Sebuah video rekaman layar berisikan chatting driver ojol (Ojek online) dengan seorang penipu tengah viral di media sosial.

Diketahui sebelumnya driver ojol tersebut mengaku telah menjadi korban penipuan dari seseorang yang tak dikenal hingga saldo di rekeningnya berkurang.

Dari rekaman tangkapan layar itu terlihat bahwa mulanya si penipu meminta korbannya untuk membuka salah satu aplikasi m-Banking di ponselnya. Kemudian tak lama dari itu, korban merasa ada yang tak beres lalu tiba-tiba dalam sekejap saldo di rekeningnya berkurang.



Sadar telah menjadi korban scam atau penipuan, driver ojol itu pun merasa sedih dan mengirimkan pesan kepada pelaku bahwa uang tersebut merupakan hasil jerih payahnya selama dua bulan sebagai pengantar makanan online.

Tak hanya itu, korban juga mengaku bahwa dirinya merupakan anak yatim hingga uang yang dicuri tersebut sangat berharga bagi dirinya.

Setelah pesan tersebut terkirim, pelaku langsung menanyakan nomor rekening milik korban dan uang hasil penipuan tadi langsung dikembalikan.



Tak hanya itu, uang korban bukan cuma dikembalikan tetapi juga diberikan tambahan. Sang penipu juga menasehati driver ojol tersebut agar lebih berhati-hati dan lebih bersemangat kerjanya.

Di zaman modern seperti ini, modus penipuan memang semakin canggih sehingga para korbannya pun tak sedikit. Untuk itu agar lebih berhati-hati dalam menggunakan tekhnologi.

Para pelaku kejahatan ini memiliki beragam cara untuk mendapatkan mangsanya. Mereka akan terus berusaha semaksimal mungkin agar mendapatkan keuntungan secara instan meski harus merugikan orang lain.



Modus-modus yang digunakan pelaku penipuan disertai dengan pencurian ini sangat beragam yang pada akhirnya si korban tidak sadar bahwa tengah menjadi mangsa para penjahat tersebut.

Dari kasus ini beberapa hikmah yang bisa diambil :

1. Penipu juga manusia

Seorang penipu juga adalah manusia yang mana masih memiliki sifat belas kasih sayang, mereka masih memiliki hati baik meski walau sedikit.

Oleh karena itu, hal yang membuat si penipu mengembalikan uang korbannya ialah perintah dari hati kecilnya yang menolak untuk mengambil uang tersebut.

2. Anak yatim harus dikasihani



Jika memiliki tetangga, saudara yang telah yatim maka sudah sebaiknya harus diberikan kasih sayang. Cukupi kebutuhan anak yatim tersebut semampunya agar mereka tidak menjadi terlantar dan dapat melanjutkan hidup dengan baik.

Ketika anak yatim dikasihani maka percayalah limpahan rezeki akan didapatkan.

3. Waspada di setiap keadaan



Dari kasus tersebut, hikmah yang dapat diambil ialah bahwa harus selalu waspada dalam setiap keadaan apapun terlebih lagi ketika bermain media sosial.

Modus penipuan di media sosial sangat banyak sekali, karena itu jangan mudah percaya terhadap iming-iming uang yang banyak namun mendapatkannya dengan cara instan.

4. Tak ada yang ingin terlahir menjadi penipu



Sesungguhnya tidak ada manusia yang ingin terlahir menjadi seorang penipu dan pencuri. Namun, terkadang keadaan, kondisi, serta lingkungan yang membuat mereka semua harus menjalani sebagai penipu dan pencuri meski hal itu tidak dapat dibenarkan.

Itulah beberapa hikmah yang bisa diambil dari kasus penipu yang memilih mengembalikan uang korbannya.

Kita doakan semoga penipu cepat segera sadar.

Sumber :

Ulasan dan Opini Pribadi

1