Terkini.id, Jakarta – Seorang netizen di media sosial bernama Kakak Pembina memosting jejak digital Aksi Cepat Tanggap atau ACT yang ditenggarai membantu kerusuhan di New Delhi India pada 2020 silam dalam bentuk bantuan dana.

Jejak digital ACT ditenggarai bantu kerusuhan India itu diunggah netizen Kakak Pembina lewat Twitter pribadinya Gagal_hijrah, seperti dilihat pada Selasa 5 Juli 2022.

Dalam unggahannya itu, netizen tersebut membagikan postingan video dari akun resmi media internasional CNNNews18 yang memuat pelaporan dari intelijen terkait ACT mendanai kerusuhan di Delhi India.

Selain itu, dalam narasi unggahan situs internasional itu juga tertulis bahwa ACT juga telah membantu Hafiz Seeed dalam serangan teror di Indonesia.

“NewsAlert | Indonesian NGO A.C.T funded Delhi riots, the NGO had assisted Hafiz Saeed in terror strikes in Indonesia: Top Intel sources (BeritaAlert | LSM Indonesia A.C.T mendanai kerusuhan Delhi, LSM tersebut telah membantu Hafiz Saeed dalam serangan teror di Indonesia: Top Intel sources),” tulis akun News18.

Berdasarkan penelusuran, laporan terkait ACT diduga membantu mendanai kerusuhan di New Delhi India pada 2020 silam juga dimuat situs Tempo.





Pada isi pemberitaan Tempo itu, disebutkan bahwa lembaga filantropi ACT ditandai sebagai organisasi berbahaya oleh Pemerintah India sejak 2020.

Penyebabnya, ACT ditengarai terafiliasi dengan organisasi Islam radikal seperti Falah-e-Insaniyat Foundation (FIF) dan Lashkar-e-Taiba (LeT).

ACT dicap sebagai organisasi radikal setelah Menteri Persatuan Dalam Negeri India saat itu, Amit Shah, menemukan aliran uang asing yang memicu kerusuhan Delhi Anti-Hindu.

Media India, Opindia pun juga sempat melaporkan bahwa ACT telah mengirim Rs 25 lakh atau sekitar Rp 500 juta ke India dan mendistribusikannya di Delhi.

Opindia melaporkan, ACT mengumpulkan dana menggunakan kampanye untuk membantu Muslim yang terkena dampak kerusuhan. Uang itu disalurkan ke India dari Dubai melalui saluran Hawala.

Menurut laporan Opindia, ACT berhubungan dengan organisasi Muslim lokal di Delhi untuk mendistribusikan 25.00.000 rupee atau sekitar Rp 475 juta, untuk memicu kerusuhan lebih lanjut Delhi Timur Laut.

Kendati demikian, ACT telah membantah tuduhan bahwa mereka mencoba untuk memicu kerusuhan dengan mengatakan bahwa mereka hanya membantu korban Muslim dari kerusuhan Delhi.

Syuhelmaidi Syukur sebagai anggota Dewan Pembina ACT saat itu mengatakan, sebagai LSM kemanusiaan mereka berkoordinasi dengan lembaga resmi untuk menyalurkan bantuan di dalam dan luar negeri.

Lebih lanjut, pihak ACT menyatakan bahwa mereka hanya menyediakan makanan, perumahan, obat-obatan, dan bantuan lain bagi para korban Muslim dari kerusuhan Delhi.

Meski mengklaim hanya memberikan bantuan kemanusiaan, ACT disebut oleh laporan itu masih menjalankan propaganda terkait kerusuhan Delhi. Pasalnya, akun media sosial dan situs web ACT telah memposting pesan yang meminta orang-orang untuk membantu ‘saudara Muslim di New Delhi, India, yang dianiaya’.

Terkait jejak digital ACT ditenggarai bantu kerusuhan New Delhi India itu, netizen Kakak Pembina pun menyebut lembaga NGO itu sebagai produsen kekacauan di negara-negara dengan berkedok agama.

“Dan, yang tak kalah mengerikan adalah, ACT mendanai kerusuhan di New Delhi, jelas ya, ACT ini biang kerusuhan, dia Produsen kekacauan negara-negara dengan berkedok agama, dia pnyedia dana, dan dana itu dari Indonesia, uang saudara-saudara kita,” ujarnya.



Sumber :
https://makassar.terkini.id/kakak-pe...rusuhan-india/