Saat ini Jakarta Internasional Stadium sedang disorot banyak pihak, bukan tanpa sebab stadium yang berlokasi di Kel. Papanggo, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara, itu sempat dibilang oleh PSSI tak berstandar FIFA.

Namun sekarang hal itu kembali diralat, kalau sudah memiliki standar FIFA namun yang kurang hanyalah saran dan prasarana.



Aneh, PSSI kok plin plan gini. Terus terang dalam pembangunan JIS memang terlihat ada politik yang bermain, walau sebenarnya plan pemda DKI membangun stadium ini sudah ada sejak lama.

Namun di eksekusi dimasa Anies Baswedan, tentu banyak pihak lain yang bersebrangan warna kurang suka. Kenapa seakan JIS jadi tempat ajang cari panggung, seakan-akan JIS ini simsalabim dibangun.



Padahal prosesnya butuh waktu yang cukup lama, dana yang dikeluarkan tak sedikit. Pembebasan lahan juga butuh proses, namun setelah jadi banyak masalah.

Saat Persija melakukan debutnya di JIS ada pagar pembatas yang ambruk, langsung di kritisi sampai habis. JIS di kritik tanpa jeda, seakan proyek yang tak berguna.



Bahkan hingga kini Persija belum menjadikan JIS sebagai home base mereka, tak hanya disitu PSSI juga memberikan kesan serupa.

Tentu ada pertanyaan yang mendalam, ada apa dengan JIS?

Jadi begini, PSSI memang telah menjadwalkan JIS untuk menjadi markas Timnas dalam FIFA Matchday bersua Curacao pada 27 September mendatang, namun akhirnya batal karena ada beberapa sarana pendukung yang belum bisa dikatakan rapih.



Seperti sarana parkir, area drop off tim, dan ada beberapa catatan lagi yang memutuskan PSSI akan pindah lokasi. Disini PSSI menyiapkan Stadion Pakansari, Bogor, atau Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi.

Lucunya kenapa hal ini tidak di inspeksi sebelumnya, apalagi hal-hal krusial seperti itu bisa dibereskan dengan cepat.



Kalau TS berpendapat, hal ini tak lepas dari biaya sewa stadium. PSSI sempat menyanjung habis Pemkot Surabaya ketika Pemerintah Kota Surabaya yang menggratiskan biaya sewa Stadion Gelora Bung Tomo dikala pertandingan Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 yang akan berlangsung pada 14-18 September 2022.

Karena pihak Jakpro tak bisa menggratiskan stadium JIS, bahkan ada kabar angin harga sewa JIS senilai Rp 800 juta per pertandingan lebih mahal dari GBK.



Tentu mental gratisan PSSI langsung meriang begitu tahu harga sewa stadium ini, sebab menurut sumber terpecaya JIS itu dirancang oleh Buro Happold yang merupakan konsultan perencana dari Inggris. Dia juga berpengalaman merancang stadion sepakbola modern di Liga Inggris dan beberapa stadion Piala Dunia Qatar 2022. 

Lah, kok bisa gak standar FIFA, ah dagelan nih PSSI kalau minta gratisan ya mbok bilang. Nanti, tinggal dukung Anies for Presiden gitu aja kok repot.



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1, 2, 3
Pic : google