Bharatayuda......

Adalah sebuah julukan perang saudara antara Pandawa dan Kurawa yang terjadi di padang Kurusetra.

Peperangan yang melibatkan kelima putra pandu melawan seteru mereka yang berjumlah 100 orang keturunan dari Drestarastra yang tak lain adalah sepupu mereka sendiri ini akhirnya di menangkan oleh para Pandawa lima.

Seratus kurawa akhirnya habis terbunuh di tangan Bima yang perkasa,
Punggawa ke dua dari pandawa lima.

Walaupun harus mengorbankan orang orang yang sangat di cintai,
Pada akhirnya kelima pandawa ini bisa menang.
Ke lima saudara ini berhasil memenangkan peperangan di padang kuru tanpa satu pun yang menjadi korban,
Sayang nya.
Seluruh keturunan para pandawa harus tewas karena peperangan tersebut,
Sebut saja pangeran abimanyu.
Buah cinta dari Arjuna dengan Subadra yang tak lain adalah adik dari sri krishna.

Abimanyu harus gugur di medan perang lantaran di keroyok oleh paman mereka sendiri,
Di siksa dengan kejam sampai pada akhirnya sebuah tusuk kan pedang menghujam tubuh nya,
Sebuah tusukan terakhir yang di lakukan oleh raja angga karna yang tak tega melihat abimanyu di siksa terus menerus oleh paman paman nya sendiri.
Sebuah tusukan yang menurutnya dapat mengakhiri penderitaan seorang ksatria muda di medan perang yang sangat kejam.

Selain abimanyu,
Ada juga putra dari Bima bernama Gatotkaca yang akhirnya gugur di tangan Raja angga karna dengan senjata pemberian dari dewa indra yang hanya bisa di gunakan untuk sekali saja.

Kelima putra pandawa dari drupadi yang berjuluk pancakumara juga akhirnya tewas.
Pratiwinda,sutasoma,srutasena,
satanika dan srutakerti harus meregang nyawa di tangan Aswatama putra dari guru drona ketika sedang terlelap bersama di dalam tenda peperangan.

Itu adalah seklumit kisah dari kitab bernama mahabarata yang berasal dari india dan di adaptasi menjadi tokoh pewayangan di indonesia khusus nya tanah jawa.

Mitos tentang seseorang yang mempunyai 5 anak laki laki di jawa biasa di juluki dengan pandawa lima.
Kali ini aku akan mengisahkan sebuah cerita nyata yang terjadi di daerah ku tentang pandawa lima.

Selasa,17 Mei 2011

Hari itu adalah hari libur nasional dalam rangka memperingati hari waisak.
Walaupun tanggal merah,
Aku tetap masuk kerja karena mendapat over time dari formen.
Aku yang masuk pagi,pada saat jam istirahat tiba tiba mendapat sms dari kakak ku bahwa anak anak yang hanyut di sungai saat sedang asik mandi bersama kawan kawan nya.

Anak malang ini sebut saja nama nya Catur,
Bocah berusia 8 tahun putra dari orang tua bernama pandu dan dewi(nama samaran)
Yang tak lain adalah tetangga dekat rumah ku.

Catur adalah seorang anak yang mempunyai 3 saudara laki laki semua.
Cikal bakal anak pandawa lima,
Kakak pertama nya bermana eka, kakak keduanya bernama Dwi,dan kakak ketiga nya bernama Tri yang sudah meninggal satu jam setelah di lahirkan kedunia.
Pandu,ayah dari catur adalah seorang karyawan yang sukses.
Karirnya melesat dengan cepat sehingga bisa membeli rumah dan mobil.

Namun ketika kehamilan anak ke empat mereka,
Kemalangan demi kemalangan mulai datang silih berganti.
Mulai dari datang nya saat catur akan di lahirkan.
Dewi yang sudah merasakan kntraksi langsung di larikan ke rumah bidan terdekat.
Ketika baru saja naik ke dalam mobil,
Tiba tiba ada konsleting kabel yang memicu terbakar nya mobil milik pandu.
Api dengan cepat melahap seluruh mobil nya tanpa sisa.

