Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov pada hari Senin (03/10/2022) mengatakan jika akan mengirim tiga putranya ke garis depan pertempuran di Ukraina, menurut laporan The Moscow Timesmengatakan jika ketiga putra Kadyrov masih di bawah usia 18 tahun. Ketiga putra Kadyrov tersebut adalah Akhmat (16), Eli (15) dan Adam (14) telah melakukan latihan menggunakan berbagai jenis senjata. Video latihan ketiganya juga telah beredar di berbagai media sosial.

Sementara itu sang ayah mengatakan jika ketiganya telah dilatih menggunakan senjata sejak mereka masih belia, alias jauh lebih muda dari usia mereka sekarang. Melalui Telegram, Kadyrov menulis sebagai berikut:

"Sudah waktunya untuk membuktikan diri dalam pertarungan nyata, saya hanya bisa menyambut keinginan ini," tulis Kadyrov di Telegram, memposting video anak laki-laki menembakkan rudal di jarak tembak. "Segera mereka akan pergi ke garis depan dan akan berada di bagian paling sulit dari garis kontak." Dikutip dari ABC News.



Sementara itu menurut Hukum Internasional, merekrut anak dibawah umur untuk terlibat dalam konflik bersenjata merupakan bentuk kejahatan perang. Di sisi lain, Rusia juga telah menandatangani perjanjian PBB yang dirancang untuk menghentikan anak-anak di bawah usia 18 tahun dari mengambil bagian dalam perang dan setuju untuk "mengambil semua tindakan yang layak" untuk menjauhkan mereka dari pertempuran. Tetapi, dalam kasus putra Kadyrov, Rusia sepertinya akan membiarkan hal tersebut.

Pengumuman Kadyrov tentang pengiriman putranya ke medan perang datang beberapa hari setelah dia menyarankan agar Rusia mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklir taktis di Ukraina. Hal itu ia sampaikan setelah pasukan Rusia menarik diri dari kota penting strategis Lyman di wilayah Donetsk yang diduduki. Kadyrov memang terus melontarkan kekecewaannya kepada Kremlin dan mendorong penggunaan senjata nuklir taktis, terutama semenjak serangan balik Ukraina di Kharkiv.

Sementara Kremlin menolak usulan Kadyrov itu. "Di negara kami, penggunaan senjata nuklir hanya terjadi berdasarkan apa yang dinyatakan dalam doktrin yang relevan,"kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.



Kadyrov sendiri telah menjadi juara vokal perang di Ukraina, dengan pejuang Chechnya membentuk bagian dari garis depan pasukan Rusia. Bulan lalu, Kadyrov mengatakan bahwa Chechnya telah mengerahkan 20.000 tentara ke garis depan sejak dimulainya invasi Ukraina pada Februari dan memenuhi rencana wajib militernya secara berlebihan sebesar 254%, bahkan sebelum pengumuman mobilisasi parsial.

Sementara itu perang masih terus berkecamuk, setelah Rusia menarik diri dari Lyman. Pasukan Ukraina terus bergerak maju menuju Kherson, wilayah yang baru-baru ini diakui sebagai bagian dari Federasi Rusia. Pasukan Ukraina dilaporkan juga mulai memasuki Kreminna, kota yang menjadi bagian wilayah Luhansk. Meski pergerakan mereka tidak terlalu aktif disana, diperkirakan Ukraina sedang menargetkan wilayah tersebut.

Sementara itu di Amerika Serikat, dikabarkan jika Paman Sam sedang menyiapkan rencana darurat dan skenario potensial untuk menghadapi eskalasi yang meningkat di Ukraina. Beberapa sumber media mengatakan jika Paman Sam sedang menyiapkan rencana untuk menghadapi kemungkinan terburuk, seperti penggunaan senjata nuklir taktis.







Referensi Tulisan: ABC News& The Moscow Times
Sumber Foto: sudah tertera di atas