- Beranda
- Berita dan Politik
Menpan-RB: Jangan-jangan, kalau Honorer Terus Diangkat Kita Jadi Republik Honorer
...
TS
kuntulwi
Menpan-RB: Jangan-jangan, kalau Honorer Terus Diangkat Kita Jadi Republik Honorer
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan, saat ini ada tenaga honorer yang direkrut dengan berbagai cara.
Ia mengungkapkan, tenaga-tenaga honorer tersebut meminta diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Dalam sambutannya usai penandatanganan Keputusan Bersama tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Netralitas Pegawai ASN dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Azwar Anas menilai kondisi ini menjadi tantangan tersendiri dalam reformasi birokrasi.
"Ada honorer yang direkrut dengan berbagai macam cara yang kemudian minta diangkat ASN. Nah, ini kalau terus menerus tentu menjadi tantangan kita semua," kata Azwar Anas dalam sambutannya sebagaimana ditayangkan YouTube Kementerian PAN RB, Kamis (22/9/2022).
"Jangan-jangan, kalau honorer terus diangkat ini (negara kita) jadi republik honorer," ujarnya lagi.
Padahal, kata Azwar Anas, setiap tahun rata-rata ada 1 juta fresh graduate atau lulusan dari perguruan tinggi
Dengan kondisi seperti itu, ia khawatir para fresh graduate nantinya tidak akan mendapatkan tempat sebagai ASN.
Meski demikian, Azwar Anas mengakui tetap ada tenaga honorer yang berkualitas di berbagai daerah.
Oleh karenanya, mantan Bupati Banyuwangi ini menekankan pentingnya penataan SDM di pemerintahan.
"Di satu sisi kita mendorong supaya ASN bersaing, melayani di era disrupsi dan sebagainya. Tapi, di sisi lain gelembung-gelembung honorer terus tumbuh, ada yang honorer memang kualitasnya bagus di berbagai daerah," ungkap Azwar Anas.
https://nasional.kompas.com/read/202...-jadi-republik
Jangan sombong anda! Jaga ucapanmu!
Ia mengungkapkan, tenaga-tenaga honorer tersebut meminta diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Dalam sambutannya usai penandatanganan Keputusan Bersama tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Netralitas Pegawai ASN dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Azwar Anas menilai kondisi ini menjadi tantangan tersendiri dalam reformasi birokrasi.
"Ada honorer yang direkrut dengan berbagai macam cara yang kemudian minta diangkat ASN. Nah, ini kalau terus menerus tentu menjadi tantangan kita semua," kata Azwar Anas dalam sambutannya sebagaimana ditayangkan YouTube Kementerian PAN RB, Kamis (22/9/2022).
"Jangan-jangan, kalau honorer terus diangkat ini (negara kita) jadi republik honorer," ujarnya lagi.
Padahal, kata Azwar Anas, setiap tahun rata-rata ada 1 juta fresh graduate atau lulusan dari perguruan tinggi
Dengan kondisi seperti itu, ia khawatir para fresh graduate nantinya tidak akan mendapatkan tempat sebagai ASN.
Meski demikian, Azwar Anas mengakui tetap ada tenaga honorer yang berkualitas di berbagai daerah.
Oleh karenanya, mantan Bupati Banyuwangi ini menekankan pentingnya penataan SDM di pemerintahan.
"Di satu sisi kita mendorong supaya ASN bersaing, melayani di era disrupsi dan sebagainya. Tapi, di sisi lain gelembung-gelembung honorer terus tumbuh, ada yang honorer memang kualitasnya bagus di berbagai daerah," ungkap Azwar Anas.
https://nasional.kompas.com/read/202...-jadi-republik
Jangan sombong anda! Jaga ucapanmu!
maroonia dan 5 lainnya memberi reputasi
6
2.9K
94
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
691.1KThread•54.9KAnggota
Tampilkan semua post
makinkesana
#16
Di atas adalah komen - komen Cebong Kebasukian yg tolol permanen dan kopong isi otaknya. 
Maksud dari si Menteri itu tiap tahun ada banyak fresh graduate. Kalau honorer - honorer tua ini diangkat jadi PNS, maka kesempatan para fresh graduate ini jadi tertutup karena generasi tua bangka yg mengharap diangkat karena pengabdian, bukan karena menang adu ketrampilan.
Kuota PNS itu terbatas, baik di Pusat maupun Daerah.
Honorer tua bangka, miskin dan ber-SDM rendah itu sudah pernah dapat kesempatan adu skill Tes CPNS saat mereka muda, tapi kalah bersaing. Akhirnya cuma dapet jatah nasib jadi honorer gaji ngos-ngosan sampai puluhan tahun. Ya harusnya terima saja, sebab masa keemasannya sudah lewat bagi mereka.
Tiap tahun negara harus adil, memberi kesempatan para fresh graduate jadi PNS lewat Tes CPNS.
Honorer tua terima nasib saja seumur hidup jadi jongos PNS.
Kagak betah, ya keluar jadi pengusaha.
Ada banyak kesempatan juga di luar.
Itu pun kalau mampu.
Menteri di atas sudah bener statement nya.

Maksud dari si Menteri itu tiap tahun ada banyak fresh graduate. Kalau honorer - honorer tua ini diangkat jadi PNS, maka kesempatan para fresh graduate ini jadi tertutup karena generasi tua bangka yg mengharap diangkat karena pengabdian, bukan karena menang adu ketrampilan.
Kuota PNS itu terbatas, baik di Pusat maupun Daerah.
Honorer tua bangka, miskin dan ber-SDM rendah itu sudah pernah dapat kesempatan adu skill Tes CPNS saat mereka muda, tapi kalah bersaing. Akhirnya cuma dapet jatah nasib jadi honorer gaji ngos-ngosan sampai puluhan tahun. Ya harusnya terima saja, sebab masa keemasannya sudah lewat bagi mereka.
Tiap tahun negara harus adil, memberi kesempatan para fresh graduate jadi PNS lewat Tes CPNS.
Honorer tua terima nasib saja seumur hidup jadi jongos PNS.
Kagak betah, ya keluar jadi pengusaha.
Ada banyak kesempatan juga di luar.
Itu pun kalau mampu.

Menteri di atas sudah bener statement nya.

phartanto dan 5 lainnya memberi reputasi
4
Tutup