Kabar buruk kembali menghampiri US Navy, setelah F-35C tercebur ke Laut Mediterania beberapa bulan lalu, kini giliran F/A-18 Super Hornet juga mengalami hal serupa. Mengutip artikel 13newsnow.comkejadian itu terjadi pada 8 Juli 2022 lalu di Laut Mediterania. Super Hornet jatuh ke laut akibat cuaca buruk yang terjadi selama pelayaran, berupa angin kencang dan gelombang tinggi.

Dalam insiden itu seorang pelaut dikabarkan terluka, Super Hornet yang jatuh berasal dari Carrier Air Wing 1 (CVW 1) yang bertugas di kapal induk USS Harry S. Truman. Sampai saat ini masih belum ada pernyataan resmi dari US Navy tentang pesawat yang jatuh ke laut tersebut, apakah mereka akan memulihkan (evakuasi) jet tersebut atau tidak. Dalam insiden itu USS Harry S. Truman juga sedang dalam misi pembekalan ulang (Replenishment at Sea/RAS), dan akibat cuaca buruk tersebut; proses RAS waktu itu langsung dihentikan.

Insiden nyemplungnya Super Hornet ke laut tentu janggal, pasalnya setiap pesawat atau peralatan yang ada di dek kapal induk seharusnya telah diikat dengan rantai selama cuaca buruk. Selain itu kapal induk juga memiliki kru yang disebut sebagai aerographer, pelaut terlatih yang menganalisis dan memprediksi kondisi cuaca. Sehingga saat kondisi cuaca buruk, segala peralatan di atas dek penerbangan harus dipastikan sudah dirantai dengan baik agar tidak jatuh ke laut.

Beberapa ahli mengatakan jika Super Hornet yang nyemplung ke Laut Mediterania akibat dari microburst, yakni hembusan angin yang sangat kencang yang punya kecepatan hingga 160 km/jam. Kekuatan dari microburst tersebut yang akhirnya membuat Super Hornet yang punya berat kosong 14,5 ton sampai tersapu dari dek kapal induk.



Super Hornet sendiri merupakan sayap udara US Navy yang dikembangkan dari basis F/A-18 Hornet untuk meggantikan peran F-14 Tomcat, biaya per unit Super Hornet sendiri sekitar US$50 juta.Boeing mendapat kontrak US$4 miliar pada tahun 2019 untuk memproduksi 78 unit Super Hornet. Pesawat ini menjadi semakin dikenal setelah muncul dalam film Top Gun "Maverick" yang dibintangi Tom Cruise.

Sebagai catatan, dalam kurun waktu setengah tahun terakhir pesawat tempur buatan Amerika memang banyak yang mengalami nasib sial. Kilas balik pada tahun 2021, sebuah F-35B yang lepas landas dari kapal induk HMS Queen Elizabeth yang berlayar di Mediterania timur, jatuh ke laut hari Rabu (17/11/2021) pukul 10:00 waktu setempat. Sementara itu, sebuah F-35C mengalami kecelakaan saat hendak melakukan pendaratan di dek kapal induk USS Carl Vinson (CVN-70) pada hari Senin (24/01/2022); pada waktu itu kapal induk AS ini sedang berlayar di sekitar kawasan Laut China Selatan. Kedua pesawat itu pun pada akhirnya berhasil diangkat kembali dari dasar laut.



Sebagai tambahan informasi USS Harry S Truman sendiri merupakan kapal induk AS yang bertugas di Eropa dan merupakan bagian dari Armasa ke-6 US Navy. USS Hary S. Truman Carrier Strike Group dipimpin oleh Rear Adm. Curt Renshaw, yang terdiri dari flagship USS Harry S. Truman (CVN 75) dipimpin oleh Capt. Gavin Duff; punya 9 skadron yang bernaung dibawah Carrier Air Wing (CVW) 1. Dalam pelayaran kali ini kapal penjelajah Ticonderoga Class USS San Jacinto (CG 56) juga turut serta.

Seementara rombongan kapal guided-missile destroyers dari Destroyer Squadron (DESRON) 28 dipimpin oleh Capt. Todd Zenner yang terdiri dari USS Cole (DDG 67), USS Bainbridge (DDG 96), dan USS Gravely (DDG 107) dari Norfolk, sementara USS Jason Dunham (DDG 109) berasal dari Naval Station Mayport, Florida.

Sementara Carrier Air Wing (CVW) 1 yang dipimpin Capt. Matthew Barr menaungi beberapa skadron mulai dari Fighter Squadron (VFA) 11 “Red Rippers;" VFA-211 “Fighting Checkmates;" VFA-34 “Blue Blasters;" VFA-81 “Sunliners;" Electronic Attack Squadron (VAQ) 137 “Rooks;" Carrier Airborne Early Warning Squadron (VAW) 126 “Seahawks;" Helicopter Sea Combat Squadron (HSC) 11 “Dragon Slayers;" Helicopter Maritime Strike Squadron (HSM)72 “Proud Warriors;" dan detasemen dari Fleet Logistics Support Squadron (VRC) 40 “Rawhides.”

USS Harry S. Truman sendiri mulai ditugaskan sejak bulan Desember 2021, ketika Rusia mulai menumpuk pasukannya di wilayah yang berbatasan dengan Ukraina. Super Hornet merupakan bagian dari Skadron Strike Fighter yang ditugaskan membela kepentingan Paman Sam dan sekutunya dari atas samudera.





Referensi Tulisan: 13newsnow.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas