Venezuela Si Negara Minyak Terbesar Di Dunia Tapi Kok Gak Sekaya Arab?- Perang Rusia-Ukraina beberapa bulan yang lalu membawa cerita menarik yang bisa dikatakan belum pernah terjadi sebelumnya. Bukan hanya hubungan diplomatik Rusia-Ukraina yang mencapai titik puncak didihnya, yang menyebabkan meletusnya peperangan antara keduanya. Bukan hanya berdampak besar bagi kedua negara tersebut, dalam hubungan diplomasi dan politik di seluruh dunia pun juga ikut terkena imbasnya akibat peperangan ini.
Amerika dan negara-negara Eropa yang kompak mengembargo ekonomi Rusia pun juga ikut terkena dampaknya. Mulai dari terjadinya inflasi di Amerika, imbas dari langkanya cadangan minyak. Hal ini dikarenakan koalisi Arab tidak mau menambah produksi minyaknya kepada Amerika. Negara Venezuela pun ikut terseret di dalam dinamika politik minyak ini. Karena, ternyata Venezuela adalah negara penghasil minyak terbesar di dunia. Namun, sudah beberapa tahun terakhir hubungan antara Amerika dan Venezuela bisa dikatakan buruk. Ditambah lagi serangan bom yang dilakukan oleh kelompok teroris terhadap kilang minyak Arab Saudi. makin menambah buruk harga minyak di seluruh dunia. Rekor tertinggi inflasi di Eropa dan Amerika pun tak bisa dihindarkan.

Nah, dari fakta- fakta menarik di atas. Ane juga baru tau kalo ternyata, Venezuela adalah negara penghasil minyak terbesar di dunia mengalahkan negara-negara Arab. Tapi, kenapa hingga saat ini kehidupan rakyat Venezuela bisa dikatakan memprihatinkan ya? sangat berbeda dengan kehidupan para sultan-sultan Arab yang bergelimang harta karena “uang minyak”

Ya, mungkin banyak yang gak setuju dengan kata-kata ane ini. Namun, kita mau tak mau harus setuju bahwa salah satu faktor mengapa rakyat Venezuela mayoritas menderita kemiskinan adalah karena faktor kurangnya tingkat “mabuk agama” di dalam diri mereka dibandingkan dengan orang-orang di negara-negara Arab.
Apa buktinya? salah satu indikatornya adalah tingkat kriminalitas yang sangat tinggi. Dikutip dari laman kompas.com, indeks kriminalitas di Venezuela mencapai 83,76 persen. Bandingkan dengan negara timur-tengah seperti Qatar yang hanya memiliki tingkat kriminalitas terendah yaitu cuma 12,13 persen. Bahkan ini angka ini disebut sebagai tingkat kriminalitas terendah di dunia.

Begitupun juga dengan tingkat pengangguran di Venezuela mencapai 6,35 persen berbanding terbalik dengan Qatar yang tingkat penganggurannya hanya mencapai 0,10 persen saja.

Apa penyebabnya? yap seperti yang ane katakan di atas, karena mabuk agama. Yap, semua itu bisa terjadi karena Qatar, seperti yang kita ketahui adalah salah satu negara yang menerapkan hukum syariat Islam. Bahkan di piala dunia nanti, Qatar melarang dengan tegas perilaku seks bebas, khamr di stadion dan LGBT di negaranya.

Yap, dengan kata lain negara yang menerapkan syariat Islam sudah pasti mereka juga akan senantiasa berpedoman kepada Al Qur’an dan Hadist. Begitu juga dalam urusan perekonomian. Dimana seperti yang kita ketahui bahwa, di dalam Islam tepatnya di dalam salah satu hadist memang dikatakan bahwa Rosul menganjurkan kita untuk mencari rezeki dengan cara berdagang. Inilah salah satu alasan, kenapa tingkat pengangguran di Qatar sangat sedikit sekali. Karena banyak dari orang-orang Qatar yang mencari rezeki dengan cara berdagang dan membuka lapangan pekerjaan dengan cara membuat perusahaan sendiri.

Selain anjuran menjadi pengusaha dan berdagang, Islam juga mengajarkan para umatnya untuk banyak-banyak bersedekah. Mungkin karena ajaran ini jugalah, kenapa banyak pengusaha-pengusaha dari tanah Arab khususnya dalam bidang sepak bola dengan senang hati menghambur-hamburkan uang demi mendapatkan bintang-bintang sepakbola dunia untuk direkrut masuk ke dalam klub yang mereka kelola. Misalnya yang terjadi pada salah satu klub liga inggris Manchester City dan juga salah satu klub liga Prancis, Paris Saint Germain. Mereka rela menghamburkan uang demi mendapatkan bintang seperti Messi, Mbappe, Neymar dan lainnya. Ya, semua itu bisa terjadi karena, selain mereka melakukan bisnis. Mereka menghambur-hamburkan uang seperti itu juga dibarengi dengan tujuan bersedekah. Karena itulah, mereka merasa tidak rugi jika harus mengeluarkan uang lebih.
Itulah kelebihan mereka, karena berasal dari negara Timur Tengah yang kental dengan penerapan ajaran Islam.

Hal ini sangat berbeda dengan Venezuela yang kini mulai perlahan-lahan meninggalkan ajaran agamanya.