- Beranda
- Stories from the Heart
THE WORLD [MONSTER]
...
TS
the.collega
THE WORLD [MONSTER]
Dibalik kemegahan dan kilauannya dunia ini, ternyata ia menyimpan suatu rahasia tergelap.
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
![THE WORLD [MONSTER]](https://s.kaskus.id/images/2020/09/15/2385673_20200915024638.jpg)
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
ARC I "Black Beat Beaters"
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
Quote:
![THE WORLD [MONSTER]](https://s.kaskus.id/images/2020/09/15/2385673_20200915024638.jpg)
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
Spoiler for Cerita Jenaka:
ARC I "Black Beat Beaters"
Spoiler for ARC I:
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
Spoiler for ARC II:
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
Spoiler for ARC III:
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
Spoiler for ARC IV:
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
Spoiler for ARC V:
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
Spoiler for ARC VI:
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
Spoiler for ARC VII:
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
Spoiler for ARC VIII:
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
Spoiler for ARC IX:
- Chapter 198
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- Lanjutan Arc
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- Lanjutan Arc
Diubah oleh the.collega 07-05-2025 14:12
eldini dan 34 lainnya memberi reputasi
25
27.7K
Kutip
702
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
the.collega
#229
Chapter 144
Quote:
Kaizer dan Cronic sama sekali tidak menduga hal seperti ini akan terjadi, mereka berdua terkena lampu sorot yang cukup menyilaukan, belum lagi terdengar suara yang seakan-seakan sudah tahu kalau mereka berdua akan datang ke tempat ini. Meskipun begitu, Kaizer memberi tanda kepada Cronic untuk tidak dulu bertindak, ia ingin membaca situasinya terlebih dahulu.
“Pakaian kalian sungguh rapih dan juga bagus bagi orang biasa yang kebetulan nyasar ke sini, hm biar kutebak, polisi? Detektif?” ucap orang itu dengan suara nyaring.
“Kami bukan keduanya,” jawab Kaizer. “jadi kau biang onar dari semua masalah yang ada di kota ini?” pertanyaan yang langsung dibalas dengan tawa yang kencang.
“Hei! Apa masalah yang telah kami perbuat? Kami ini warga baik-baik yang senantiasa mengikuti semua aturan yang ada,” ucapannya seperti meledek.
“Kami? Jadi mereka ada dua orang, berhati-hatilah,” bisik Kaizer kepada Cronic.
“Apa?! apa yang kau ucapkan?!” kembali meledek.
Dari percakapan sementara, diketahui bahwa terduga pelaku bukanlah satu orang, melainkan dua orang. Kaizer sudah mencoba mendeteksi, tetapi orang yang berbicara dalam kegelapan belum terlihat memiliki sel Beaters dalam dirinya, mungkin ini salah satu kemampuannya sehingga sulit untuk dilacak, pemikiran itu yang sekarang ada di benak Kaizer.
“Cronic!” tidak seperti Kaizer yang ingin menunggu dulu untuk memastikan, tetapi anggotanya ini langsung menyergap ke sumber suara yang berasal dari bagian atas.
Semua lampu menyala, betapa terkejutnya ketika sekelilingnya sudah dipenuhi oleh monster Beaters yang berwarna hijau dan juga cokelat. Beberapanya ada yang menyerang Cronic, sisanya mencoba menyerang Kaizer.
“Cih! Benar, kemampuan untuk menghilang dari deteksi, merepotkan!” monster-monster yang menyerangnya seketika menjadi beku, lalu suhu ruangan gudang ini juga mendadak jadi dingin.
Sementara itu Cronic dengan mudahnya memenggal kepala monster yang menghadangnya, karena lampu sudah menyala semua, sosok yang tadi berbicara sudah terlihat. Tanduk kecil milik Cronic muncul, lalu tangannya berubah menjadi besar berwarna putih, menangkap orang didepannya.
“Hm, salju? Kekuatan yang menarik!” ucap seseorang dengan rambut mohawk berwarna hijau, dengan setelah jaket kulit berwarna hitam dengan kerah bulu berwarna sama dengan rambutnya.
“Merepotkan!” ucap Cronic yang langsung mengeluarkan tombak-tombak salju dari sisi tangan besarnya itu menghujam monster yang kembali berdatangan.
“Oh, memanipulasi salju menjadi apapun yang kau mau, aku juga ingin kekuatan seperti itu!” cengkramannya terlepas, orang didepannya juga mengeluarkan tangan monsternya yang berukuran dua kali badannya itu.
Kaizer sudah selesai dengan urusannya, patung-patung es yang terbuat dari monster Beaters berjajar rapih seperti di museum.
