pendakimalasAvatar border
TS
pendakimalas
My Secret Story.. #TrueStory
Spoiler for Cover:


Hallo semua para readers setia sub forum SFTH Kaskus.. Sebelumnya saya mohon maaf sebesar besarnya karena belum bisa menyelesaikan thread saya sebelumnya dimana sudah terbengkalai begitu lama. Disini saya akan kembali menuliskan cerita saya dan merapikan tulisannya kembali karena di thread dulu terlalu amburadul. Buat pembaca lama tolong jangan spoiler dan bakal ada sisi lain yang akan diceritakan disini. Buat pembaca baru selamat menikmati saja cerita ini, ada baik buruknya kisah saya ini buat pembelajaran saja untuk kita semua kedepannya..

Quote:


Spoiler for Index:
Diubah oleh pendakimalas 01-10-2022 23:36
i4munited
hitnaru714
alcipea
alcipea dan 30 lainnya memberi reputasi
31
10.5K
149
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.2KAnggota
Tampilkan semua post
pendakimalasAvatar border
TS
pendakimalas
#81
#22 : Tak Hanya Sampai Disini

Hari demi hari kegiatan sekolah pun berlanjut dengan lancar. Keseharian saya kini dipenuhi dengan penuh warna, setidaknya itulah yang saat ini saya rasa. Sampai tak terasa sudah memasuki 3 bulan semester 2 ini berjalan, yang menandakan MID Semester akan segera datang.

Ini adalah sabtu tenang sebelum memasuki pusingnya ujian mid semester senin lusa mendatang. Seperti biasa, para murid pun diperkenankan untuk pulang padahal jam baru menunjukan pukul 10 A.M. Bagi yang tidak tau itu artinya jam 10 pagi sodara-sodara, karena saya terbiasa menggunakan format 12 jam di ponsel saya.

Alhasil, berhubung masih terlalu "PAGI" untuk pulang maka saya sempatkan untuk sekadar menikmati waktu di kantin bersama kawan-kawan. Cukup ramai disini karena memang ini kantin luar sekolah, bahkan tak hanya diisi murid-murid sekolah saya namun berbagai pula murid-murid sekolah sebelah.

"Rokok mau ga?.." Tawar MZ kala kami baru tiba.

Maksudnya dia nawarin rokok ketengan yang dijual dikantin ini. Kami baru saja tiba disini.

"Boleh satu, sekalian pesanin es teh.."

"Oke.." Dia mengacungkan jempol tanda tawarannya saya terima.

Saya pun duduk terlebih dahulu, berdampingan puluhan murid lain baik satu sekolah maupun sekolah lain. Btw, seisi kantin ini diisi para pejantan.

"Nih.." Dia menyerahkan sebatang rokok Gudang Garam ke saya.

"Korek.."

"Nih.."

Saya pun menyalakannya lalu menghisapnya dan menghembuskannya perlahan. Saya memang jarang merokok, kadang kala saja. Biasanya memang dikantin seperti ini. Dirumah saya tidak bisa melakukannya, konsekuensinya fatal jika saya melakukannya karena pasti bunda akan mengutuk karma. Entah kenapa bunda saya melarang, lebih baik tidak bertanya.

"Btw udah nemu cewe belom? Kemaren udah gw tawarin kan.."

MZ membuka obrolan.

"Belum, ntar abis Mid wae lah.. Kata Mamat lu balikan lagi sama si Vika?.."

"Yoi haha.. Dia merengek ngajak balik soalnya hahaha.."

"Bangsaat.. Palingan abis lu perawanin kan? Ngaku aja lu dasar penjahat kelamin.."

"Cangkemu,, gak lah.. Hahaha.."

"Halah muka-muka kebanyakan ngebokep masih aja ga mau ngaku cuk wkwkwk.."

"Gak lah anjing, serius. Dia nya ga mau gw ajakin soalnya wkwkwk.."