Dengan segala paya,lahir lah putra ke empat mereka bernama catur.
Karena insiden kebakaran tersebut maka merwka membubuhkan nama kobar sebagai nama belakang catur untuk mengenang peristiwa tersebut.

Menurut ritual jawa,
Ketika sebuah keluarga memiliki anak pandawa.
Harus sesegera mungkin di ruwat demi kebaikan keluarga,
Namun siapa sangka kalau setelah itu mereka akan mendapat seorang anak laki laki kelima di kemudian hari.

Selasa siang itu catur bersama 3 kawan sepermainan nya sedang asik mandi di sungai yang berada di belakang rumah ku.
Ketika catur melompat ke dalam air yang cukup dalam,
Kawan kawan nya merasa heran lantaran tubuh catur tak pernah lagi muncul ke permukaan.

Karena panik bercampur takut,akhirnya mereka pulang kerumah masing masing dan memilih untuk bungkam.
Catur yang malang.
Nama Kobar yang identik dengan api,
Akhirnya harus padam di telan ganas nya aliran air sungai.
Catur tewas!

Sejak siang keluarga nya mencari keberadaan bocah malang tersebut hingga seorang pencari rumput menemukan tubuh nya yang sudah kaku mengambang di bawah jembatan.

Tubuh catur yang hendak di evakuasi oleh warga selalu hanyut ketika akan di pegang,seperti ada benang yang mengikat nya dari bawah.

Anehnya lagi,
Ada seorang anak kecil perempuan ysng berucap.

"Jangan di ambil dulu om,
Kalap nya belum tuntas menarik sukma anak itu...."
Ucap nya.

Setelah beberapa saat,akhirnya jasad anak ini dapat di evakuasi dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

Waktu itu sungai di tempatku masih terkenal dengan fenomena kalap nya.
Sosok siluman sungai yang gemar menyerupai wujud orang yang di kenal dan menarik nya ke dalam pusaran air untuk di jadikan mangsa.
Menurut oranf orang tua,
Setiap dhuhur.
Para siluman ini sering menapakan diri di tepi sungai seperti ikan duyung,
Mereka akan langsung masuk ke dalam air ketika ketahuan oleh warga.

Beberapa kali kerbau tetanggaku yang di mandikan di sungai itu tiba tiba mati dengan sebuah lubang kecil di perut nya.

Sebut saja ocid,
Salah satu saksi mata yang pada waktu kejadian ikut mandi di sungai bersama catur dan yang lain nya.
Dia sempat trauma lantaran di interogasi oleh polisi.

Sekarang ocid ini sudah dewasa,dia masuk pe pondok pesantren.
Setelah lulus,sekarang dia bekerja di pabrik yang berada di daerah ku.

Karena penasaran,
Aku coba mengajaknya mengobrol ketika bertemu di warung kopi langganan ku.

Ocid mengisahkan bahwa waktu itu,
Malam sebelum kejadian dia dan keluarga nya mengalami fenomena yang aneh.

Rumah ocid besebelahan dengan rumah mbak edah.
Anak bu dhe ku yang berjualan mi ayam dan bakso bersama suami nya mas arya.
Nah,malam itu....
Ocid bercerita kalau sehabis mahrib dia mendengar suara tangisan dari samping rumah nya,
Andara rumah ocid dan rumah mbak edah.

Karena penasaran,
Ocid dan ibu nya keluar.
Mengajak mbak edah mengecek suara tangisan tersebut yang ternyata berasal dari arah belakang dapur.

Mbak edah,ocid dan ibu nya mengecek kebelakang.
Mereka mendapai sosok anak perempuan kecil yang sedang jongkok di tanah sambil menangis menutup wajah nya.
Anak perempuan berpakaian serba putih yang mirip seperti manusia utu hanya bisa menangis ketika di tanya.

Anak ini tiba tiba berdiri dan berjalan ke arah sungai lalu menghilang.
Ocid berspekulasi bahwa kejadian itu adalah sebuah pertanda bahwa seharusnya dua lah yang akan menjadi korban.
Hal itu urung terjadi lantaran ocid sudah di bekali hafalan doa khusus dari kakek nya sebagai penjagaan.

Hal yang terjadi selanjutnya ketika sungai di tempatku memakan korban adalah,
Air nya yang meluap akan segera surut setelah nya.
Dan itu benar benar terjadi.