“Di mana satunya lagi…,” Kaizer langsung menghindari serangan yang mendadak muncul dari arah belakang, hampir saja tangan besar dengan cakar yang panjang mengenai dirinya. “eh, kemampuan yang benar-benar merepotkan, bahkan Silver Clan sepertiku tidak bisa mendeteksinya.”
“Instingnya kuat juga,” ucap seseorang yang menyerang Kaizer, memiliki model rambut dan setelan yang sama dengan yang di atas bersama Cronic, yang membedakan hanyalah warna kerah bulu dan rambut mohawk yang berwarna cokelat.
Yakin dengan kekuatan yang dimiliki, Kaizer berani bertaruh ia tidak akan kesulitan untuk melumpuhkan dua orang aneh ini sekaligus. Hanya saja satu orangnya lagi berada di atas bersama Cronic. Ia yakin jika Cronic tidak akan melepaskan mangsanya begitu saja kepadanya, lagipula tidak akan ada yang mati, sebelum semua informasi terungkap. Terutama tentang dari mana kedua orang kembar ini mendapatkan kekuatannya.
“Yang berubah hanyalah sebelah tangannya saja, sudah pasti mereka sudah menguasai perubahan Beaters, aku bisa saja membekukannya. Tetapi melihat yang di atas bisa lepas dari cengkraman Cronic, nampaknya aku harus berupaya lebih,” pikir Kaizer.
“Oi Atlas! Bagaimana?! Kita selesaikan sekarang atau?” teriak seseorang berambut hijau.
“Hm, tidak sekarang Globe, ada hal penting yang harus kita lakukan, yaitu membuat sarang di kota ini!”
Satu fakta terungkap yang mengejutkan, merubah satu kota menjadi monster bukanlah suatu hal yang mustahil, hanya saja mereka ingin melakukannya untuk apa, muncul lagi pertanyaan yang harus Kaizer temukan pertanyaannya.
“Ku akui kalian dua orang aneh cukup percaya diri, aku sendiri yang akan menghabisi kalian berdua!”
“Eh, lihat sendiri siapa yang berbicara!”
Ketika musuh didepannya sedang teralihkan, Kaizer dengan cepat langsung menyerang Atlas dengan cara membekukan seluruh tubuhnya. Cronic tersenyum melihat, dan target ada di depan mata.
“Kami sudah siap dengan segalanya,” Globe melompat ke belakang ketika menghindari Cronic yang ingin menyerang, lalu dengan sebelah tangannya yang masih normal, ia mengeluarkan sebuah remot. “boom!” ketika jarinya menekan tombol, cahaya terang menyilaukan lalu diiringi dengan sebuah ledakan besar yang menghancurkan seluruh gudang dan juga area didekatnya.
Dari asap yang mengepul di kegelapan malam, dua monster kembar ini berhasil keluar dari situasi mengerikan tadi. Hanya pakaian yang dikenakan saja yang terkena dampaknya, tetapi keduanya selamat tanpa luka.
“Ledakan yang mengerikan!” ucap Globe, “GILA!”
“Cih, aku tidak mengira ledakannya akan sebesar ini,” ucap Atlas sambil melirik ke arah Globe.
“untung kita sudah diberi tahu sebelumnya, sehingga semua peralatan dan serumnya aman,” lanjutnya lalu terbang melesat jauh mengorbankan jaket kulit mereka yang terlihat mahal.
Sementara itu dari reruntuhan terlihat Cronic yang sedang mencari atasannya yaitu Kaizer, api yang cukup tebal dan asap yang mengepul menyulitkannya. Waktu yang dimilikinya sedikit sebelum polisi dan pemadam kebakaran tiba. Cronic memutuskan untuk mengeluarkan hawa dingin yang cukup untuk menyeka asapnya, ia tidak ingin meninggalkan jejak yang mencurigakan.
“Tuan Kaizer!” Cronic berteriak sambil mencarinya, lalu sebuah tangan meraih pakaiannya.
“eh?” Cronic berbalik badan menyiapkan diri jika salah satu dari kembar menyerangnya.
“Tenang, aku tidak apa-apa,” tangan yang meraih pakaian itu adalah Kaizer. “sesaat sebelum ledakan aku melindungi diri dengan kristal es buatan, dan di saat itu orang yang kubekukan berhasil kabur. Mereka bukan orang sembarangan kita harus hati-hati,” ucapan terakhir Kaizer sebelum mereka berdua pergi dari area gudang karena suara sirine sudah terdengar.