"Bangkeekk.. Nyari sono di RRI cuk kalau mau nyari cewek buat diewe doang.."

"Udah bosen cuyyy hahaha..."

"Su asuu jembuuuuddd... Untung aja gw masih perjaka njing.."

"Halah, perjaka lu udah ilang ditangan lu sendiri palingan wkwk.. Ngaku aja kau kambing wkwkwk.."

"Raimu su.."

Di tengah obrolan kami berdua, beberapa teman sekelas kami pun datang.

"Wuuuiiih duo homo mesra bener.." Sapa Gendut kala baru tiba dan duduk diantara kami.

"Bajinguun, gw masih doyan cewek cuk.."

Saya menimpali celetukan si anak DPR didepan saya barusan. Saya memang terkenal diantara mereka sebagai jomblo sejati (alasannya kalian pasti tau), bukan berarti saya homo juga. Emang baik itu mereka anak-anak setan.

"Halah, kalau gitu mana cewek lu sid? Tunjukin sini coba wkwk.."

"Masih pdkt cuk, doain aja kecantol hahaha.."

Obrolan kami rasanya terlalu panjang jika diceritakan. Memang seperti itulah jika kami berkumpul.

"Btw mid nanti seperti biasa kawan, jangan lupa kita saling bantu membantu. Kan kita kawan seperjuangan.."

Gendut lagi membuka topik pembicaraan baru.

"Tenang, setidaknya kalian ga akan nunggak tinggal dikelas ntar haha.."

Drrrtt drrrtt drrrttt.. Ponsel saya bergetar tanda ada sms masuk.

"Sid, belum pulang kan? Cari makan yuk,, laperrr..."

Tertanda dari gadis manis saya di seberang sana.

"Ayokk.. Aku jemput di gerbang barat ya?.."

"Okeyy.."

Tutupnya lagi.

"Cuuyy, gw udah dulu.. Mau ada urusan.." Pamitku pada mereka.

Usai membayar, saya bergegas menuju parkiran motor dan menyalakan mx biru kesayangan saya.
Terlihat bidadari saya sudah berdiri anggun menunggu sang pangerannya datang menjemputnya.. Eaaakkk..

"Haloo cantiikk.." Sapaku kala motor tepat berhenti disampingnya.

"Haha haloo.. Ayok langsung ajaa, lapeerr.." Tanpa menunggu apapun ia langsung duduk dibelakang saya.

Motor pun kembali saya jalankan.

"Ngomong-ngomong mau makan dimana kita?.." Tanyaku kala kami jalan.

"Mie ayam lagi aja yukk.. Kepengen mie ayam aku hehe.."

"Siap tuan putri, sesuai keinginan tuan putri.."

Sampai lah kami di warung mie ayam bakso dulu kami makan disini. Langganan baru. Saya memesan mie ayam dan Alya memesan bakso. Pertanyaan saya mana kenyang kalau cuma makan bakso pemirsa, setidaknya saya tidak akan merasa kenyang hanya dengan seporsi bakso. Terkadang mie ayam seporsi aja belum kenyang.

"Emang kenyang kamu kalau makan bakso doank?.."

"Aku lagi kepengen makan bakso aja hehe.."

"Ngomong-ngomong karena lusa mid semester, hari ini ga usah dolan dulu ya kita sid.." Imbuhnya lagi.

Btw saya juga ga kepikiran untuk mengajaknya dolan juga habis ini, pas lah.

"Iyaa, habis mid aja kalau kamu mau jalan kemana gitu aku temenin deh.." Tawarku kemudian.

"Asiiikk.. Ke GM yak?.."

"Eh buseett nyari apaan di GM?.."

"Jalan-jalan aja hehe.."

"Kamu bilang jalan-jalan aja pasti ada hal tersembunyi, pasti endingnya beli ini itu.. Hadeehh.."

"Wkwkwk.. Liat ntar ya wkwk.."

