- Beranda
- Berita dan Politik
Uji Coba Pembatasan Beli Pertalite, Pertamina: Agar Subsidi BBM Tepat Sasaran
...
TS
diesvi
Uji Coba Pembatasan Beli Pertalite, Pertamina: Agar Subsidi BBM Tepat Sasaran
Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mulai memberlakukan uji coba pembatasan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Hal ini dilakukan untuk mendorong subsidi BBM lebih tepat sasaran.
“Kami sedang melakukan upaya uji coba pengendalian pembelian BBM jenis Pertalite di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) agar subsidi BBM bisa lebih tepat sasaran. Jumlah pembelian maksimal pertalite 120 liter per hari,” kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting kepada Kompas.com, Senin (19/9/2022).
Irto mengungkapkan, uji coba pembatasan pembelian Pertalite juga dilakukan 120 liter per hari merupakan angka sementara sebagai default di sistem. Nantinya, angka tersebut akan disesuaikan dengan kuota BBM yang tersisa.
“Angka itu masih sementara sebagai default di sistem, akan kita sesuaikan nanti dengan ketentuan dan kuota BBM Subsidi yang tersisa,” lanjut Irto.
Sementara itu, pembatasan pembelian solar sudah berlaku sebelumnya. Hal ini tertuang dalam keputusan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) berdasarkan Keputusan Kepala BPH Migas No. 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020.
Dalam aturan tersebut, disebutkan untuk kendaraan pribadi roda empat maksimal 60 liter per hari. Untuk kendaraan umum angkutan orang atau barang roda empat maksimal 80 liter per hari, dan untuk kendaraan umum angkutan orang atau barang roda enam atau lebih maksimal 200 liter per hari.
“Kami sedang melakukan uji coba sistem dan infrastruktur. Pengendalian volume BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar untuk kendaraan roda empat keatas. Uji coba pengendalian pembelian pertalite bersifat sementara untuk uji coba sistem subsiditepat,” tegas dia.
Pertamina sudah melakukan uji coba pengendalian volume pembelian sejak awal September 2022. Sementara untuk pembatasan penggunaan BBM bersubsidi berdasarkan jenis kendaraan, Pertamina masih menunggu revisi Perpres Nomor 191 Tahun 2014.
https://amp.kompas.com/money/read/20...-tepat-sasaran
“Kami sedang melakukan upaya uji coba pengendalian pembelian BBM jenis Pertalite di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) agar subsidi BBM bisa lebih tepat sasaran. Jumlah pembelian maksimal pertalite 120 liter per hari,” kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting kepada Kompas.com, Senin (19/9/2022).
Irto mengungkapkan, uji coba pembatasan pembelian Pertalite juga dilakukan 120 liter per hari merupakan angka sementara sebagai default di sistem. Nantinya, angka tersebut akan disesuaikan dengan kuota BBM yang tersisa.
“Angka itu masih sementara sebagai default di sistem, akan kita sesuaikan nanti dengan ketentuan dan kuota BBM Subsidi yang tersisa,” lanjut Irto.
Sementara itu, pembatasan pembelian solar sudah berlaku sebelumnya. Hal ini tertuang dalam keputusan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) berdasarkan Keputusan Kepala BPH Migas No. 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020.
Dalam aturan tersebut, disebutkan untuk kendaraan pribadi roda empat maksimal 60 liter per hari. Untuk kendaraan umum angkutan orang atau barang roda empat maksimal 80 liter per hari, dan untuk kendaraan umum angkutan orang atau barang roda enam atau lebih maksimal 200 liter per hari.
“Kami sedang melakukan uji coba sistem dan infrastruktur. Pengendalian volume BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar untuk kendaraan roda empat keatas. Uji coba pengendalian pembelian pertalite bersifat sementara untuk uji coba sistem subsiditepat,” tegas dia.
Pertamina sudah melakukan uji coba pengendalian volume pembelian sejak awal September 2022. Sementara untuk pembatasan penggunaan BBM bersubsidi berdasarkan jenis kendaraan, Pertamina masih menunggu revisi Perpres Nomor 191 Tahun 2014.
https://amp.kompas.com/money/read/20...-tepat-sasaran
0
2.2K
31
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
676.4KThread•46.1KAnggota
Tampilkan semua post
kanggelandaftar
#3
Dulu
Konversi minyak tanah ke gas LPG, katanya gas melimpah
Tapi nyatanya dari dulu sampai sekarang di toko warung sering kosong, dan katanya HET 15.500,- nyatanya jadi 20 ribuan dan tidak pernah diawasi !!!!!
Premium konvensi ke pertalite
Sekarang dibatasi dan mau dihapus
Listrik 450 VA untuk orang kismin
Orang kismin malah akan dipaksa 900 VA
Katanya membebani APBN
Sementara...........
Tidak ada yang ribut tentang orang ²kaya
Pensiun seumur hidup DPR
Pensiun pejabat jalur pemilihan umum
Pensiun & rumah pensiun presiden berharga milyaran
Terang benderang menginjak ² jelata
Untung gue golput, tidak ikut berdosa mendukung pemimpin daerah, para oposisi, koalisi, berkuasa mencekik rakyat jelata......
Konversi minyak tanah ke gas LPG, katanya gas melimpah
Tapi nyatanya dari dulu sampai sekarang di toko warung sering kosong, dan katanya HET 15.500,- nyatanya jadi 20 ribuan dan tidak pernah diawasi !!!!!
Premium konvensi ke pertalite
Sekarang dibatasi dan mau dihapus
Listrik 450 VA untuk orang kismin
Orang kismin malah akan dipaksa 900 VA
Katanya membebani APBN
Sementara...........
Tidak ada yang ribut tentang orang ²kaya
Pensiun seumur hidup DPR
Pensiun pejabat jalur pemilihan umum
Pensiun & rumah pensiun presiden berharga milyaran
Terang benderang menginjak ² jelata
Untung gue golput, tidak ikut berdosa mendukung pemimpin daerah, para oposisi, koalisi, berkuasa mencekik rakyat jelata......
andrianalifi dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Tutup