si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Menjelang Penerbangan Pertama, Prototype KF-21 Melakukan Uji Taxiing
Quote:


Jika tidak ada halangan, maka Korea Selatan akan memiliki acara penting pada 22 Juli nanti, yakni penerbangan pertama prototype pesawat tempur buatan lokal KF-21 Boramae. Pada awal bulan Juli ini telah banyak beredar video KF-21 melakukan uji taxiingdi sekitar fasilitas produksi Korea Aerospace Industries.

Taxiing sendiri adalah fase pergerakan pesawat di darat dengan kekuatannya sendiri, menggunakan tenaga mesin. Dalam uji taxiing, akan dilakukan pengukuran kinerja mesin; selain itu pengereman jiga menjadi poin penting dalam uji taxiing. Sementara itu pada akhir bulan Juni tahun ini KF-21 telah menjalani uji coba mesin statis, di mana mesin digeber sampai batas maksimalnya.

Quote:


Untuk mesin yang digunakan KF-21 adalah dua unir mesin General Electric F414-GE-400K buatan AS, mesin sudah mengadopsi Full Authority Digital Electronic Control (FADEC)yang diklaim usia komponen lebih panjang dan lebih hemat bahan bakar. GE F414 punya daya dorong dengan afterburner 22.000 pound setara dengan 98 kN. Mesin punya panjangi 3,9 meter dan diameter 0,98 meter, untuk inlet diameternya 0,79 meter. Untuk airflow yang dihasilkan hingga 77,1 kg per detik.

Mesin F414 mulai diproduksi massal pada tahun 1998 dan berhasil mencapai 4,6 juta jam terbang dalam 1.750 unit mesin yang telah dikirim ke pelanggan. Selain KF-21, mesin F414 juga telah dipasag pada F/A-18E/F Super Hornet, JAS 39 Gripen E/F, Tejas MK 2 dan Lockheed Martin X-59 Quiet Supersonic Transport.

Rencananya Korea Selatan akan memproduksi sekitar 40 KF-21 pada tahun 2028 dan memiliki total 120 pesawat pada tahun 2032. Sementara 50 unit lainnya diharapkan akan dipesan oleh Indonesia, yang merupakan mitra dalam program tersebut dengan kontribusi 20%. Pada akhirnya, program KF-21 diperkirakan memiliki nilai total sekitar US$7,4 miliar.


KF-21 Block 1 Hanya Akan Punya Kemampuan Udara ke Udara



Menurut artikel TheDrive.comKF-21 Block 1 kemungkinan hanya akan memiliki kemampuan udara ke udara (air to air), itu artinya pesawat hanya difokuskan untuk misi pertahanan udara. Dan tidak memiliki kemampuan untuk misi serangan darat.

Konsep ini tentu berbeda dengan pesawat tempur sezamannya seperti Eurofighrer Typhoon dan Rafale yang memiliki kemampuan serangan udara ke udara dan serangan ke darat pada varian awalnya, dimana kemampuan melakukan dua misi sekaligus ini disebut sebagai multirole. Kemungkinan baru pada varian Block 2, pesawat KF-21 akan punya kemampuan serangan ke darat.

KF-21 adalah pesawat tempur generasi 4.5 yang menjadi jembatan penghubung antara pesawat generasi 4 seperti F-16 dan pesawat generasu 5 seperti F-35. Meski tak punya kemampuan sim salabim (sulit dideteksi radar) seperti F-35, akan tetapi KF-21 kabarnya juga akan memiliki radar cross section (tanda radar) yang kecil, yang membuatnya sulit dideteksi radar lawan.

KF-21 diklaim akan memiliki tanda radar yang lebih kecil dari F-15K Slam Eagles, versi lanjutan dari  F-15E Strike Eagle milik Korea Selatan dan F-16C/D ROKAF (AU Korsel), yang sekarang dalam proses  upgrade  ke standar  F-16V dengan avionik baru.


Quote:


Selain kemampuan setengah stealth, KF-21 kedepannya juga akan dilengkapi dengan "loyal wingman",yakni sekelompok drone yang dapat dikendalikan oleh pilot. Di era modern ini memang banyak pesawat tempur yang akan dilengkapi drone yang dapat dikendalikan oleh pilotnya. Konsep loyal wingman sudah muli dikembangkan juga oleh jet tempur generasi 5 China, yakni J-20 serta Su-57 buatan Rusia. Tak ketinggalan F-35 juga mulai mengadopsi konsep serupa.

Dengan hadirnya loyal wingman diharapkan bisa meningkatkan kesadaran situasional pilot dan meningkatakn kemampuannya untuk mendeteksi ancaman dari pihak musuh. Untuk urusan radar, Korea Selatan merancang sendiri radar AESA untuk KF-21 yang dibuat oleh Hanwha Systems dan LIG Nex1. Uji coba radar AESA ini menggunakan pesawat Boeing 737-500 yang dimodifikasi dan dioperasikan oleh South Africa’s Aircraft Instrument and Electronics sebagai testbed. Pesawat ini menyelesaikan lima sorti dari Bandara Internasional Seoul Incheon bulan April 2022 lalu.

Kabarnya akan ada 6 prototype yang akan dibangun, dimana saat ini prototyoe kedua, ketiga dan keempat sedang dalam proses perakitan. Dan hitung mundur untuk penerbangan KF-21 semakin dekat, dan kini tinggal tersisa 16 hari lagi menuju penerbangan pertama. Jika penerbangan tersebut sukses, maka hal tersebut akan menjadi lompatan yang sempurna bagi industri kedirgantaraan Negeri Ginseng. Selain itu, kesempatan ekspor KF-21 juga terbuka lebar. Mengingat China masih kesulitan menjual pesawat tempurnya, celah itu bisa dimanfaatkan oleh Korea Selatan.


Quote:




Referensi Tulisan: TheDrive.com& indomiliter.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas
Diubah oleh si.matamalaikat 07-07-2022 12:38
Gailham
bukan.bomat
arya_bro
arya_bro dan 14 lainnya memberi reputasi
15
3.7K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan KepolisianKASKUS Official
2.2KThread2.1KAnggota
Tampilkan semua post
jagotorpedoAvatar border
jagotorpedo
#7
Quote:

Banyak kok pespur populer yg awalnya fokus di misi air-2-air aja, contohnya F-22, F-14, Su-27SK.
Keliatannya Korsel memang butuh air superiority fighter dulu, kalo serang darat (sementara) bisa ditangani F-15K sama F-35.. cmiiw
69banditos
bukan.bomat
bukan.bomat dan 69banditos memberi reputasi
7
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.