- Beranda
- Liga Italia
-=Juventus FC Sp.A ⭐⭐⭐ =- Casa dei Bianconeri @JuveKaskus @IndoJuveJOFC
...
TS
bayilemot
-=Juventus FC Sp.A ⭐⭐⭐ =- Casa dei Bianconeri @JuveKaskus @IndoJuveJOFC
Welcome To Indonesian Juventini aka Juventini Kaskus Thread Stagione 2020/2021
One of Official Juventus FC Fans Club in Indonesia
salah satu fans club resmi Juventus FC di Indonesia
Born March 26 2005
★★★General Rules Thread Juvekaskus★★★
Bila Ada Yang Melanggar
satpam yg ngasi laporan
1st Warning, Delete post
2nd Nama diapus dr list + Bata abuse
3rd gw laporin momod krn gw anggep flammer + Bata dr penghuni bench Juve
semua demi Kenyamanan dan ketentraman Trid Juve...
bagi yg ga sependapat silakan bikin trid makian/hinaan ttg juve/ke spectre
bagi yg sudah keterlaluan /tidak bisa di kasi tau baik2
dipersilahkan langsung dibata rame2
dan req BANED +DELETE post
★★★Twiter Juventini Kaskus★★★
@JuveKaskus
Link Blogs Bench JuvKas
http://www.kaskus.co.id/thread/51e15...ventini-kaskus
Link SG Bench JuvKas
http://www.kaskus.co.id/group/21284
Diubah oleh azhuramasda 01-08-2022 12:08
rendycuex dan 41 lainnya memberi reputasi
32
1.1M
37.1K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Liga Italia
1.5KThread•8.3KAnggota
Tampilkan semua post
laodeujeuh
#7530
Artikel bagus.
Permainan Tuchel berada pada 'dimensi lain'
Tuchel dikenal dengan energinya yang besar terhadap para pemain, gaya pressing, serta sepakbola menghibur dan menyerang, telah membentuknya menjadi salah satu pelatih kelas kakap Eropa.
Itu yang tidak dimiliki sosok Allegri, yang kemudian membuat banyak fans Juventus merasa jengah dengan permainan klub kesayangan mereka saat ini.
Karakternya yang keras membuat Tuchel sulit didikte oleh hirarki klub. Mungkin ini jadi satu persoalan. Namun di sisi lain, kepribadian demikian akan membuat tim polesannya memiliki identitas, sesuatu yang tak lagi dimiliki Juve sejak periode kedua Allegri di Turin.
Ketika membangun kembali 'kapal pecah' Chelsea rezim Frank Lampard, Tuchel langsung mempersembahkan trofi Liga Champions. Kisah ini bukan perkara mustahil diulanginya ketika dia benar-benar duduk di kursi panas Allianz Stadium.
SDM selaras dengan sistem Tuchel
Tuchel membangun sistem permainan 3-4-3 di sebagian besar perjalanan kariernya di Chelsea.
Skema ini bakal cocok dengan para pemain Bianconeri, terlebih karakter mereka mendukung untuk bermain dalam taktik andalan mantan arsitek Borussia Dortmund dan Paris Saint-Germain tersebut.
Bek terbaik Serie A musim lalu, Gleison Bremer, sangat cakap bermain dalam pola tiga bek. Dipadu dengan sosok berpengalaman pada diri Leonardo Bonucci dengan dukungan dari Federico Gatti, ketiganya bisa menjadi trio andalan Tuchel di lini belakang.
Di jantung lini tengah, duet Fabio Miretti dan Manuel Locatelli dengan keunggulan mereka dalam mendistribusikan bola dan menyeimbangkan permainan tim akan lebih meyakinkan dengan diapit Filip Kostic dan Juan Cuadrado.
Trisula lini depan, Tuchel bisa memasang Dusan Vlahovic sebagai penyerang tunggal dengan mendapat support kreativitas Federico Chiesa dan Angel di Maria di samping kanan-kirinya.
Pos wing-back mendukung
Salah satu faktor kesuksesan Tuchel bersama Chelsea adalah keberhasilan dia mengeksploitasi sektor wing-back klub London Biru.
Seperti diketahui, Reece James dan Marcos Alonso/Ben Chilwell jadi bagian integral dari gaya bermain Tuchel di Stamford Bridge, di mana banyak gol Chelsea berawal dari manuver di kedua sayap mereka.
Sistem ini sangat cocok di Juve mengingat klub Turin memiliki duo Kostic-Cuadrado. Keduanya lihai memainkan peran sebagai wing-back untuk memudahkan Tuchel menerapkan pakem 3-4-3.
Dusan Vlahovic jadi kartu As
Salah satu alasan Thuchel menginginkan Romelu Lukaku pulang ke Chelsea di musim lalu karena dia mendamba sosok penyerang yang memiliki kekuatan sekaligus kecepatan yang piawai dalam mengeksploitasi ruang di final third lawan.
Pada prakteknya, Lukaku gagal mengejawantahkan rencana Tuchel dan berakhir kembalinya Lukaku ke Inter Milan sebagai pemain pinjaman di musim panas ini sebelum sang pelatih dipecat The Blues.
