Manajemen PT Vivo Energy Indonesia angkat suara soal harga Revvo 89 atau BBM oktan (Ron) 89 yang naik dari Rp8.900 per liter menjadi Rp10.900 per liter.

Menurut Vivo, Revvo 89 adalah produk BBM tidak bersubsidi, padahal harga BBM internasional sangat bergejolak belakangan ini.

"Harga jual ditentukan oleh harga BBM internasional serta peraturan lokal tentang formula harga jual maksimum," tulis manajemen dalam keterangan resminya, Selasa (6/9).

"Perubahan harga adalah keputusan komersial untuk mematuhi regulasi dan perubahan pasar," lanjut Vivo.

Sebelumnya, Revvo 89 milik SPBU Vivo diserbu masyarakat sejak pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM pada akhir pekan lalu. Kebijakan tersebut telah menyeret harga Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter.

Namun, tak lama berselang, Revvo 89 hilang dari pasaran. Di beberapa SPBU Vivo, tidak tampak harga BBM Ron 89 itu di papan informasi harga.


Setelahnya, Revvo 89 kembali hadir dengan harga baru, yakni Rp10.900. Lebih mahal Rp900 per liter dibandingkan Pertalite di SPBU Pertamina.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menuturkan bahwa Vivo bakal segera menyesuaikan harga BBM murah di Indonesia karena penyesuaian yang dilakukan pemerintah pada pertalite milik Pertamina.

"Nanti mereka menyesuaikan lah, harganya berapa tetap dari mereka. Tapi mereka akan menyesuaikan dengan kondisi saat ini," jelasnya.
Ia menjelaskan harga BBM Vivo yang turun di tengah kenaikan harga BBM Pertamina disebabkan oleh niat Vivo yang ingin menghabiskan stok bahan bakar jenis Ron89, yakni Revvo 89.

SPBU Vivo menurunkan harga BBM di tengah kenaikan harga BBM Pertamina. Untuk BBM jenis Revvo 89 yang harga sebelumnya Rp9.290 per liter turun menjadi Rp8.900 per liter.

Kemudian, Revvo 92 yang sebelumnya dijual Rp17.250 per liter menjadi Rp15.400 per liter. Lalu, untuk Revvo 95 menjadi Rp16.100 dari sebelumnya Rp18.250.

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi...di-rp10900/amp

Masih kebeli kok