Untung dia tidak meminta saya buat bayarin pemirsa.. Bisa miskin anakmu ini mak kalau ikutin ini bidadari belanja..

"Sesekali gitu kek ditahan nafsu pengen belanjanya, dihemat uangnya atuh.. Beli barang yang kiranya dibutuhkan aja.."

"Iya iya sayaang.. Ga kepikiran beli apapun kok, pengen jalan-jalan aja sama kamu gitu, ga perlu beli ini itu.."

"Baguuss.."

Fyi saja, uang saku Alya sehari bisa buat saya 2-3 hari. Ingin menangis rasanya mengetahui fakta tersebut 🥲. Tapi diluar hal itu, kekasih saya ini tidak begitu glamour dengan segala previlage yang ia punya. Style dan gaya hidupnya pun menunjukan kesederhanaannya. Makan di warung kaki lima juga ga canggung pula. Perfect lah buat saya. Setidaknya setiap ngajak dia makan, tidak menguras isi dompet saya. Saya merasa beruntung sekali karena mendapatkan gadis seperti dia. Udah cantik, manis, (mohon maaf) berada, tapi sederhana mau dengan seorang yang bukan siapa-siapa seperti saya. Rasanya tidak cukup kata untuk memuji Alya di mata saya. Biar cerita yang berbicara nantinya.

Usai makan, saya pun antar Alya ke rumahnya. Berhubung masih "pagi", saya pun diajaknya untuk mampir kerumahnya.

Tak ada bosannya tiap saya ke rumahnya, sejuk nyaman dan yang pasti ada gadis manis saya tentunya. Obat paling ampuh ditengah cuaca panas seperti ini pastinya. Sepatu pun saya lepas diluar karena memang ini lantai keramik, bertelanjang kaki menambah adem suasana dirumah ini.

"Masuk aja, aku buatin minum bentar.."

Saya pun diperkenankan masuk. Saya pun duduk di sofa ruang tamunya. Didalam rumahnya pum tak kalah sejuk ketimbang halaman rumahnya. Berbagai pernak-pernik dari kayu menghiasi isi dalam rumah ini. Eksotis dan klasik menurut saya.

"Es sirup adanya, gapapa ya hehe.." Tampak gadis manis didepan saya membawakan 2 gelas es sirup dan meletakkannya di meja.

Dia belum sempat ganti baju, masih mengenakam seragam sekolahnya. Menambah aura kecantikan dia dimata saya.

"Eh sid, aku mau nanya sesuatu boleh?.."

Tanyanya setelah duduk disamping saya.

"Mau nanya pakai izin segala, tentu boleh donk sayang.."

"Kamu masih digangguin sama cowok yang kemarin itu lagi ga?.."

"Enggak kok, kamu digangguin emangnya?.." Tanyaku balik.

"Udah enggak sih, aku takutnya dia ada rencana gitu buat ganggu kamu.."

"Setelah kejadian kemarin sih enggak.. Ketemu itu orang juga udah enggak lagi.."

"Alhamdulillah deh kalau gitu.. Aku takut kamu kenapa-kenapa apalagi sampai berantem lagi kayak dulu.."

"Enggak sayang.. Kalau ada apa-apa sebisa mungkin pasti aku coba hindarin kok, itu pilihan terakhir aja kalau udah ga bisa hindar.."

"Aku takut sid, aku takut dia ga sebatas itu.. Semoga aja itu ga akan terjadi lagi.." Ucapnya lirih seraya menyenderkan kepalanya di bahu saya.

"Amiin, semoga aja begitu ya.." Jawabku kemudian. Saya mengelus kepalanya guna coba menenangkannya.

"Saat ini ga usah mikirin hal gituan, fokus dulu buat mid senin depan.." Imbuhku lagi.

"Iyaa.. Berhubung jadwal pulang kita ga sama, berangkat dan pulangnya aku biar bareng Nita aja.."

