- Beranda
- Berita dan Politik
Kasus Penembakan Brigadir J, Pistol Glock 17 Mestinya Digunakan Perwira bukan Tamtama
...
TS
juragan.heroin
Kasus Penembakan Brigadir J, Pistol Glock 17 Mestinya Digunakan Perwira bukan Tamtama
Kasus Penembakan Brigadir J, Pistol Glock 17 Mestinya Digunakan Perwira bukan Tamtama

Anggota Komisi III DPR Trimedya Pandjaitan - dok DPR
Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan meminta pihak terkait mengecek penggunakan pistol Glock 17 yang digunakan Bhayangkara Dua (Bharada) E menembak Brigadir J.
“Kemudian tolong dilihat aturan Kapolri atau apa namanya, kebiasaan, benar nggak si Bharada E dia menggunakan Glock? Pantas nggak dia pakai Glock? Benar nggak dia baru empat tahun jadi polisi?” kata Trimedya Panjaitan kepada wartawan, Kamis (14/7/2022).
Menurut politikus PDIP itu pistol Glock 17 semestinya digunakan oleh tingkat perwira bukan Tamtama.
“Soal seperti itu yang menurut masyarakat bagian dari kejanggalan-kejanggalan, itu yang harus dibikin terang,” ujarnya.
“Ini ujiannya, reputasi Polri. Polri yang baik ini, jangan hancur karena urusan ini saja. Kasihan. Setengah mati membangun citra Polri yang makin baik terus ya. Jangan hancur karena kasus ini,” pungkasnya.
Sebelumnya Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP, polisi menemukan sebanyak tujuh titik bekas tembakan di tembok rumah Irjen Ferdy Sambo. Hasil autopsi sementara terhadap jenazah Brigadir J, polisi menemukan 7 luka tembak.
Budhi menjelaskan Bharada E menggunakan senjata jenis Glock 17. Sedangkan Brigadir J memakai senjata jenis HS-9.
Sementara itu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk tim gabungan yang dipimpin Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono untuk mengusut kasus penembakan yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Tim gabungan terdiri dari unsur internal dan eksternal.
Tim ini dipimpin oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, dibantu oleh Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Komjen Agung Budi Maryoto, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Kabaintelkam Polri Komjen Ahmad Dofiri dan Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Wahyu Widada, serta unsur Divisi Propam Polri, Biro Provos dan Paminal. Sedangkan dari pihak eksternal, Polri menggandeng Kompolnas.
https://www.inilah.com/kasus-penemba...-bukan-tamtama

Anggota Komisi III DPR Trimedya Pandjaitan - dok DPR
Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan meminta pihak terkait mengecek penggunakan pistol Glock 17 yang digunakan Bhayangkara Dua (Bharada) E menembak Brigadir J.
“Kemudian tolong dilihat aturan Kapolri atau apa namanya, kebiasaan, benar nggak si Bharada E dia menggunakan Glock? Pantas nggak dia pakai Glock? Benar nggak dia baru empat tahun jadi polisi?” kata Trimedya Panjaitan kepada wartawan, Kamis (14/7/2022).
Menurut politikus PDIP itu pistol Glock 17 semestinya digunakan oleh tingkat perwira bukan Tamtama.
“Soal seperti itu yang menurut masyarakat bagian dari kejanggalan-kejanggalan, itu yang harus dibikin terang,” ujarnya.
“Ini ujiannya, reputasi Polri. Polri yang baik ini, jangan hancur karena urusan ini saja. Kasihan. Setengah mati membangun citra Polri yang makin baik terus ya. Jangan hancur karena kasus ini,” pungkasnya.
Sebelumnya Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP, polisi menemukan sebanyak tujuh titik bekas tembakan di tembok rumah Irjen Ferdy Sambo. Hasil autopsi sementara terhadap jenazah Brigadir J, polisi menemukan 7 luka tembak.
Budhi menjelaskan Bharada E menggunakan senjata jenis Glock 17. Sedangkan Brigadir J memakai senjata jenis HS-9.
Sementara itu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk tim gabungan yang dipimpin Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono untuk mengusut kasus penembakan yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Tim gabungan terdiri dari unsur internal dan eksternal.
Tim ini dipimpin oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, dibantu oleh Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Komjen Agung Budi Maryoto, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Kabaintelkam Polri Komjen Ahmad Dofiri dan Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Wahyu Widada, serta unsur Divisi Propam Polri, Biro Provos dan Paminal. Sedangkan dari pihak eksternal, Polri menggandeng Kompolnas.
https://www.inilah.com/kasus-penemba...-bukan-tamtama
viniest memberi reputasi
7
5.4K
138
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
691.5KThread•56.8KAnggota
Tampilkan semua post
dasagriwa
#7
Bener kan, semakin fishy...
hayo ngaku aja, media udah menggila dan diluar banyak orang pinter... Cepat atau lambat pasti kebongkar kok, darahnya si J udah teriak2 menuntut keadilan tuh... Masyarakat ga bisa dibodoh2in dan nalarnya bisa menilai, pasti kejadian yang sesungguhnya bukanlah seperti yang diceritakan oleh wereng... 
gimana menurut ente Boss?
Boss :

hayo ngaku aja, media udah menggila dan diluar banyak orang pinter... Cepat atau lambat pasti kebongkar kok, darahnya si J udah teriak2 menuntut keadilan tuh... Masyarakat ga bisa dibodoh2in dan nalarnya bisa menilai, pasti kejadian yang sesungguhnya bukanlah seperti yang diceritakan oleh wereng... 
gimana menurut ente Boss?
Boss :


qulitqulup memberi reputasi
13
Tutup