Kaskus

News

palestinaAvatar border
TS
palestina
Breaking News! Lebih dari 120 Suporter Arema FC Meninggal dan Ratusan Terluka
Malang, Jawa Timur- Lebih dari 120 orang meninggal saat Kericuhan terjadi usai pertandingan Derbi Super Jatim antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam.

Kepala dinkes Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo mengatakan Lebih dari 120 orang telah meninggal. Pihaknya masih mendata jumlah korban luka yang terdapat di tiga rumah sakit kota dan kabupaten Malang. "Lebih dari 120 orang meninggal, mereka meninggal karena caos, berdesak-desakan, terinjak-injak dan sesak napas".

Wiyanto menambahkan korban luka yang pasti lebih dari seratus dan dirujuk ke rumah sakit Saiful Anwar dan rumah sakit Kanjuruan. Kericuhan tersebut bermula saat ribuan suporter Aremania merangsek masuk ke area lapangan setelah Arema FC kalah.

Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil Polri, barracuda. Sementara beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan lantas diserbu pemain. Kericuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.

Ada kobaran api pada sejumlah titik di dalam stadion tersebut. Terlihat dua unit mobil polisi yang salah satunya adalah mobil K9 dibakar. Sementara satu mobil lainnya rusak parah dengan kaca pecah dan dalam posisi miring di bagian selatan tribun VIP.

Dengan jumlah petugas keamanan yang tidak sebanding dengan jumlah ribuan suporter Arema FC tersebut, petugas kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan. Tembakan gas air mata itu membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas. Banyaknya suporter yang pingsan, membuat kepanikan di area stadion.

Banyaknya suporter yang membutuhkan bantuan medis tersebut tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan. Para suporter itu, banyak yang mengeluh sesak nafas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion. Para suporter tersebut panik dan akhirnya berhamburan.

https://www.tvonenews.com/daerah/jat...ruhan?page=all

Bagaimana mau jadi tuan rumah piala dunia 2030 kalau kaya gini?
User telah dihapus
casper69Avatar border
viniestAvatar border
viniest dan 46 lainnya memberi reputasi
45
22.4K
758
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
691.5KThread56.8KAnggota
Tampilkan semua post
zaaxion.7kAvatar border
zaaxion.7k
#245
RIP buat Para korban...terutama aparat (polisi) yang tugas

Banyak yang ngomong sop sop fifa gak bawa gas air mata bla bla bla...

Panitia + suporter yang kayak bocah lah yang patut di salahkan kalau mau cari yang di salahkan...

Knp?
1 kapasitas stadion udah over dari awal dan di sengaja over, kapasitas 38k tiket di cetak 43k di dalem +-45k orang...
2 suporter yang memprovokasi dengan masuk kelapangan duluan buat nyerang offical persebaya..
3 Panitia gak sanggup mengamankan sendiri dan meminta aparat yang mengamankan dan tau gas air mata itu ada di sop polisi,tembakan gas air mata itu dah sesuai SOP standar polisi...

GAK BAKAL ADA GAS AIR MATA YANG DI TEMBAKAN KALAU GAK ADA YANG SUPORTER YANG MASUK KELAPANGAN DAN MAU DI TENANG KAN PAKAI KATA KATA..

Nitizen lagi ngeframe polisi lah yang jadi sebab kerusuhan.Padahal gak ada asap kalau gak api..

Apakah nitizen lagi melindungin panitia dari ketidaksiapan menyelengarakan event ini?

Btw Fact ini kekalahan pertama Arema di kandang dari persebaya selama 23tahun terakhir.

Gw juga hobi nonton ke stadion kalau team daerah main, tapi liat sikon dulu lwnya siapa, dan keadaanya gimana, kalau laga panas ya nonton di rumah, dan jangan pernah gabung sama suporter fanatik, nonton di tribun yg mayo isinya umum aja..
jazzcoustic
night.fury95
charlottesmothi
charlottesmothi dan 11 lainnya memberi reputasi
12
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.