Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Militer
  • Jepang Akan Membuat Dua Kapal Baru Untuk Mengantisipasi Serangan Rudal Balistik Korut

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Jepang Akan Membuat Dua Kapal Baru Untuk Mengantisipasi Serangan Rudal Balistik Korut
Quote:


Setelah Kim Jong Un mendeklarasikan negaranya sebagai negara nuklir dan bersumpah tak akan melepas senjata nuklirnya, tampaknya Jepang mulai bersiaga untuk mengantisipasi ancaman rudal dari negeri terisolir tersebut. Menurut laporan Naval Newspada 31 Agustus 2022 lalu, Kementerian Pertahanan Jepang telah meminta tambahan anggaran pada Tahun Anggaran 2023, meski tidak disebutkan berapa jumlahnya; anggaran yang diminta telah memasukkan Aegis system-equipped vessels (ASEV) dalam alokasi anggaran tahun depan.

ASEV sendiri merupakan aset untuk mempertahankan Jepang dari ancaman serangan rudal balistik (Ballistic Missile Defense/BMD). terutama oleh Korea Utara, sebagai alternatif Aegis Ashore, yang telah dibatalkan programnya pada 2020. Di Jepang, terutama sejak 2016, ancaman rudal balistik oleh Korea Utara telah diakui secara luas, dan sejak saat itu, kapal perusak Aegis dari Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF) telah dikerahkan di Laut Jepang untuk mengawasi peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara.

Namun, tugas baru tersebut merupakan beban berat bagi kapal perusak Aegis JMSDF, yang juga harus menghadapi peningkatan aktivitas Angkatan Laut China di Laut China Timur. Oleh karena itu, penyebaran Aegis Ashore direncanakan untuk menggantikan peran ini. Tetapi penolakan oleh masyarakat dan kesalahan dalam menyusun program oleh Kementerian Pertahanan akhirnya membuat proyek dibatalkan.

Quote:


Program ASEV merupakan kapal berukuran besar dengan panjang 210 meter dan lebar 40 meter, perpindahan bobot standar 20.000 ton serta awak sekitar 110 orang. Kenyamanan kru di dalam kapal juga akan menjadi prioritas karena semua anggota kru akan diberikan kabin pribadi. Dalam hal panjang dan bobot perpindahan, kapal baru ini setara dengan kapal Kelas Izumo (panjang 248 meter, perpindahan standar 19.500 ton), kapal terbesar milik JMSDF saat ini.

Menteri Pertahanan Yasukazu Hamada menjelaskan selama konferensi pers yang diadakan pada 2 September alasan membuat kapal sebesar itu untuk dapat beroperasi dalam cuaca buruk, beroperasi dalam jangka waktu yang lama serta kemampuan menangani kendaraan luncur hipersonik di masa depan.

Namun, selain alasan yang diberikan oleh Menteri Pertahanan, beberapa pihak percaya bahwa ukuran kapal yang diperbesar untuk memecahkan masalah ukuran dan berat SPY-7, radar yang diproduksi oleh Lockheed Martin dan akan dipasang di ASEV. Menteri Pertahanan juga berkomentar bahwa, ASEV diharapkan akan ditugaskan sekitar Maret 2028 untuk kapal pertama dan Maret 2029 untuk kapal kedua.

Quote:


Tugas ASEV adalah untuk menggantikan peran kapal perusak Aegis JMSDF dari tugas pengawasan Korea Utara dan memungkinkan untuk menanggapi ekspansi maritim China. Oleh karena itu, ASEV tidak memerlukan kemampuan pertahanan udara atau perang anti kapal selam, satu-satunya fokus utamanya adalah BMD. Ini karena Korea Utara saat ini tidak memiliki senjata untuk menyerang ASEV.

Menurut laporan media Jepang, ASEV akan dilengkapi dengan rudal SM-6 untuk menangani rudal jelajah dan rudal anti kapal, serta versi perbaikan dari rudal Type 12 yang dapat menyerang target permukaan serta kapal angkatan laut dan memiliki jangkauan sekitar 1.000 km. Oleh karena itu, ASEV dapat menjadi aset yang dapat merespon tidak hanya rudal balistik Korea Utara, tetapi juga serangan rudal balistik, kendaraan luncur hipersonik, dan rudal jelajah China.

Lalu, bagaimana ASEV menanggapi ancaman kapal selam dan anti kapal China ? Dalam hal ini, ASEV mungkin harus dibuat sebagai jenis kapal perang yang sama sekali baru dan tidak dapat diposisikan sebagai alternatif dari Aegis Ashore. Selain itu, penambahan senjata anti kapal serta anti kapal selam yang mumpuni juga diperlukan; untuk mengantisipasi ancaman kapal selam China. Selain itu, membangun kapal untuk keperluan misi khusus sudah tidak relevan dengan kondisi lautan di Jepang saat ini.


---------------



Referensi Tulisan: Naval News
Sumber Ilustrasi: sudah tertera di atas
Diubah oleh si.matamalaikat 15-09-2022 11:16
edayelektro717
mynameisant
sormin180
sormin180 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
3.3K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
MiliterKASKUS Official
20KThread7.1KAnggota
Tampilkan semua post
jlampAvatar border
jlamp
#3
Tugas berat bakalan diemban dua kapal ini..

Bagaimana tidak, menangkis rudal balistik perlu energi dan peralatan yang banyak.. wajar kalau bobot sama ukurannya besar.
muhamad.hanif.2
si.matamalaikat
mynameisant
mynameisant dan 10 lainnya memberi reputasi
11
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.