Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Begini Cara Pangeran Salman Menghabisi Jurnalis yang Mengkritik Dirinya #SeninMisteri

marywiguna13Avatar border
TS
marywiguna13 
Begini Cara Pangeran Salman Menghabisi Jurnalis yang Mengkritik Dirinya #SeninMisteri


Jamal Ahmad Khashoggi lahir pada tanggal 13 Oktober 1958 di Madinah, Arab Saudi. Ayahnya bernama Ahmad Khashoggi dan ibunya bernama Esaaf Daftar, dan Khashoggi merupakan sepupu dari Dodi Al-Fayed. Dari pendidikan dasar hingga menengah, Khashoggi menerimanya di Arab Saudi. Dan pada tahun 1982, dia menerima gelar BBA dari Indiana State University.


Semasa hidupnya, Khashoggi pernah memiliki beberapa pekerjaan yang berbeda. Perjalanan karirnya diawali dengan menjadi seorang Regional Manager di Tihama Bookstores pada tahun 1983-1984. Pada tahun 1985-1987, Khashoggi menjadi seorang koresponden surat kabar Saudi Gazette dan sebagai seorang Assistant Manager untuk sebuah surat kabar Arab Saudi yang bernama Okaz. Pada tahun 1987-1990, Khashoggi menjadi seorang reporter dalam berbagai surat kabar di Arab Saudi, dimana dia sempat bergabung dengan Saudi Arabian Intelligence Agency ketika perang antara Soviet dan Afghanistan terjadi pada tahun 1979-1989.

Quote:

Quote:

Quote:


Pada tahun 1991-1999, Khashoggi menjadi seorang Managing Editor dan Acting Editor-in-Chief disebuah surat kabar berbahasa Arab yang bernama Al-Madina. Pada tahun 1999-2003, Khashoggi ditunjuk sebagai Deputy Editor-in-Chief dalam sebuah surat kabar berbahasa Inggris yang diterbitkan di Arab Saudi yang bernama Arab News. Pada tahun 2003, Khashoggi menjadi seorang Editor-in-Chief dalam sebuah surat kabar Arab Saudi yang bernama Al-Watan. Disana dia hanya bekerja selama kurang dari dua bulan dan diberhentikan oleh pihak Saudi Arabian Ministry of Information, karena dia mengijinkan seorang kolumnis untuk mengkritik seorang ulama Islam yang bernama Ibnu Taimiyah, yang dianggap sebagai tokoh penting Wahhabisme. Insiden tersebut menyebabkan reputasi Khashoggi di barat dianggap sebagai progresif liberal.

Quote:

Quote:

Quote:


Empat tahun kemudian yaitu pada tahun 2007, Khashoggi kembali bekerja di surat kabar Al-Watan untuk kedua kalinya ketika dia sedang menjabat sebagai ajudan media Al Faisal yang merupakan duta besar Arab Saudi untuk Amerika. Khashoggi kemudian kembali diberhentikan untuk yang kedua kalinya pada bulan Mei 2010, dengan alasan bahwa Khashoggi sedang fokus dengan proyek pribadinya. Pada kenyataannya, dia dipaksa keluar karena munculnya ketidaksenangan resmi atas artikel-artikel kritis yang dia tulis terhadap aturan Islam yang keras di Kerajaan Arab.

Pada tahun 2015, Khashoggi meluncurkan saluran berita satelit Al-Arab, yang berbasis di Bahrain di luar Arab Saudi, yang tidak mengizinkan saluran berita independen beroperasi di dalam perbatasannya. Saluran berita tersebut didukung oleh miliarder Arab Saudi yang bernama Pangeran Alwaleed bin Talal, bermitra dengan Bloomberg Television, dan menerima dukungan keuangan dari Raja Bahrain yang bernama Hamad Bin Isa Al-Khalifa. Namun, saluran berita tersebut hanya mengudara kurang dari sebelas jam sebelum ditutup oleh Bahrain karena alasan tertentu.
Pada bulan Juni 2017, Khashoggi pindah ke Amerika. Dia mulai aktif menulis di Middle East Eye yang merupakan sebuah outlet berita online yang berbasis di London yang meliput peristiwa di Timur Tengah dan Afrika Utara, dan di surat kabar Amerika yang bernama The Washington Post sejak bulan September 2017. Sejak saat itu pula, dia aktif menyampaikan kritiknya terhadap pemerintah Arab Saudi, bahkan terhadap Pangeran Salman sendiri, dalam bentuk artikel yang diterbitkan di surat kabar The Washington Post.

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:


Sebagian besar dari artikel-artikel di atas ditujukan bagi Pangeran Salman yang membuatnya merasa citranya ternodai. Dia mengatakan hal tersebut pada seorang diplomat Arab Saudi sekaligus seorang jurnalis yang bernama Turki bin Abdullah Aldakhil. Dan Pangeran Salman mengatakan bahwa dia akan mengejar Khashoggi dengan sebutir peluru.

28 September 2018
------------------------------
Khashoggi mendatangi Konsulat Arab yang berada di Turki untuk pertama kalinya, untuk mendapatkan dokumen yang menyatakan bahwa Khashoggi telah menceraikan mantan istrinya. Hal tersebut merupakan salah satu persyaratan menurut hukum Turki, agar dia dapat menikahi tunangannya yang bernama Hatice Cengiz, seorang wanita Turki yang berumur 36 tahun, yang merupakan seorang mahasiswa doktoral yang Khashoggi kenal pada bulan Mei 2018.

2 Oktober 2018
------------------------------

Khashoggi kembali mendatangi Konsulat Arab. Dia tertangkap kamera pengintai memasuki gedung Konsulat Arab pada jam 1.14 siang, sedangkan tunangannya menunggunya di luar gedung. Tiga jam kemudian, ketika tunangannya bertanya tentang Khashoggi, dia diberitahu bahwa Khashoggi sudah meninggalkan gedung melalui pintu belakang.

3 Oktober 2018
------------------------------
Pihak Konsulat Arab memberikan pernyataan terkait hilangnya Khashoggi, namun mereka masih bersikeras bahwa Khashoggi telah meninggalkan gedung Konsulat Arab. Sedangkan juru bicara Kepresidenan Turki mengatakan bahwa Khashoggi justru tidak meninggalkan gedung Konsulat Arab.

4 Oktober 2018
------------------------------
Pihak Kementrian Luar Negeri Turki memanggil Duta Besar Arab Saudi terkait hilangnya Khashoggi. Namun, Duta Besar tersebut menyangkal bahwa dia tahu tentang hilangnya Khashoggi.

5 Oktober 2018
------------------------------
Pangeran Salman memberikan pernyataan bahwa Khashoggi tidak berada di dalam gedung Konsulat Arab, dan dia tidak akan menghalangi pemerintah Turki untuk melakukan pencarian terhadap Khashoggi.

7 Oktober 2018
------------------------------
Presiden Turki mendapatkan laporan bahwa Khashoggi kemungkinan dibunuh. Rekaman CCTV dari pintu masuk gedung Konsulat Arab akan ditinjau, serta semua penerbangan yang masuk dan keluar Turki akan dipantau. Bahkan Staf Penasehat Presiden Turki pun percaya bahwa Khashoggi dibunuh di dalam gedung Konsulat Arab.

8 Oktober 2018
------------------------------
Presiden Turki mengatakan bahwa Arab Saudi akan dikenakan beban untuk membuktikan bahwa mereka tidak terlibat dengan apa yang terjadi pada Khashoggi.

9 Oktober 2018
------------------------------
Surat kabar The Washington Post melaporkan bahwa pihak intelijen Amerika telah berhasil melakukan penyadapan komunikasi terhadap beberapa pejabat Arab Saudi yang diketahui memiliki rencana untuk menculik seorang jurnalis terkemuka. Hal tersebut membuat pemerintah Arab Saudi mengijinkan pihak berwenang Turki untuk menggeledah gedung Konsulat Arab.

10 Oktober 2018
------------------------------

Media Turki mempublikasikan foto-foto ke 15 orang yang diduga merupakan anggota tim pembunuh dan merilis rekaman video CCTV yang menunjukkan pergerakan yang mencurigakan yang terjadi di gedung Konsulat Arab setelah hilangnya Khashoggi. Selain itu, media Turki lainnya menayangkan rekaman video CCTV yang menunjukkan Khashoggi sedang berjalan memasuki gedung Konsulat Arab.

11 Oktober 2018
------------------------------
Pemerintah Turki dan Arab Saudi memberikan pernyataan bahwa mereka akan membentuk sebuah tim gabungan antara keduanya untuk menyelidiki hilangnya Khashoggi.

12 Oktober 2018
------------------------------
Menteri Dalam Negeri Arab Saudi yang bernama Abdulaziz bin Saud bin Naif bin Abdulaziz memberikan pernyataan yang berisi bantahan atas tuduhan yang dilayangkan oleh pemerintah Turki terhadap pemerintah Arab Saudi mengenai dugaan menghilangkan dan membunuh Khashoggi, dan menyebut mereka berbohong untuk menjadikan Arab Saudi sebagai sasaran mereka.