Meski punya riwayat gagal dengan striker tunggal yakni Lukaku di Chelsea, rencana taktis Tuchel di Juve berpeluang sukses dengan adanya sosok seperti Vlahovic.
Memiliki etos kerja yang luar biasa dan terbukti di bawah kendali Allegri, Vlahovic punya kans besar menerjemahkan game plan Tuchel dengan kontribusi gol demi gol untuknya. Tak diragukan lagi, Vlahovic memiliki kecepatan dan kekuatan, serta efektif ketika di depan gawang. Dari enam laga Serie A sejauh ini, dia sudah mengemas empat gol.
Cuma sayang... Bukan Italiano
Sumber : https://www.goal.com/id/daftar/juven...7b1bba9a610fb7
Permainan Tuchel berada pada 'dimensi lain'
Tuchel dikenal dengan energinya yang besar terhadap para pemain, gaya pressing, serta sepakbola menghibur dan menyerang, telah membentuknya menjadi salah satu pelatih kelas kakap Eropa.
Itu yang tidak dimiliki sosok Allegri, yang kemudian membuat banyak fans Juventus merasa jengah dengan permainan klub kesayangan mereka saat ini.
Karakternya yang keras membuat Tuchel sulit didikte oleh hirarki klub. Mungkin ini jadi satu persoalan. Namun di sisi lain, kepribadian demikian akan membuat tim polesannya memiliki identitas, sesuatu yang tak lagi dimiliki Juve sejak periode kedua Allegri di Turin.
Ketika membangun kembali 'kapal pecah' Chelsea rezim Frank Lampard, Tuchel langsung mempersembahkan trofi Liga Champions. Kisah ini bukan perkara mustahil diulanginya ketika dia benar-benar duduk di kursi panas Allianz Stadium.
SDM selaras dengan sistem Tuchel
Tuchel membangun sistem permainan 3-4-3 di sebagian besar perjalanan kariernya di Chelsea.
Skema ini bakal cocok dengan para pemain Bianconeri, terlebih karakter mereka mendukung untuk bermain dalam taktik andalan mantan arsitek Borussia Dortmund dan Paris Saint-Germain tersebut.
Bek terbaik Serie A musim lalu, Gleison Bremer, sangat cakap bermain dalam pola tiga bek. Dipadu dengan sosok berpengalaman pada diri Leonardo Bonucci dengan dukungan dari Federico Gatti, ketiganya bisa menjadi trio andalan Tuchel di lini belakang.
Di jantung lini tengah, duet Fabio Miretti dan Manuel Locatelli dengan keunggulan mereka dalam mendistribusikan bola dan menyeimbangkan permainan tim akan lebih meyakinkan dengan diapit Filip Kostic dan Juan Cuadrado.
Trisula lini depan, Tuchel bisa memasang Dusan Vlahovic sebagai penyerang tunggal dengan mendapat support kreativitas Federico Chiesa dan Angel di Maria di samping kanan-kirinya.
Pos wing-back mendukung
Salah satu faktor kesuksesan Tuchel bersama Chelsea adalah keberhasilan dia mengeksploitasi sektor wing-back klub London Biru.
Seperti diketahui, Reece James dan Marcos Alonso/Ben Chilwell jadi bagian integral dari gaya bermain Tuchel di Stamford Bridge, di mana banyak gol Chelsea berawal dari manuver di kedua sayap mereka.
Sistem ini sangat cocok di Juve mengingat klub Turin memiliki duo Kostic-Cuadrado. Keduanya lihai memainkan peran sebagai wing-back untuk memudahkan Tuchel menerapkan pakem 3-4-3.
Dusan Vlahovic jadi kartu As
Salah satu alasan Thuchel menginginkan Romelu Lukaku pulang ke Chelsea di musim lalu karena dia mendamba sosok penyerang yang memiliki kekuatan sekaligus kecepatan yang piawai dalam mengeksploitasi ruang di final third lawan.
Pada prakteknya, Lukaku gagal mengejawantahkan rencana Tuchel dan berakhir kembalinya Lukaku ke Inter Milan sebagai pemain pinjaman di musim panas ini sebelum sang pelatih dipecat The Blues.
Meski punya riwayat gagal dengan striker tunggal yakni Lukaku di Chelsea, rencana taktis Tuchel di Juve berpeluang sukses dengan adanya sosok seperti Vlahovic.
Memiliki etos kerja yang luar biasa dan terbukti di bawah kendali Allegri, Vlahovic punya kans besar menerjemahkan game plan Tuchel dengan kontribusi gol demi gol untuknya. Tak diragukan lagi, Vlahovic memiliki kecepatan dan kekuatan, serta efektif ketika di depan gawang. Dari enam laga Serie A sejauh ini, dia sudah mengemas empat gol.
Cuma sayang... Bukan Italiano
Sumber : https://www.goal.com/id/daftar/juven...7b1bba9a610fb7
Diubah oleh laodeujeuh 20-09-2022 12:18
CuttyFlame dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup