- Beranda
- Hansip Hoax
Orang Indonesia Masih Banyak Yang Mudah Termakan Hoax? Ternyata Ini Penyebabnya!
...
TS
harrywjyy
Orang Indonesia Masih Banyak Yang Mudah Termakan Hoax? Ternyata Ini Penyebabnya!
Sumber Gambar
Di dunia digital yang semakin berkembang ini, ada banyak hal yang bisa kita akses. Pengetahuan, informasi dan berita apapun itu. Tapi perkembangan di era digital ini juga harus dibarengi dengan kebijaksanaan penggunanya.
Media digital khususnya sosmed juga bisa menjadi bumerang bagi kita apabila tidak kita gunakan dengan baik. Salah satunya adalah dengan penyebaran hoax yang sering kita jumpai di dunia maya.
Sayangnya, terkadang berita hoax ditelan mentah-mentah tanpa ditelaah terlebih dahulu isinya. Mirisnya, sebagian pengguna sosmed bahkan sudah ter-trigger walau baru membaca judulnya saja.
Mengapa itu bisa terjadi?
Ini pendapat subjektif dari TS ya, bukan berlaku di sosial media saja. Tapi hal ini juga banyak terjadi di berbagai tempat, bahkan di lingkungan terdekat kita.
TS menyebutnya kebenaran massa.
Quote:
Kalau TS melihat, masih banyak orang yang menilai benar tidaknya suatu berita bukan berdasarkan fakta melainkan berdasarkan seberapa banyak orang yang membenarkan berita tersebut.
Jadi simpelnya, semakin banyak orang yang percaya, semakin banyak orang yang berkata suatu berita itu benar, maka berita itu akan menjadi kebenaran bagi publik. Ini pendapat pribadi TS ya.
Padahal, apa iya kebenaran dinilai berdasarkan jumlah orang yang membenarkannya?
Sumber Gambar
Penyebab pola pikir seperti ini adalah malasnya seseorang untuk berpikir. Orang-orang cenderung lebih suka menerima informasi yang sudah banyak dipercaya orang, ketimbang harus mencari tahu lebih dalam mengenai konteks yang sedang dibahas. Cara ini dirasa lebih simpel dari yang lainnya. Bahkan membaca keseluruhan isi berita saja mereka malas, berbekal judul provokatif, langsung menghujat.
Kebiasaan inilah yang memicu adanya buzzer. Sekelompok orang yang bekerja secara bersamaan di sosial media untuk menggiring publik ke satu opini tertentu yang belum bisa dipastikan kebenarannya.
Dan perilaku seperti ini juga memunculkan satu istilah baru yaitu sumbu pendek. Kebiasaan orang-orang ini bisa jadi berbahaya apabila dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu. Apalagi mereka yang sudah mengatasnamakan agama. Lebih ngeri lagi itu.
Tapi TS juga yakin, masih banyak orang-orang yang pintar dalam bersosial media. Walaupun beberapa pengguna lain masih perlu diedukasi supaya bisa lebih cakap digital.
Menurut kalian gimana? Punya pengalaman apa nih sama berita hoax? Wkwk.
Ditulis oleh Harry Wijaya
Tulisan dan Narasi Pribadi
vasilizaitsev dan 40 lainnya memberi reputasi
41
6.6K
259
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Hansip Hoax
508Thread•4.1KAnggota
Tampilkan semua post
kenzieku
#44
Darururat membaca.. serta kecenderungan sama like dislike sama sesuatu..
Rasheesa memberi reputasi
1
Tutup