15 Oktober 2018
------------------------------
Pihak berwenang Turki memasuki Konsulat Arab dan menemukan bukti yang mendukung kecurigaan bahwa Khashoggi dibunuh di dalamnya.

17 Oktober 2018
------------------------------
Pihak berwenang Turki memasuki rumah kediaman Konsulat Arab untuk melakukan pencarian tentang keberadaan Khashoggi.

18 Oktober 2018
------------------------------
Media Turki melaporkan bahwa Khashoggi dibunuh dalam hitungan menit ketika memasuki gedung Konsulat Arab.

20 Oktober 2018
------------------------------
Pemerintah Arab Saudi memberikan pernyataan bahwa Khashoggi dibunuh di dalam gedung Konsulat Arab pada tanggal 2 Oktober 2018.

Pihak berwenang Turki tentu saja melakukan penyelidikan atas apa yang terjadi pada Khashoggi. Mereka mendapatkan hasil rekaman audio yang dilakukan oleh Turkey's National Intelligence Organisation, yang berasal dari mikrofon tersembunyi yang terdapat di dalam gedung Konsulat Arab.

Stempel waktu dalam rekaman tersebut menunjukkan jam 1.02 siang, hanya 12 menit sebelum Khashoggi tiba di Konsulat Arab pada jam 1.14 siang. Bagian pertama rekaman tersebut berisi pembicaraan antara Maher Abdulaziz Mutreb yang merupakan wakil komandan tim pembunuh Khashoggi, dengan Salah Mohammed al-Tubaigy yang merupakan Kepala Saudi Scientific Council of Forensics dan juga yang bertugas untuk memotong tubuh Khashoggi setelah dia mati.

Quote:


Ketika Khashoggi tiba di Konsulat Arab, dia diminta untuk masuk ke sebuah private roomyang terletak di lantai dua. Namun, karena Khashoggi menolaknya, bagian lengannya kemudian diseret ke ruangan belakang dimana dia akan dibunuh.

Quote:


Khashoggi kemudian dibius. Dia sempat menyuruh mereka untuk tidak menutup mulutnya ketika mereka meletakkan kantong plastik di atas kepalanya. "Saya menderita asma. Jangan lakukan itu, kamu akan mencekik saya", adalah kata-kata terakhir Khashoggi. Pada jam 1.39 siang, suara gergaji tulang mulai terdengar memotong-motong tubuh Khashoggi. Setelah proses pemotongan dilakukan selama 30 menit, potongan-potongan tubuh Khashoggi kemudian dimasukkan ke dalam koper dan dibawa keluar dari Konsulat. Dan mayatnya tidak pernah ditemukan.

Hingga saat ini, dunia masih bertanya-tanya, dimanakah mayat Khashoggi berada? Jika berniat untuk berbaik sangka, maka bisa saja mayat Khashoggi dibawa ke Arab Saudi untuk dimakamkan. Namun, kapan proses pemakamannya dilakukan dan dimana letak makamnya tidak diinformasikan oleh pemerintah Arab Saudi ataupun oleh pihak yang terkait di dalamnya. Dan jika Khashoggi memang dimakamkan dengan layak, lantas mengapa tidak ada keterlibatan dari pihak keluarga, atau bahkan dari tunangannya sendiri?

Jika Khashoggi dibunuh oleh orang biasa, maka mayatnya akan dibuang secara sembarang ke semak-semak atau dibuang di hutan. Namun, mengingat Khashoggi dibunuh bukan oleh orang yang biasa-biasa, maka adalah hal yang sangat mungkin untuk dilakukan jika mayatnya akan dilenyapkan tanpa tersisa dan tanpa meninggalkan jejak, bagaimanapun caranya.


Pihak berwenang Turki yakin bahwa mayat Khashoggi telah dibakar setelah tubuhnya dipotong-potong, dimasukkan ke dalam kantong plastik, dan dikirim ke rumah kediaman Konsul Arab Saudi. Karena diketahui bahwa rumah kediaman Konsul Arab Saudi tersebut memiliki oven besar yang diletakkan di taman rumahnya, serta dua sumur dan tungku gas yang panasnya bisa mencapai lebih dari 1000 derajat, dan bisa menghancurkan seluruh jejak DNA.


Terlepas dilakukan di gedung Konsulat Arab ataupun di rumah kediaman Konsul Arab Saudi, namun beberapa laporan menyebutkan bahwa kemungkinan mayat Khashoggi dilenyapkan dengan cara dicampur dengan jenis cairan kimia yang akan membuat potongan tubuh Khashoggi berubah bentuk menjadi cairan. Karena cairan asam fluorida dan residu kimia khusus ditemukan di rumah kediaman Konsul Arab Saudi.