Jembatan tempat jasad catur di temukan adalah jrmbatan yang cukup angker,
Dulu hembatan itu kanan kiri nya di tumbuhi rumpun bambu yang lebat.

Warga sekitar sering melihat rumpun bambu yang tiba tiba melengkung ke atas jembatan dengan tiba tiba menghalangi jalan.
Kata orang dulu,kalau kita sampai melangkahi ruas bambu tersebut maka kita akan terpelanting dan masuk ke alam mereka,
Kang darman pernah mengalami nya sendiri.
Dia mendapati bambu yang tiba tiba melengkung ketika baru saja pulang menonton pagelaran ketoprak di kampung sebrang malam malam.
Karena dia paham dengan hal hal semacam itu.
Maka dia langsung mencari ujung bambu tersebut dan mencabut nya,
Tersengar suara auman kesakitan dari mahluk jahil tersebut karena sebenarnya yang di cabut adalah kuku kaki nya.

Menurut penuturan,
Mahluk ini sangat tinggi dengan usus yang terburai,
Mahluk ini suka nongkrong di pinggir jembatan malam malam sambil mengulur ususnya ke bawah aliran sungai seperti sedang mencuci nya.

Nah untuk mitos kenapa anak pandawa lima harus di ruwat adalah,
Orang orang dulu yakin bahwa setiap keluarga yang punya 5 anak laki laki,
Pasti tidak akan utuh.
Dengan kata lain,ada yang meninggal,
Anak anak dari kang pandu yang berjumlah 5 laki laki meninggal dua,
Selepas meninggal nya catur.
Mbak dewi akhirnya mengandung anak kelima mereka yang ternyata asalah laki laki dan di beri nama panca.
Setelah lahir,
Anak kelima mereka di ruat dan di lakukan ritual membuangnya.
Bayi mereka di ambil oleh kerabat nya sebagai simbol peruwatan supaya tidak bernasib malang.

Apa hanya keluarga pandu yang mengalami nya?

Nyatanya tidak,
Aku mendapatkan hal yang serupa menimpa kakak ipar ku yang tak lain adalah suami mbak oliv yang kisah nya nanti akan ku ceritakan.

Suami mbak oliv adalah anak sulung daru 5 bersaudara yang semuanya laki laki.
Adik kedua nya juga meninggal saat baru di lahirkan.

Apakah kejaduan itu menimpa kepada 5 anak laki laki?

Tidak,

Tetangga ku memiliki 5 anak perempuan,
Dan anak ke 4 dan ke lima nya adalah kembar seperti nakula dan sadewa dalam tokoh pandawa,
Namun naas nya.
Salah satu dari si kembar ini meninggal sewaktu di dalam kandungan ibu nya.

Apa ada anak 5 laki laki yang saat ini masih ada utuh?

Ada,

Aku mendapati nya dari keluarga adik mbah di.
Keponakan mbah di mempunyai 5 anak laki laki dan kelima nya masih hidup sampai sekarang.
Namun hubungan kelima saudara ini tak pernah akur.

Terlepas dari benar atau tidak nya mitos ini,
Masih belum bisa di pastikan kebenaran nya.

Kisah tentang anak pandawa,
Cerita catur yang menjadi kilas balik ketika hari itu aku sedang berada di perantauan,
Persis pada hari selasa tanggal 17 mei 2011.
Hari yang biasa orang jawa menyebut nya dengan istilah anggoro kasih,
Orang yang lahir atau meninggal di hari tersebut biasanya sangat di sukai oleh mahluk mahluk tak kasat mata.

Kalau saat ini catur masih ada,
Wajah anak ini mirip sekali dengan seorang pemain bola bernama kurnia mega yang sedang break lantaran sedang sakit.

Aku yang saat itu di kabari oleh mbak oliv perihal meninggal nya catur,
Cukup syok mengetahui nya karena anak ini sejak kecil sering sekali bermain di rumah kami.

Malam ini aku sengaja ingin mengulas mitos ini,
Sekedar berbagi pengalaman.
Tapi kisah ini memang terjadi pada tahun 2011 saat aku berada di perantauan,
Walau sedikit melenceng dari benang merah alur cerita.