Api membara cukup besar dan asapnya membumbung tinggi, pasukan pemadam kebakaran sudah dikerahkan, ada juga mobil ambulan untuk menjaga-jaga jika adanya korban. Kaizer dan Cronic menontonnya dari jarak aman yang sudah dipasang garis polisi. Malam ini mereka berhasil menemukan pelaku yang menyebabkan monster Beaters berkeliaran. Banyak hal yang menjanggal terutama soal kedatangan mereka yang ternyata sudah diketahui sehingga kedua pelaku bisa melakukan persiapan.
“Cih!” Cronic kesal karena misinya gagal. “aku tahu, pasti ada orang yang membocorkannya…”
“Aku juga sempat berpikiran begitu, tapi mana mungkin---,” Cronic memotong perkataan atasannya itu.
“Allison! Dia pasti orangnya!” matanya berapi-api begitu juga dengan api besar dihadapannya yang belum padam.
“Pakaian kalian sungguh rapih dan juga bagus bagi orang biasa yang kebetulan nyasar ke sini, hm biar kutebak, polisi? Detektif?” ucap orang itu dengan suara nyaring.
“Kami bukan keduanya,” jawab Kaizer. “jadi kau biang onar dari semua masalah yang ada di kota ini?” pertanyaan yang langsung dibalas dengan tawa yang kencang.
“Hei! Apa masalah yang telah kami perbuat? Kami ini warga baik-baik yang senantiasa mengikuti semua aturan yang ada,” ucapannya seperti meledek.
“Kami? Jadi mereka ada dua orang, berhati-hatilah,” bisik Kaizer kepada Cronic.
“Apa?! apa yang kau ucapkan?!” kembali meledek.
Dari percakapan sementara, diketahui bahwa terduga pelaku bukanlah satu orang, melainkan dua orang. Kaizer sudah mencoba mendeteksi, tetapi orang yang berbicara dalam kegelapan belum terlihat memiliki sel Beaters dalam dirinya, mungkin ini salah satu kemampuannya sehingga sulit untuk dilacak, pemikiran itu yang sekarang ada di benak Kaizer.
“Cronic!” tidak seperti Kaizer yang ingin menunggu dulu untuk memastikan, tetapi anggotanya ini langsung menyergap ke sumber suara yang berasal dari bagian atas.
Semua lampu menyala, betapa terkejutnya ketika sekelilingnya sudah dipenuhi oleh monster Beaters yang berwarna hijau dan juga cokelat. Beberapanya ada yang menyerang Cronic, sisanya mencoba menyerang Kaizer.
“Cih! Benar, kemampuan untuk menghilang dari deteksi, merepotkan!” monster-monster yang menyerangnya seketika menjadi beku, lalu suhu ruangan gudang ini juga mendadak jadi dingin.
Sementara itu Cronic dengan mudahnya memenggal kepala monster yang menghadangnya, karena lampu sudah menyala semua, sosok yang tadi berbicara sudah terlihat. Tanduk kecil milik Cronic muncul, lalu tangannya berubah menjadi besar berwarna putih, menangkap orang didepannya.
“Hm, salju? Kekuatan yang menarik!” ucap seseorang dengan rambut mohawk berwarna hijau, dengan setelah jaket kulit berwarna hitam dengan kerah bulu berwarna sama dengan rambutnya.
“Merepotkan!” ucap Cronic yang langsung mengeluarkan tombak-tombak salju dari sisi tangan besarnya itu menghujam monster yang kembali berdatangan.
“Oh, memanipulasi salju menjadi apapun yang kau mau, aku juga ingin kekuatan seperti itu!” cengkramannya terlepas, orang didepannya juga mengeluarkan tangan monsternya yang berukuran dua kali badannya itu.
Kaizer sudah selesai dengan urusannya, patung-patung es yang terbuat dari monster Beaters berjajar rapih seperti di museum.
“Di mana satunya lagi…,” Kaizer langsung menghindari serangan yang mendadak muncul dari arah belakang, hampir saja tangan besar dengan cakar yang panjang mengenai dirinya. “eh, kemampuan yang benar-benar merepotkan, bahkan Silver Clan sepertiku tidak bisa mendeteksinya.”
“Instingnya kuat juga,” ucap seseorang yang menyerang Kaizer, memiliki model rambut dan setelan yang sama dengan yang di atas bersama Cronic, yang membedakan hanyalah warna kerah bulu dan rambut mohawk yang berwarna cokelat.
Yakin dengan kekuatan yang dimiliki, Kaizer berani bertaruh ia tidak akan kesulitan untuk melumpuhkan dua orang aneh ini sekaligus. Hanya saja satu orangnya lagi berada di atas bersama Cronic. Ia yakin jika Cronic tidak akan melepaskan mangsanya begitu saja kepadanya, lagipula tidak akan ada yang mati, sebelum semua informasi terungkap. Terutama tentang dari mana kedua orang kembar ini mendapatkan kekuatannya.