Selain itu, berdasarkan pemeriksaan forensik yang dilakukan pada sampel yang diambil dari selokan gedung Konsulat Arab menunjukkan bahwa kemungkinan tubuh Khashoggi dibuat menjadi cairan seperti jeli dengan bahan kimia khusus hingga mampu larut dalam kotoran dan dibuang.

bersambung ke #2..
Sekian, dan terimakasih.

*
*
*
*
*

sumber 1, sumber 2, sumber 3, sumber 4, sumber 5, sumber 6, sumber 7, sumber 8
senokeren
Reizeger
gatauaja
gatauaja dan 40 lainnya memberi reputasi
41
17.5K
373
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.5KAnggota
Tampilkan semua post
marywiguna13Avatar border
TS
marywiguna13 
#1

Sebuah surat kabar harian berbahasa Arab yang bernama Al-Waqt menginformasikan bahwa Pangeran Salman telah menugaskan Ahmad al-Assiri yang merupakan Kepala Deputy Saudi Intelligence Agency untuk melakukan eksekusi terhadap Khashoggi di dalam Konsulat Arab di Istanbul. Selain itu, dipilih 15 orang perwira militer yang tergabung dalam tim pembunuh Khashoggi, dimana tujuh orang diantaranya merupakan pengawal pribadi Pangeran Salman, dan empat orang diantaranya telah menerima pelatihan paramiliter di Amerika pada tahun 2017 di bawah kontrak Departemen Luar Negeri Amerika.

Pada tanggal 10 Oktober 2018, pemerintah Turki mempublikasikan foto-foto dari 15 orang warganegara Arab Saudi yang diduga terlibat dalam kasus hilangnya Khashoggi. Dari ke-15 orang tersangka tersebut, sebagian diantaranya memasuki Turki dengan menggunakan pesawat komersil, dan sebagian lagi menggunakan pesawat jet pribadi bernomor HZSK2, beberapa jam sebelum Khashoggi tiba di Konsulat Arab. Mereka kemudian menuju ke dua hotel yang berbeda, yaitu Mövenpick Hotel Istanbul dan Wyndham Grand Istanbul Levant Hotel. Dan mereka semua meninggalkan Turki di hari yang sama. Sebagian dari mereka menggunakan pesawat komersil, dan sebagian lagi menggunakan pesawat jet pribadi bernomor HZSK1.

Sebagai informasi, kedua pesawat jet pribadi tersebut dimiliki oleh perusahaan penerbangan yang bernama Sky Prime Aviation Services, sebuah perusahaan yang disita oleh pemerintah Arab Saudi dalam upaya anti-korupsi yang mereka lakukan pada tahun 2017. Dan salah satu diantara ke-15 orang tersangka tersebut yang merupakan seorang Forensic Pathologist, terlihat membawa sebuah gergaji tulang ketika dia sampai di Istanbul Ataturk Airport.


Quote:

Quote:

Quote:


Pemerintah Turki sempat mencari 21 orang tersangka yang diduga terlibat dalam pembunuhan terhadap Khashoggi. Namun, sebanyak sepuluh orang diinterogasi dan dibebaskan karena kurangnya bukti yang bisa memberatkan mereka. Sedangkan sebanyak sebelas orang lainnya menjalani persidangan. Sayangnya, persidangan in absentiadari sebelas tersangka tersebut ditangguhkan oleh pengadilan Turki. Oleh karena itu, beberapa orang hakim telah memutuskan untuk memindahkan persidangan kasus tersebut ke Arab Saudi. Persidangan pertama digelar pada bulan Januari 2019. Persidangan tersebut dilakukan secara tertutup yang dihadiri oleh para diplomat dengan catatan bahwa mereka akan disumpah untuk menjaga kerahasiaan. Anggota keluarga Khashoggi pun diijinkan untuk hadir, namun mereka tidak diijinkan untuk berbicara.

Pengadilan menggelar sepuluh kali persidangan tertutup yang membuat media dan seluruh pihak akan mengalami kesulitan untuk memahami bagaimana pengadilan membuat keputusan persidangan. Dalam persidangan yang digelar pada tanggal 23 Desember 2019, pengadilan memutuskan bahwa lima orang tersangka yang bernama Fahad Shabib al-Balawi, Turki Musharraf al-Shehri, Waleed Abdullah al-Shehri, Maher Abdulaziz Mutreb, dan Salah Mohammed al-Tubaigy, diberi putusan hukuman mati atas pembunuhan yang mereka lakukan terhadap Khashoggi.

