Arab pengungsian: ga mau keluar duit sepeser pun. Tapi pinternya, awal semua dibayarin, kencan berikutnya, gw boncos!

Orang Inggris: Ga perhitungan, tapi kalau ngasih duit, ngepas! Persis kek orang Indihe.

Orang Korea: Tergantung usia. Kalau muda, pelit! Going dutch alias bayar sendiri-sendiri wkwkwk. Kalau ahjussi, dibayarin tapi kurang ajar abisnya memperlakukan kita kek bisyar alias jablai bayaran!
Gadun Indo: Baik, loh! Gampang diporotin. Cuma gengges, narsis mereka kudu dipuja-puji. Tjuih!

Cowok Indo muda: Suka bayarin sesuai kemampuan.
Orang Amerika: Royal! Mereka kalau suka dan cinta, pasti apa aja dikasih. Udah biasa bagi mereka cewek matre itu wajar. Makanya, pura-puralah baik dan ga matre sama cowok Amrik. Dijamin mereka klepek-klepek wkwkwk.
Orang Jerman: Kalau ada yg ribet, kenapa dibikin gampang? Itulah motto hidup cowok Jerman wkwkwk. Kalau minta duit ama mereka, bikinlah proposal! Satu sen pun, tulislah dan laporlah dibuat apaan tuh duit hahaha.

Sekian. Gw next mau ngisengin/tebar jala pengin tahu apakah cowok Prancis pelit atau kagak. Cuma sayang, keburu kawen alias komitmen gw nya wkwkwk.
Diubah oleh lovablenana 04-10-2022 15:45
sheff dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup