Hasan Nasbi Sampai Bertaruh Alphard : Anies Baswedan Bakal Gagal Nyapres! Frustasi?

Konstelasi politik jelang Pemilu Presiden 2024 memang lagi hangat-hangatnya. Beberapa tokoh dari berbagai latar belakang ramai disodorkan kepada publik sebagai kandidat kuat yang bakal mengisi bursa pencalonan Presiden dan Wakil Presiden.

Salah satu tokoh yang santer dikabarkan dan menjadi headlines dari media massa adalah gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan. Namanya menjadi salah satu yang menonjol dari jajaran beberapa tokoh jika dilihat dari berbagai hasil survey. Tampilannya yang kalem dan terkenal dengan retorika yang bagus dan adem berhasil memikat publik. Meski pada awalnya kemenangannya pada Pilkada DKI Jakarta pada 2017 lalu selalu dikaitkan dengan politik identitas, nyatanya setelah menjabat hal tersebut tidak terbukti adanya. Anies adalah tokoh yang sangat nasionalis dan menjunjung tinggi pluralisme. Beberapa contoh nyata yang menjadi buktinya adalah beliau telah beberapa kali ikut andil mewakili pemerintah dalam hal mengakomodasi kepentingan umum berbagai etnis dan agama. Sebagai contoh misalnya, Anies dan Pemprov DKI Jakarta menggelontorkan dana sebesar Rp. 149 Miliyar untuk membantu perbaikan dan pembangunan 3 bangunan gereja di Jakarta yaitu Gereja Kristen Indonesia Puri Indah, Taman Permata Buana, Jakarta Barat, rumah ibadah Hindu Tamil di Kalideres, Jakarta Barat dan pembangunan masjid At Tabayyun di Meruya, Jakarta Barat. Hal yang juga fenomenal adalah peresmian kompleks Tionghoa di Glodok yang memberikan kesan yang sangat eksplisit bahwa Anies memang mencintai kebhinekaan dan tidak memainkan politik identitas Islam yang selama ini dikaitkan oleh banyak pihak. Berbagai bukti nyata lain adalah keberhasilan penyelenggaraan Formula E yang sukses digelar di Jakarta Utara beberapa saat lalu dan pembangunan stadion megah bertaraf internasional di Jakarta Utara yaitu Jakarta International Stadium. Beberapa prestasi ini makin mengokohkan kepercayaan publik kepada Anies untuk diusung pada Pilpres 2024 mendatang. Salah satu apresiasi yang muncul adalah dengan dibentuknya Relawan Milenial Anies atau disingkat Mileanis.

Berkenaan dengan pendapat pendiri lembaga survey Cyrus Network yang ingin bertaruh alphard dengan menyatakan bahwa Anies Baswedan akan sulit untuk dicalonkan atau mencalonkan diri pada Pilpres 2024 mendatang dengan alasan seperti belum ada gestur dukungan dari presiden Jokowi, hambatan strategi politik identitas di masa lalu, dan karakter masyarakat yang masih feodal sehingga bakal sulit bagi Anies untuk mendapat kepercayaan dari Parpol pengusung, Ketua Jarnas Mileanis, Muhammad Ramli Rahim langsung menyampaikan bantahan. Menurutnya pendapat Hasan Nasbi tersebut sangat tidak berdasar dan bentuk dari frustrasi atas semakin naik nya elektabilitas Anies Baswedan dari hari ke hari. Menurutnya argumentasi yang disampaikan oleh Hasan sangat lemah dan tidak berdasar sehingga bertaruh alphard adalah kenekatan yang konyol.

Jika kembali ke belakang pada Pilkada 2017 di DKI Jakarta lalu, rasanya sangat wajar kalau Hasan Nasbi selalu berseberangan dengan Anies Baswedan dan cenderung memberikan kritik-kritik yang tajam. Pasalnya Hasan Nasbi pada saat itu adalah salah satu pendukung garis keras Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama yang menjadi lawan Anies dalam kontestasi di DKI pada 2017 lalu. Dia dan Cyrus Network menjadi salah satu suporter dari Teman Ahok, relawan yang menjadi Tim Pemenangan Ahok pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

Sumber Pendukung :

https://www.google.com/amp/s/wartaek...anies-baswedan

https://www.google.com/amp/s/news.de...sa-nyapres/amp

https://metro.sindonews.com/read/808...hun-1656151605

https://www.google.com/amp/s/amp.kom...u-kota-jakarta

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...al-hasan-nasbi