Tiga orang tersangka yang tidak disebutkan namanya dalam persidangan tanggal 23 Desember 2019, diberi putusan hukuman penjara dengan total selama 24 tahun atas tuduhan menutupi kejahatan dan melanggar hukum. Dan tiga orang tersangka diputuskan untuk dibebaskan, yaitu Saud al-Qahtani yang dibebaskan tanpa tuduhan, Ahmad al-Assiri dan Mohammed al-Otaibi yang dibebaskan karena kurangnya bukti yang bisa memberatkan mereka.

Delapan orang terdakwa yang menerima putusan hukuman mati dan hukuman penjara dapat mengajukan banding, dan grasi pun ditawarkan oleh Salah Khashoggi yang merupakan anak tertua dari Khashoggi. Setelah mengajukan banding, pada tanggal 7 September 2020, Pengadilan Kriminal di Riyadh mengeluarkan vonis terakhir bagi delapan orang terdakwa tersebut. Lima orang terdakwa diantaranya diberi putusan hukuman penjara selama 20 tahun, satu orang terdakwa diberi putusan hukuman penjara selama 10 tahun, dan dua orang terdakwa diberi putusan hukuman penjara selama 7 tahun. Dan berdasarkan laporan yang diterima oleh BBC, putusan hukuman penjara selama 20 tahun yang diberikan pada lima orang terdakwa, diberikan setelah keluarga Khashoggi memutuskan untuk memberikan pengampunan pada mereka.
Peristiwa pembunuhan yang terjadi pada Khashoggi dan persidangan pengadilan terhadap para terdakwanya itu sendiri menuai berbagai respon dari berbagai pihak. Seorang pelapor khusus PBB yang bernama Agnes Callamard memberikan pernyataan bahwa pembunuhan terhadap Khashoggi bisa dianggap sebagai pembunuhan di luar proses hukum yang seharusnya menjadi tanggung jawab Arab Saudi. Arab Saudi sendiri berkesan malu-malu dalam langkahnya untuk mengambil tanggung jawab dan melakukan upaya perbaikan. Selain itu, persidangan atas para terdakwa pembunuh Khashoggi yang bersifat tertutup, dinilai tidak memenuhi standar global dan harus dihentikan.

Tunangan Khashoggi sendiri mengutuk putusan hukum yang diberikan oleh pengadilan Arab Saudi bagi para terdakwa, dan dia menggambarkannya sebagai bentuk ejekan yang diberikan oleh pengadilan Arab Saudi terhadap keadilan. Bahkan, seorang pakar HAM PBB yang ikut serta melakukan penyelidikan pun menilai bahwa putusan hukuman yang diberikan dianggap kurang transparan dan tidak ada bentuk keadilan.

Pada awalnya, pemerintah Arab Saudi berusaha untuk membantah tuduhan keterlibatan atas pembunuhan terhadap Khashoggi dan berupaya untuk menutupi pembunuhan, termasuk menghancurkan bukti. Belakangan pemerintah Arab Saudi mengakui bahwa pembunuhan terhadap Khashoggi adalah tindakan terencana yang dilakukan oleh agen pemerintah, namun agen pemerintah tersebut melakukan tindakan tanpa ijin resmi. Tapi pemerintah Arab Saudi masih tetap membantah tuduhan bahwa pembunuhan terhadap Khashoggi merupakan perintah dari Pangeran Salman. Pangeran Salman sendiri mengatakan bahwa dia bersedia menerima tanggung jawab karena peristiwa pembunuhan terhadap Khashoggi terjadi di bawah pengawasannya, tapi dia tidak memerintahkannya.


Walaupun Pangeran Salman tidak mengakui bahwa dia telah memberikan perintah untuk membunuh Khashoggi, namun para pengamat internasional dan para kritikus rezim percaya bahwa Pangeran Salmanlah yang memberikan perintah. Selain itu, pejabat Turki telah merilis rekaman audio pembunuhan terhadap Khashoggi yang mereka duga berisi bukti bahwa Khashoggi memang dibunuh atas perintah Pangeran Salman. Dan pada bulan November 2018, berdasarkan informasi yang didapatkan dari berbagai sumber intelijen, pihak Central Intelligence Agency telah menyimpulkan bahwa Pangeran Salman telah memerintahkan untuk melakukan pembunuhan terhadap Khashoggi.

Mengapa kasus pembunuhan terhadap Khashoggi ini masih termasuk kasus misteri? Karena jika bukan Pangeran Salman yang memberikan perintah, lalu siapa?
Diubah oleh marywiguna13 25-07-2022 04:43
69banditos
anggrekbulan
keenan09
keenan09 dan 17 lainnya memberi reputasi
18
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.