Iran kembali menjadi sorotan, bukan terkait dengan aksi demo di dalam negeri atau pengiriman senjata ke Ukraina, tetapi salah satu drone Iran telah menyerang wilayah militan Kurdi di wilayah Irak dengan drone Mohajer-6. Menanggapi hal tersebut, F-15 milik Paman Sam dikirim untuk menembak jatuh drone tersebut.

Mengutip artikel dari CNN, Pasukan AS meluncurkan F-15 setelah melacak puluhan rudal balistik jarak pendek Iran menuju posisi Kurdi di Irak utara pada hari Rabu (28/09/2022). Diduga peluncuran drone berasal dari dalam wilayah Iran. F-15 yang dikirim pada akhirnya menembak jatuh drone Mohajer-6 sekitar pukul 14.10 waktu setempat.

"Sekitar pukul 14:10 waktu setempat, pasukan AS menjatuhkan Kendaraan Udara Tak Berawak Mohajer-6 Iran menuju ke arah Erbil karena muncul sebagai ancaman bagi pasukan USCENTCOM di daerah tersebut,”Kata seorang pejabat militer AS dalam sebuah pernyataan. Dikutip dari CNN.

Di sisi lain, Iran telah menargetkan militan yang berbasis di wilayah Kurdi di Irak pada masa lalu, tetapi serangan telah meningkat sejak akhir pekan. Teheran menuduh kelompok Kurdi mendukung pengunjuk rasa yang telah berdemonstrasi menentang otoritas Iran setelah kematian Mahsa Amini. Protes telah berkecamuk di bagian barat Iran, rumah bagi banyak orang Kurdi yang marah dengan kematian Amini. Peluncuran sejumlah besar rudal balistik dan drone memang menimbulkan kekhawatiran tentang niat jangka panjang Iran dan potensi eskalasi.



Sementara itu, selain menimbulkan ancaman bagi wilayah Irak; kehadiran Mohajer-6 juga sangat mengganggu pasukan Ukraina yang bertempur di wilayah timur seperti di distrik Dnipropetrovsk dan Odessa. Beberapa hari yang lalu, Mohajer-6 dan drone Shahed-136 diluncurkan ke wilayah Odessa dan berbagai tempat lainnya. Dan pada 23 September 2022, pasukan Ukraina mengkonfirmasi telah menembak jatuh Mohajer-6.

Mengutip artikel Airspace Review, drone Mohajer-6 mulai diproduksi pada tahun 2017; drone memiliki berat lepas landas maksimum 600 kg, bisa membawa payload 100 kg dan jarak jelajah 200 km dengan durasi penerbangan 12 jam. Untuk ketinggian terbang yang bisa dicapai adalah 5.500 m, sementara kecepatan maksimumnya adalah 200 km/jam.

Mohajer-6 bisa membawa bom berpemandu atau rudal udara ke permukaan yang digunakan untuk menghajar target statis maupun bergerak. Seperti drone modern saat ini, Mohajer-6 telah menggunakan fitur canggih mulai dari sistem deteksi optik, laser hingga inframerah. Sejauh ini tidak diketahui berapa jumlah drone Mohajer-6 yang diproduksi Iran; akan tetapi serangan baru-baru ini ke Irak menunjukkan bahwa kemampuan Iran dalam industri drone militer tak bisa diremehkan.





Referensi Tulisan: CNN& Airspace Review
Sumber Foto: sudah tertera di atas