Ganjar Pranowo Soal Isu Wadas, Pencitraan Hingga Pilpres 2024

Nama gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memang sedang santer menjadi bahan pemberitaan di media massa. Gubernur dengan ciri khas berambut putih ini menjadi salah satu kandidat terkuat tokoh yang bakal menghiasi perhelatan akbar pemilihan presiden dan wakil presiden pada pemilu 2024 mendatang. Jika melihat hasil survey yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga, nama Ganjar Pranowo selalu menduduki posisi tiga besar, bersanding dengan dua nama tokoh lainnya yaitu Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai menteri pertahanan dan Anies Rasyid Baswedan yang kini menjadi gubernur DKI Jakarta. Posisi ketiga tokoh ini selalu bergantian menduduki peringkat pertama, kedua ataupun ketiga dalam komposisi tokoh paling dipilih versi beberapa lembaga survey.

Saat di wawancarai oleh Pangeran Siahaan dalam podcast Asumsi, Mas Ganjar secara blak-blakan menyampaikan klarifikasi dan penjelasannya untuk berbagai pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat. Mulai dari soal isu Wadas, Ganjar yang dinilai sebagai gubernur yang suka pencitraan di medsos, hingga pemilihan presiden 2024.

Soal Wadas Ganjar menyampaikan penjelasan bahwa masalah tersebut meskipun adalah tanggungjawabnya namun tidak bisa disederhanakan begitu saja. Dia menyampaikan dalam era digital dan perkembangan sosial media dewasa ini, adalah hal yang sangat lumrah jika masyarakat secara terang-terangan menyampaikan kritikan dan masukannya dan hal tersebut dianggap sebagai alarm bagi dirinya. Namun demikian, Ganjar ingin menggarisbawahi bahwa pembangunan bendungan di Wadas adalah salah satu bagian dari proyek infrastruktur yang menjadi program prioritas nasional. Banyak pihak yang terlibat di sana mulai dari pusat hingga daerah. Di sana juga ada tanggungjawab para lurah, bupati hingga pihak Badan Pertanahan Nasional yang mengurusi soal perizinan. Apapun itu, Ganjar selalu menganggap semua kritikan sebagai sebuah energi baru untuk membuatnya lebih semangat dalam membangun Jawa Tengan menjadi lebih baik.

Selanjutnya saat menyinggung soal gubernur yang suka pencitraan, Ganjar mengatakan dia memang sengaja membangun citra. Semua orang dalam berbagai bidang menurutnya memang harus membangun citra agar dikenal luas oleh masyarakat. Apalagi dirinya adalah pemimpin di Jawa Tengah yang mana dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat saat ini, dirinya merasa perlu secara terus menerus mengupdate segala kebijakan dan hasil kerja pembangunan yang telah dilaksanakannya. Pencitraan yang dimaksudkan oleh Ganjar di sini adalah bagaimana membangun kesan pemerintahan yang melayani, pemerintahan yang berintegritas dan anti korupsi serta bagaimana memberitakan kepada masyarakat apa saja yang telah dilakukan olehnya dan jajaran pemerintahannya setiap saat. Dirinya juga merasa bahwa masyarakat harus tahu dan sebaliknya jika bekerja secara sembunyi-sembunyi malah akan menjadi bahan pertanyaan sebab tidak terpublikasi.

Terakhir soal isu pemilihan presiden tahun 2024 mendatang Ganjar kembali menegaskan bahwa dirinya adalah kader PDI Perjuangan yang sangat patuh terhadap mekanisme dan prosedur partainya yang mana hak preoregatif penentuan capres dan cawapres dari PDI-P ada ditangan ketua umum, Megawati Soekarnoputri. Kendati dirinya masuk sebagai salah satu kandidat dalam bursa calon presiden yang diusung oleh partai Nasdem, namun dia mengatakan secara etika politik dia tidak akan melakukan manuver apalagi mendahului keputusan partainya. Dia juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada partai Nasdem yang sudah memasukan namanya sebagai salah satu kandidat yang mewakili partai politik dan menaruh hormat yang tinggi pada institusi partai tersebut.


Sumber :



https://sumbar.suara.com/read/2022/0...-posisi-ketiga

https://www.google.com/amp/s/nasiona...-berkolaborasi