“Yang berubah hanyalah sebelah tangannya saja, sudah pasti mereka sudah menguasai perubahan Beaters, aku bisa saja membekukannya. Tetapi melihat yang di atas bisa lepas dari cengkraman Cronic, nampaknya aku harus berupaya lebih,” pikir Kaizer.
“Oi Atlas! Bagaimana?! Kita selesaikan sekarang atau?” teriak seseorang berambut hijau.
“Hm, tidak sekarang Globe, ada hal penting yang harus kita lakukan, yaitu membuat sarang di kota ini!”
Satu fakta terungkap yang mengejutkan, merubah satu kota menjadi monster bukanlah suatu hal yang mustahil, hanya saja mereka ingin melakukannya untuk apa, muncul lagi pertanyaan yang harus Kaizer temukan pertanyaannya.
“Ku akui kalian dua orang aneh cukup percaya diri, aku sendiri yang akan menghabisi kalian berdua!”
“Eh, lihat sendiri siapa yang berbicara!”
Ketika musuh didepannya sedang teralihkan, Kaizer dengan cepat langsung menyerang Atlas dengan cara membekukan seluruh tubuhnya. Cronic tersenyum melihat, dan target ada di depan mata.
“Kami sudah siap dengan segalanya,” Globe melompat ke belakang ketika menghindari Cronic yang ingin menyerang, lalu dengan sebelah tangannya yang masih normal, ia mengeluarkan sebuah remot. “boom!” ketika jarinya menekan tombol, cahaya terang menyilaukan lalu diiringi dengan sebuah ledakan besar yang menghancurkan seluruh gudang dan juga area didekatnya.
Dari asap yang mengepul di kegelapan malam, dua monster kembar ini berhasil keluar dari situasi mengerikan tadi. Hanya pakaian yang dikenakan saja yang terkena dampaknya, tetapi keduanya selamat tanpa luka.
“Ledakan yang mengerikan!” ucap Globe, “GILA!”
“Cih, aku tidak mengira ledakannya akan sebesar ini,” ucap Atlas sambil melirik ke arah Globe.
“untung kita sudah diberi tahu sebelumnya, sehingga semua peralatan dan serumnya aman,” lanjutnya lalu terbang melesat jauh mengorbankan jaket kulit mereka yang terlihat mahal.
Sementara itu dari reruntuhan terlihat Cronic yang sedang mencari atasannya yaitu Kaizer, api yang cukup tebal dan asap yang mengepul menyulitkannya. Waktu yang dimilikinya sedikit sebelum polisi dan pemadam kebakaran tiba. Cronic memutuskan untuk mengeluarkan hawa dingin yang cukup untuk menyeka asapnya, ia tidak ingin meninggalkan jejak yang mencurigakan.
“Tuan Kaizer!” Cronic berteriak sambil mencarinya, lalu sebuah tangan meraih pakaiannya.
“eh?” Cronic berbalik badan menyiapkan diri jika salah satu dari kembar menyerangnya.
“Tenang, aku tidak apa-apa,” tangan yang meraih pakaian itu adalah Kaizer. “sesaat sebelum ledakan aku melindungi diri dengan kristal es buatan, dan di saat itu orang yang kubekukan berhasil kabur. Mereka bukan orang sembarangan kita harus hati-hati,” ucapan terakhir Kaizer sebelum mereka berdua pergi dari area gudang karena suara sirine sudah terdengar.
Api membara cukup besar dan asapnya membumbung tinggi, pasukan pemadam kebakaran sudah dikerahkan, ada juga mobil ambulan untuk menjaga-jaga jika adanya korban. Kaizer dan Cronic menontonnya dari jarak aman yang sudah dipasang garis polisi. Malam ini mereka berhasil menemukan pelaku yang menyebabkan monster Beaters berkeliaran. Banyak hal yang menjanggal terutama soal kedatangan mereka yang ternyata sudah diketahui sehingga kedua pelaku bisa melakukan persiapan.
“Cih!” Cronic kesal karena misinya gagal. “aku tahu, pasti ada orang yang membocorkannya…”
“Aku juga sempat berpikiran begitu, tapi mana mungkin---,” Cronic memotong perkataan atasannya itu.
“Allison! Dia pasti orangnya!” matanya berapi-api begitu juga dengan api besar dihadapannya yang belum padam.
gabrielllllllll memberi reputasi
2
Kutip
Balas