Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

extreme78Avatar border
TS
extreme78
Warga Miskin DKI Tambah Jadi 502 Ribu Orang, Wagub: Akibat Pandemi COVID
Konten Sensitif
Jakarta - Jumlah penduduk miskin di Jakarta bertambah menjadi 502 ribu orang karena pandemi COVID-19. Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan Pemprov DKI terus mengupayakan berbagai solusi mengatasi kemiskinan di Ibu Kota.

"Pemprov DKI Jakarta bersama pemerintah pusat terus mengupayakan berbagai program dan solusi yang dibuat," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (15/7/2022).

Di sisi lain, Riza memandang peningkatan kemiskinan tak hanya terjadi di Jakarta, melainkan di seluruh RI. Dia menyebut kondisi ini sudah terjadi selama pandemi COVID-19.

"Jadi peningkatan kemiskinan tidak hanya di DKI tetapi seluruh Indonesia itu disebabkan karena pandemi COVID yang lebih dari 2 tahun," ujarnya.

Meski begitu, pihaknya terus menggenjot pertumbuhan ekonomi di Jakarta hingga membuka lapangan pekerjaan sebanyak mungkin. Di samping itu, pihaknya juga berupaya mengatasi inflasi.

"Jadi Pemprov jajaran kami, pak Gubernur memimpin Kami di DKI untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Memastikan ketersediaan barang, harga terjangkau membuka lapangan pekerjaan dan sebagainya," jelasnya.

Warga Miskin DKI Tambah 502 Ribu
Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mengungkap jumlah penduduk miskin di Ibu Kota bertambah 3.750 atau sekitar 4,69 persen dari total jumlah penduduk Jakarta. Dengan kenaikan itu, warga miskin di Jakarta total ada 502,04 ribu orang.

Seperti dikutip dari Antara, Jumat (15/7/2022), data kenaikan warga miskin Jakarta berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada Maret 2022. Salah satu penyebab kenaikan angka kemiskinan di Jakarta karena pandemi Corona.
"Bertambahnya jumlah penduduk miskin ini di antaranya disebabkan penurunan daya beli masyarakat karena dampak pandemi COVID-19," kata Kepala BPS DKI Anggoro Dwitjahyono di Jakarta.

BPS DKI menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar untuk menghitung tingkat kemiskinan di Jakarta. Dengan pendekatan itu, BPS menilai kemiskinan merupakan ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan nonmakanan yang diukur dari sisi pengeluaran atau belanja.


Anggoro mengatakan turunnya daya beli warga juga dipicu adanya tingginya inflasi di periode September 2021 hingga Maret 2022. Kenaikan inflasi disebut mencapai 1,78 persen. Kenaikan juga terjadi pada kelompok makanan di mana harga naik 3,51 persen.

https://news.detik.com/berita/d-6181...andemi-covid/2

Tugas wan bemper...emoticon-Leh Uga
Proloque
Proloque memberi reputasi
6
1.4K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.6KThread41.4KAnggota
Tampilkan semua post
kaum.milenialAvatar border
kaum.milenial
#6
jadi program prakerja yang puluhan triliun itu buat ape? emoticon-Big Grin
extreme78
extreme78 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.