Kaskus

News

pilotwaras108Avatar border
TS
pilotwaras108
Monas yang Makin Tua, Anggaran Pembersihan Ada di Tahun Depan
Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
GIF
Monas menghitam karena lumut (Foto: Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -
Monas memang sudah terasa begitu tua. Traveler yang datang ke sana pasti merasakan begitu masuk ke terowongan menuju ke tugu.

detikTravel menyusuri ke segala sudut di Monas. Dan, sangat terlihat pembaruan memang perlu diterapkan untuk toilet, dinding yang kusam, hingga pencahayaan di lorong hingga area utama di museum.

Tak hanya itu, sirkulasi udara yang berhembus di lorong pintu masuk hingga ke dalam Monas juga tak terasa segar. Aroma bangunan lama tak dihuni begitu kental.

Dikonfirmasi ke pengelola, pembersihan Monas dilakukan setiap hari. Namun, untuk pembersihan di luar, terutama dindingnya baru dianggarkan pada tahun depan.

"Yang jelas kesimpulannya begini, menurut pimpinan itu sudah masuk dalam rapat pimpinan. Artinya, dilihat dari usia Monas sendiri memang itu suatu keniscayaan, pasti," kata Humas Unit Pengelola Kawasan Monas, Nursamin, di kantornya Kamis (7/7/2022).

"Hanya tahun depan baru dianggarkan. Bukan kita mengabaikan," dia menerangkan.

"Seperti kita tahu selama masa pandemi banyak yang dialihkan. Jadi sudah masuk ke dalam rencana," kata dia lagi.

Nur menyebut bahwa kemarin juga ada peninjauan patung dari ketua pusat konservasi cagar budaya dan tim. Katanya, perawatan koleksi pelengkap itu juga masuk ke dalam pembahasan.

"Jadi, artinya memang kita tidak membiarkan tapi perlu perencanaan. Karena itu nggak bisa asal bersih aja kan," kata dia.

Lebih lanjut, Nur menjelaskan bahwa membersihkan dinding luar diperlukan kehati-hatian yang tinggi. Karena, status Monas ini setara dengan Candi Borobudur.

"Kenapa perlu berhati-hati? Yang perlu masyarakat mesti paham, siapapun dia, Monas ini perlakuannya sedikit berbeda karena masuk dalam kategori bangunan cagar budaya," kata dia.

"Artinya, perlu perencanaan yang matang, siapa yang melaksanakan, kemudian yang teknis di lapangan. Tapi, informasi dari pimpinan yang saya dengar itu sudah masuk ke dalam pembahasan ke dalam rapim," dia menambahkan.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan direalisasikan. Karena keputusan akhir ada di bapak gubernur," kata Nur.
Detik.com
jireshAvatar border
jiresh memberi reputasi
5
1.2K
26
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
691.4KThread56.7KAnggota
Tampilkan semua post
pilotwaras108Avatar border
TS
pilotwaras108
#2
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menegaskan bukan tak nasionalis menyerahkan tanggung jawab pembersihan Monumen Nasional (Monas) ke perusahaan pembersih asal Jerman, Kaercher.
Ahok--sapaan karib Basuki Tjahaja Purnama--enggan menyerahkan Monas ke tangan yang tidak profesional apalagi belum memiliki pengalaman membersihkan gedung. Ditambah lagi, Monas adalah monumen bersejarah di Jakarta.
"Pemanjat tebing di Indonesia banyak. Sambil manjat sambil membersihkan juga banyak. Tapi membersihkan dimana? Kami tidak mau memberikan risiko (Monas) diuji coba untuk dibersihkan. Kalau mau latihan di gadung lain lah. Jangan di Monas. Ini (bahannya) marmer. Mohon maaf bukan nggak nasionalis," jelas Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (2/4/2014).

Ahok melanjutkan, dalam pembersihan Monas bertajuk 'Kaercher Clenas Monas', Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak mengeluarkan biaya. Semuanya ditanggung Kaercher karena merupakan bagian dari program corporate social responsibility (CSR).

"Kalau ada kerusakan, menjadi tanggung jawab dia (Kaercher). Kita tahunya bersih aja. Kita harapkan perusahaan-perusahaan lain iri hati kepada Kaercher. Pasti iri kan. Masa dia (Kaercher) yang dapat?" seloroh Ahok.
Bekas Bupati Belitung Timur itu mengatakan masih banyak gedung-gedung lain milik pemerintah di Jakarta yang butuh dibersihkan. "Silahkan! Kita masih banyak museum, stasiun-stasiun. Kalau ada iri hati kita demen. Menyumbang lagi lebih banyak," tutur Ahok.
General Manager Kaercher Indonesia, Roland Staehler, mengatakan penjajakan kerja sama tersebut dimulai pada Oktober 2011 lalu. Saat itu, Kaercher membahas mengenai wilayah yang dibersihkan dan menggunakan metode apa.

Sebelumnya, Federasi Olah raga Aksi Seluruh Indonesia (Foraksi) menawarkan kerja sama membersihkan Monas kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Maret lalu. Rencananya, Foraksi menggunakan dana CSR PT Semen Indonesia. Namun, tidak ada kesepakatan yang terjalin di antara keduanya. Pemprov DKI memilih Kaercher.
jiresh
jiresh memberi reputasi
5
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.