• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Bagaimana Pendapatmu Tentang Perempuan yang Berpendidikan Tinggi?

adivaazzahraAvatar border
TS
adivaazzahra
Bagaimana Pendapatmu Tentang Perempuan yang Berpendidikan Tinggi?

Dokpri


Halo, assalamu'alaikum dan selamat malam semuanya. Semoga Agan dan Sista dalam keadaan baik-baik saja dan dapat melaksanakan aktivitas sebagaimana biasanya.

Em, berbicara mengenai perempuan. Ada banyak hal yang bisa kita bicarakan tentangnya. Salah satunya adalah tentang pendidikan. Di negara kita ini, ada banyak pro dan kontra mengenai perempuan yang memilih untuk terus melanjutkan pendidikannya hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Dalam artian, ia memilih untuk mengejar gelar dan karir, meski tak selamanya gelar dan ijazahnya itu ia gunakan sebagaimana mestinya setelah lulus dari pendidikannya.

Di Sulawesi Selatan sendiri, banyak orang yang sering berkata, "Kasihan lelaki di sana jika seorang perempuan memiliki pendidikan yang tinggi karena panaiknya pasti akan tinggi juga." Hem, bagiku, semuanya sepertinya bukan hanya tentang uang panaik atau apalah itu. Akan tetapi, ada hal lain yang bisa saja menjadi dasar kenapa perempuan itu memilih untuk terus melanjutkan pendidikan, entah memilih lanjut S1, S2, atau bahkan sampai S3.

Nah, malam ini aku akan menuliskan opiniku mengenai alasan mengapa sebagian besar perempuan memilih untuk melanjutkan pendidikannya. Di antara kemungkinan alasan tersebut ialah:

1. Tuntutan Keluarga

Ya, mungkin sebagian orang menganggap bahwa perempuan itu tidak harus berpendidikan tinggi karena kelak ia akan menjadi ibu rumah tangga juga. Namun, beberapa orang juga menganggap bahwa seorang perempuan itu harus memiliki pendidikan yang tinggi.

Ada orang tua, yang karena dahulu ia ingin bersekolah tetapi orang tuanya tidak mengizinkan karena ia adalah anak dari keluarga tidak mampu, sehingga bercita-cita untuk menjadikan anaknya menjadi orang yang berpendidikan tinggi, tanpa peduli anaknya perempuan atau laki-laki. Kemudian, jika perempuan itu adalah anak pertama, orang tuanya berharap ia menjadi contoh untuk adik-adiknya sehingga mengharuskan anaknya itu untuk terus melanjutkan pendidikannya.

Alasan lain keluarga ingin anak perempuan memiliki pendidikan tinggi adalah ... orang tua dari si perempuan ini takut jika nanti anak perempuannya bertemu lelaki yang tidak mapan secara ekonomi, atau lelaki yang tidak sesuai dengan harapan keluarga untuk bisa membahagiakannya, maka setidaknya dengan anak perempuan mereka memiliki ijazah, memiliki pendidikan, ia bisa berpikir dan memanfaatkan ilmunya untuk mencari kehidupan dan kebahagiaannya sendiri. Sebagaimana kita semua tahu bahwa tidak ada manusia yang mengetahui takdir apa yang akan mereka terima di masa depan.

2. Dianggap Remeh

Banyak orang yang karena ketidakmampuannya dari segi ekonomi, sehingga masyarakat luas menganggap mereka tidak ada dan selalu menindas, memperlakukan dengan tidak layak. Sehingga apabila anak-anak mereka berpendidikan tinggi, besar harapan mereka jika anak-anaknya kelak akan menjadi orang yang akan mengangkat derajat keluarga, tidak peduli anak itu adalah perempuan atau laki-laki.

Dengan memberikan pendidikan yang layak kepada anak mereka, besar harapannya agar kelak ketika anaknya sukses, orang-orang tidak lagi menganggap remeh mereka, atau meninjak-injak mereka seperti saat anak-anak mereka masih kecil. Mereka tidak ingin anak-anaknya mendapat perlakuan yang sama seperti yang mereka rasakan hari ini. Orang tua akan selalu berharap hal baiklah yang mendatangi anaknya.

3. Patah Hati

Em, kalau ini, sepertinya aku sendiri tidak yakin, tapi memang ada yang memilih melanjutkan pendidikan karena patah hati. Siapa itu? Enggak usah saling tunjuk. Cukup diri masing-masing saja yang mengerti.

Hehe, saat seorang perempuan patah hati atau mungkin pernah dikhianati, diberi harapan dan janji tapi tidak ditepati, mungkin ia akan merasa tidak berharga sehingga memilih untuk berkarir, atau melanjutkan pendidikan dengan alasan ingin membuat orang yang telah melukainya menyesal karena ia bisa menjadi orang sukses setelah ditinggalkan.

4. Insecure

Insecure dengan diri sendiri juga bisa saja menjadi alasan seorang perempuan memilih untuk terus melanjutkan pendidikannya. Ia merasa bahwa dalam dirinya tidak ada hal yang bisa dibanggakan sehingga membuat seseorang mau memperjuangkan dan memilikinya, sehingga ia memilih untuk fokus pada pendidikannya demi bisa menghilangkan rasa insecure itu.

Setidaknya dengan ia berpendidikan, ia bisa merasa senang, bahwa ia akan memiliki bekal untuk meniti jalan hidupnya setelah menyelesaikan studi. Entah dengan ilmu itu ia akan menjadi madrasah bagi anak-anaknya kelak atau akan menjadi ibu untuk anak orang lain yang ia didik jika ia berprofesi sebagai pendidik dan lain sebagainya.

Sepertinya masih ada banyak kemungkinan alasan yang menjadikan seorang perempuan berambisi untuk berpendidikan tinggi. Sejatinya, pendidikan tinggi bukan hanya hak kaum Adam saja, tetapi perempuan juga memiliki hak yang sama. Justru, menurutku perempuan sangat berhak untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi karena ialah yang akan menjadi madrasah pertama bagi seorang anak di dalam keluarganya kelak, seorang ibu yang akan memberikan pengajaran pertama kepada anaknya sebelum anak itu memasuki lingkup taman kanak-kanak ataupun sekolah dasar.

Pendidikan pertama bagi seorang anak berada di lingkungan keluarga, dan peran itu banyak dilakukan oleh seorang ibu yang notabene akan sering membersamai anaknya di lingkungan rumah. Jika didikan yang bagus diberikan sejak di lingkungan keluarga, bukan tidak mungkin jika pendidikan di sekolah formalnya pun akan berjalan dengan baik, atau bahkan sangat baik.

Maka dari itu, sebaiknya kita sebagai sesama manusia, sesama makhluk Allah, tidak mempermasalahkan tentang pendidikan seorang perempuan. Biarkan mereka memilih jalan apa yang akan mereka ambil. Mereka memiliki hak yang sama dengan kaum Adam. Perempuan juga berhak untuk bersekolah dan bercita-cita. Mewujudkan apa yang mereka inginkan selagi hal itu masih berada pada koridor agama dan tidak menjauhkannya dari agama yang dianutnya.

Setiap orang punya alasan tersendiri dalam memilih jalan yang akan dilaluinya dan tidak setiap alasan itu harus ia sampaikan kepada semua orang yang bertanya ataupun menghakiminya. Mengapa? Tentu saja jawabannya adalah ia akan merasa lelah untuk terus menjelaskan hal itu kepada orang lain. Dengan menjelaskan hal itu, belum tentu juga orang lain akan memahami apa yang tengah ia alami dan rasakan. Hanya Tuhan dan dirinyalah yang mengetahui secara detail tentang apa yang telah dialaminya sehingga memilih jalan itu.

Hem, mungkin ada di antara Agan dan Sista yang tidak sependapat dengan tulisan ini, tapi itulah kita. Manusia diciptakan dengan ragam karakter dan pikiran. Jika ada dari Agan dan Sista yang memiliki pandangan berbeda, boleh share di komentar, ya.

Sekian thread-ku malam ini. Maaf atas segala kesalahan yang terucap. Wassalamu'alaikum dan selamat malam.


Adiva Azzahra,
Gowa, 29 September 2022

Sumber: opini pribadi.
zulmusarofah
zulmusarofah memberi reputasi
1
998
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Tampilkan semua post
riodgarpAvatar border
riodgarp
#10
ane suka perempuan berpendidikan tinggi
adivaazzahra
adivaazzahra memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.