"Beneran?.."

"Iya.. Sekalian bisa belajar bareng abis pulang disini.."

"Bagus deh.. Jangan kemana-mana sendiri loh ya.."

"Enggak kok hehe.."

Saya tentu sangat mengkhawatirkan kekasih semata wayang saya ini. Dalam hati saya, ingin rasanya selalu melindunginya setiap saat.

"Btw nanti sore dirumah ini kedatangan anggota baru loh.."

"Hah? Siapa?.."

"Kemarin-kemarin aku minta buat dibeliin kucing hehe,, katanya hari ini bakal dibawain bapak.. Bapak udah bilang ada temannya yang mau kasih 1 ekor kucingnya.."

"Waah bagus donk.. Kucing apa emangnya?.."

"Belum tau.. Katanya anggora atau apa gitu.."

"Kalau kucingnya cewek jadi besan kucing dirumahku aja wkwk.."

"Emang kamu ada kucing?.."

"Ada, kucing kampung.. Emang sering dolan, pulang kalau lapar aja wkwk.."

"Hehehe boleh, tapi ntar kalau kucingnya cewek loh ya.."

"Okeyy.. Asik nih kucingku bisa gebet kucing bule wkwk.."

"Hahaha.. Bisa aja, nunggu kucingnya datang dulu baru tau ntar.."


Jam 1 lebih ditunjukan di jam tangan saya. Saya pun bergegas untuk pamit pulang. Walau sebenarnya dalam hati ingin terus berlama-lama dengan Alya tentunya.

"Aku mau pulang dulu,, istirahat.. Kamu juga ga usah kemana-mana ya, kalaupun mau keluar rumah jangan sendiri.."

"Siap bosss hehe.." Dengan gestur hormat gadis manis didepan saya ini mematuhi perintah saya.

"Yaudah, aku pamit dulu.."

"Eh sebentar.."

"Apa??.."

Cuupp!!! Pipi kiri saya diciumnya, beberapa detik. Terasa hangat diwajah saya, spontan. Demikian pula Alya. Sudah pasti pipi saya maupun Alya memerah karenanya.

"Hehe, hati-hati dijalan. Jangan ngebut, awas aja kalau ngebut. Aku tau kamu sering ngebut soalnya.."

"Siap bosss hehe.." Kini giliran saya memberi gestor hormat kepadanya.

"Baguss.."

"Assalamu'alaikum.."

"Wa'alaikumsalam. Ingat jangan ngebut, sampai rumah kabarin aku.."

"Iya sayaangkuu bawelkuu wkwk.."

Saya memberi dadah lambaian tangan pada Alya dan dia pun demikian tanda pamitan ini kelar.

Motor saya pun melaju pelan ditengah padatnya jalan raya akhir pekan. Tak hentinya saya tersenyum sendiri karena mengingat barusan. Selalu luar biasa saat bersama Alya. Selalu. Motor saya memasuki jalan alternatif yang sedikit lebih sepi karena saya ingin menikmati perjalanan pulang ini.

Ditengah lamunan dan senyumam saya, tanpa sadar dibelakang saya terdapat 2 motor dan menyalip didepan saya lalu memberi aba-aba agar saya berhenti. Motor pun saya hentikan dan mereka ada 3 orang kemudian turun dari motornya. Setelah satu per satu membuka helmnya, saya dapati seseorang yang tentunya tak ingin saya berurusan lagi dengan orang itu.

"Dia orangnya?.." Tanya salah satu teman orang tersebut kepada seseorang yang dulu saya pernah hajar dia sampai babak belur.

"Iya dia.." Jawabnya singkat.

Yak, dia cowok dulu yang pernah coba deketin Alya sekaligus berkelahi dengan saya.

Duh, bakalan bonyok lagi ini.. Pikir saya sekilas..

Ternyata masalah kemarin tak hanya sampai disini.

maresad
dxker
alcipea
alcipea dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.