Tahukah agan, setiap memasuki bulan September biasanya ada orang yang dengan sengaja "menggoreng" isu PKI?

Ya, tanggal 30 September merupakan tanggal yang keramat dalam sejarah Indonesia karena pada tanggal tersebut pada tahun 1965, ada peristiwa berdarah yang sampai saat ini menimbulkan perdebatan hebat di berbagai kalangan masyarakat.

Isu gorengan PKI setiap bulan September ini menjadi agenda tahunan sejak tahun 2017 karena beberapa bulan sebelumnya saat itu telah terjadi bencana politik di tanggal 2 Desember 2016.

Sejak 2017 pula, penayangan film G30S hasil propaganda order baru kembali populer dan ditayangkan di berbagai tv nasional. Bahkan salah seorang tokoh masyarakat sempat rutin nobar film itu.

Nah, sekarang mari kita lihat kembali informasi tentang film yang digarap oleh sutradara Arifin C Noor tersebut.

Sekilas Tentang Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI


Film Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI adalah film dokudrama yang dirilis pada 1984 di era orde baru sehingga disebut sebagai film propaganda. Film ini disutradarai oleh Arifin C Noer dan berdurasi lebih dari empat jam. Mengisahkan bagaimana PKI yang kala itu dipimpin oleh DN Aidit mengadakan rencana kudeta dan menculik para jenderal.

Walaupun film ini kontroversial dan dianggap menjadi film propaganda ala Soeharto, namun secara teknis film ini mendapatkan pujian dari para kritikus. Para pemeran dalam film ini antara lain adalah Amoroso Katamsi, Umar Kayam, dan Syubah Asa. Amoroso Katamsi berperan sebagai Soeharto yang menjadi pahlawan di film tersebut dengan mengungkap dan membereskan masalah..

Sinopsisnya


Rasanya hampir semua rakyat Indonesia tahu sinopsis film ini karena dulu sempat wajib ditayangkan setiap bulan September di TVRI dari 1984 sampai dengan 1997. Sejak 2017 juga film ini menjadi sering diputar pada bulan September.

Berlatar di tengah kekacauan ekonomi di pertengahan 1960an, film ini menceritakan tentang detail sebelum, saat, dan setelah penculikan para jenderal dengan konklusi Soeharto datang sebagai pahlawan. Setiap adegam yang terkenal dalam film ini rupanya melekat dalam ingatan masyarakat Indonesia seperti penculikan Jenderal Ahmad Yani dengan dialog "sebaiknya tidak usah mandi, jenderal."

Durasi empat jam lebih membuat sebagian orang mengantuk saat menonton film ini. Dulu ditayangkan di TVRI, namun sekarang film G30S dapat disaksikan di Youtube secara gratis

Tak Mendapatkan Restorasi

Film ini adalah produksi tahun 1984 tapi kualitas gambarnya begitu buruk dan tak pernah direstorasi. Entah kenapa film ini tak pernah direstorasi, mungkin pihak yang punya hak cipta terhadap film ini tak mau mengeluarkan biaya untuk restorasi atau juga karena salinan asli film ini sudah tidak ada.

Bagaimana pun film ini adalah film yang patut dilestarikan karena punya "nilai". Bukan karena propagandanya tapi karena kualitas filmnya itu sendiri. Jadi, sudah sepantasnya film G30S direstorasi alias diperbaiki kualitas gambarnya sampai kinclong seperti film jaman sekarang.

Rasanya tak Mungkin diremake


Saat film G30S kembali viral sekitar tahun 2017 yang lalu, Presiden Jokowi sempat mengusulkan kalau film ini sebaiknya diremake. Kalau diremake berarti ceritanya akan tetap sama dan dilakukan perbaikan dengan teknologi jaman sekarang. Meremake berarti akan tetap membuat filmnya seperti "versi Soeharto". Mungkin itu tak masalah bagi sebagian orang. Tapi tetap saja meremake film ini akan tetap memicu kontroversi serta pro dan kontra. Lagi pula, sutradara yang mengambil proyek remake harus berani menghadapi resikonya.

Banyak dijadikan Meme


Sejak kembali populer di tahun 2017, film ini jadi lebih banyak diketahui oleh generasi Z dan Milenial muda dan bermunculan meme-meme yang memakai adegan-adegan film G30S baikn itu meme gambar maupun video. Meme yang paling sering digunakan adalah meme Aidit ketika pidato saat sedang rapat kudeta.

Kalau dibikin lagi filmnya menurut versi yang lain, malah akan lebih parah dan akan ditentang oleh mayoritas.

Nah, gan. Menurut agan bagaimana tentang film ini dan agan sudah nonton berapa kali? .

Referensi