Saya beberapa kali ngikuti perkembangan ganja medis ini, baca baca artikel dan saya rasa, Bisa saja dilegalkan tapi harus ada tolak ukur yang tepat, karena akan banyak kendala jika hal hal yang mendasar tidak dibenahi

Apakah ganja ini akan dimport full, atau dibuididayakan sendiri, saya kebetulan sebelum merantau tinggal diwilayah pedesaan, yang awalnya petaninya hidup dari bertani jagung dan padi, jadi lke tembakau, sebagian besar kebun yang dulunya ditanami jagung, dan beberapa sawah berubah jadi kebun tembakau,, nah yang ditakutkan jika dibudidayakan, mungkin dari tingkat petani, tanpa pengawasan bisa saja ganja ganja ini akan dijual tanpa ijin ke pihak yang tidak seharusnya, istilahnya, sawahku sakkarepku, mungkin jika distribusi bibit dari pihak pengawas dari pemerintah bisa lebih ketat, bisa saja ganja dibudidayakan, tapi ada pengawsan pun ga menutup kemungkinan jika terjadi penyelewengan, Ganja kie cuan dulur, banyak yang akan tergoda

lalu bagaimana kalau import, nah kalau ini, akan membuat pemasukan negara tidak begirtu banyak, tapi pengawasannya bisa satu pintu, penyelewengan akan mudah terlihat, tapi ya birokrasi tdiak ada yang sempurna, kerawanan masih ada

JIka perijinan penggunaan ganja harus mnyertakan surat dokter dan cek up medis pun tidak akan membuat ganja kebal penyalahgunaan

Susah juga ya, saya juga pernah disambati secara langsung oleh teman kerja teman saya, yang bilang, misal ganja ikuw ga ilegal mungkin anakku uis isok lebih baik saiki, saya ga paham sakitnya apa, tapi ya balik lagi, formula regulasi yang tepat akan meminimalisir penyalahgunaan