Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jayson.bushAvatar border
TS
jayson.bush
Terungkap Rekaman Ancaman Pembunuhan terhadap Brigadir J, Pengacara: Dia Ketakutan
Terungkap Rekaman Ancaman Pembunuhan terhadap Brigadir J, Pengacara: Dia Ketakutan hingga Menangis





Rentetan barang bukti semakin memperjelas kejanggalan dalam kematian Brigadir Polisi Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.

Kini keluarga bersama tim kuasa hukum mengungkap bukti baru ke hadapan polisi, yaitu rekaman elektronik yang berisi situasi memilukan Brigadir J beberapa hari sebelum dirinya tewas terbunuh.

Keterangan tersebut didapat dari hasil wawancara kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, di Jambi, Sabtu, 23 Juli 2022.

Yaitu tepatnya selepas Kamaruddin mendampingi keluarga memenuhi panggilan penyidik di Mapolda Jambi.

Terkait rekaman elektronik yang dimaksud, Kamaruddin menjelaskan bahwa di dalamnya, terlihat mendiang Brigadir Yosua alami ketakutan hebat.

Dia bahkan mengatakan bahwa sepanjang rekaman yang diambil pada Juni 2022 itu, Brigadir Yosua tampak menangisi sesuatu.

“Itu rekaman elektronik teknisnya akan kami ungkap nanti,” kata Kamarudin Simanjuntak, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Kamaruddin melanjutkan, publik perlu mengetahui bukti terbaru berupa rekaman elektronik tersebut lantaran jelas sekali mengarah pada ancaman pembunuhan.

Jejak elektronik dugaan pembunuhan terhadap Yosua itu, kata dia, menghimpun kondisi korban menjelang tragedi penembakan.

“Hal ini perlu diinformasikan, kami sudah menemukan jejak digital dugaan pembunuhan berencana, artinya ada rekaman elektronik,” ujarnya lagi.

Kamaruddin mengungkapkan, dugaan ancaman pembunuhan berencana itu tidak hanya dilakukan dalam satu atau dua kali kesempatan.

Hal itu lantaran rekaman menunjukkan ancaman terus berlanjut dan masih berlangsung hingga satu hari jelang kematian Yoshua.

“Namun salah satu yang bisa saya pastikan itu pengancamannya di Magelang (Jawa Tengah), (maka) untuk TKP tidak tertutup kemungkinan bisa terjadi di Magelang atau antara Magelang-Jakarta, atau di rumah Ferdy Sambo,” katanya lagi.

Adapun mengenai dua handphone milik Brigadir Yosua di rumah dinas, Kamarudin belum bisa mengkonfirmasi benar tidaknya handphone tersebut merupakan milik Brigadir J.

“Saya belum periksa, apakah itu handphonenya atau yang lain karena harus kita periksa terlebih dahulu,” ucap Kamarudin.

Selesai mendampingi pihak keluarga untuk dimintai keterangan oleh penyidik di Mapolda Jambi, Kamaruddin bersama tim bertolak menuju rumah duka dan makam Brigadir Polisi Yoshua.

Adapun pemakaman berlokasi di daerah Sungai Bahar unit 1 Kabupaten Muaro Jambi. Kamaruddin mengaku ingin melihat sendiri kelayakan lokasi autopsi ulang di sana.


https://www.pikiran-rakyat.com/nasio...enangis?page=2




jerryreality850
bukan.bomat
viniest
viniest dan 3 lainnya memberi reputasi
4
4.3K
119
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Tampilkan semua post
kosofyuAvatar border
kosofyu
#9
7 jam sebelum kejadian, masih komunikasi di grup wa keluarga.

vs

Beberapa hari sebelum kejadian, diancam hingga menangis ketakutan.

-------------

Logikanya, klo diancam, kok gak ngadu ke keluarga, teman, atau pacar?

Kok masih baik2 aja antar keluarga sambo?

Mustahil merasa terancam di keep sendiri, meski seorang polisi sekalipun.

Ok lah, mungkin trik lawyer ajaemoticon-Nohope
galuhsuda
khususfilm
T2Y
T2Y dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.