- Beranda
- Stories from the Heart
THE WORLD [MONSTER]
...
TS
the.collega
THE WORLD [MONSTER]
Dibalik kemegahan dan kilauannya dunia ini, ternyata ia menyimpan suatu rahasia tergelap.
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
![THE WORLD [MONSTER]](https://s.kaskus.id/images/2020/09/15/2385673_20200915024638.jpg)
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
ARC I "Black Beat Beaters"
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
PERHATIAN:
- Mengandung kekerasan
- Bahasa Kasar
- Sedikit Vulgar
Quote:
![THE WORLD [MONSTER]](https://s.kaskus.id/images/2020/09/15/2385673_20200915024638.jpg)
"The Beetle Monster" by Funky Boy on artstation.com
Cerita mulai di post 2
INDEX
Character Bio : Penggambaran karakter yang muncul di serial ini [BWK Super]
bio
The World Entertainment : berisi cerita-cerita jenaka dari dunia The World [Monster]
Spoiler for Cerita Jenaka:
ARC I "Black Beat Beaters"
Spoiler for ARC I:
- Chapter 1
- Chapter 2
- Chapter 3
- Chapter 4
- Chapter 5
- Chapter 6
- Chapter 7
- Chapter 8
- Chapter 9
- Chapter 10
- Chapter 11
- Chapter 12
- Chapter 13
- Chapter 14
- Chapter 15
- Chapter 16
- Chapter 17
- Chapter 18
- Chapter 19
- Chapter 20
ARC II "The Farm"
Spoiler for ARC II:
- Chapter 21
- Chapter 22
- Chapter 23
- Chapter 24
- Chapter 25
- Chapter 25
- Chapter 26
- Chapter 27
- Chapter 28
- Chapter 29
- Chapter 30
- Chapter 31
- Chapter 32
- Chapter 33
- Chapter 34
- Chapter 35
- Chapter 36
- Chapter 37
- Chapter 38
- Chapter 39
- Chapter 40
- Chapter 41
- Chapter 42
- Chapter 43
- Chapter 44
- Chapter 45
ARC III "Mecha-Nism"
Spoiler for ARC III:
- Chapter 46
- Chapter 47
- Chapter 48
- Chapter 49
- Chapter 50
- Chapter 51
- Chapter 52
- Chapter 53
- Chapter 54
- Chapter 55
- Chapter 56
- Chapter 57
- Chapter 58
- Chapter 59
- Chapter 60
ARC IV "Warriors"
Spoiler for ARC IV:
- Chapter 61
- Chapter 62
- Chapter 63
- Chapter 64
- Chapter 65
- Chapter 66
- Chapter 67
- Chapter 68
- Chapter 69
- Chapter 70
- Chapter 71
- Chapter 72
- Chapter 73
- Chapter 74
- Chapter 75
- Chapter 76
- Chapter 77
- Chapter 78
- Chapter 79
- Chapter 80
- Chapter 81
- Chapter 82
- Chapter 83
- Chapter 84
- Chapter 85
- Chapter 86
- Chapter 87
ARC V "Betrayal"
Spoiler for ARC V:
- Chapter 88
- Chapter 89
- Chapter 90
- Chapter 91
- Chapter 92
- Chapter 93
- Chapter 94
- Chapter 95
- Chapter 96
- Chapter 97
- Chapter 98
- Chapter 99
- Chapter 100
- Chapter 101
- Chapter 102
- Chapter 103
- Chapter 104
- Chapter 105
- Chapter 106
- Chapter 107
- Chapter 108
- Chapter 109
- Chapter 110
- Chapter 111
- Chapter 112
- Chapter 113
- Chapter 114
- Chapter 115
- Chapter 116
- Chapter 117
ARC VI "Origin"
Spoiler for ARC VI:
- Chapter 118
- Chapter 119
- Chapter 120
- Chapter 121
- Chapter 122
- Chapter 123
- Chapter 124
- Chapter 125
- Chapter 126
- Chapter 127
- Chapter 128
- Chapter 129
- Chapter 130
- Chapter 131
- Chapter 132
- Chapter 133
- Chapter 134
- Chapter 135
- Chapter 136
- Chapter 137
- Chapter 138
- Chapter 139
- Chapter 140
ARC VII "Sword Of Light"
Spoiler for ARC VII:
- Chapter 141
- Chapter 142
- Chapter 143
- Chapter 144
- Chapter 145
- Chapter 146
- Chapter 147
- Chapter 148
- Chapter 149
- Chapter 150
- Chapter 151
- Chapter 152
- Chapter 153
- Chapter 154
- Chapter 155
- Chapter 156
- Chapter 157
ARC VIII "Beaters Assassination Special Squad"
Spoiler for ARC VIII:
- Chapter 158
- Chapter 159
- Chapter 160
- Chapter 161
- Chapter 162
- Chapter 163
- Chapter 164
- Chapter 165
- Chapter 166
- Chapter 167
- Chapter 168
- Chapter 169
- Chapter 170
- Chapter 171
- Chapter 172
- Chapter 173
- Chapter 174
- Chapter 175
- Chapter 176
- Chapter 177
- Chapter 178
- Chapter 179
- Chapter 180
- Chapter 181
- Chapter 182
- Chapter 183
- Chapter 184
- Chapter 185
- Chapter 186
- Chapter 187
- Chapter 188
- Chapter 189
- Chapter 190
- Chapter 191
- Chapter 192
- Chapter 193
- Chapter 194
- Chapter 195
- Chapter 196
- Chapter 197
ARC IX "RED SUN"
Spoiler for ARC IX:
- Chapter 198
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- Lanjutan Arc
- Chapter 199
- Chapter 200
- Chapter 201
- Chapter 202
- Chapter 203
- Chapter 204
- Lanjutan Arc
Diubah oleh the.collega 07-05-2025 14:12
eldini dan 34 lainnya memberi reputasi
25
27.7K
Kutip
702
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
the.collega
#226
Chapter 143
Quote:
Orang berbadan besar itu masuk dengan santai, hanya raut wajah Gonzalo saja yang terlihat bingung, sedangkan Kaizer dan Cronic masuk dalam mode waspada. Orang ini sudah jelas bukanlah seseorang biasa, ada kemungkinan bahwa monster Beaters yang berdiri dihadapan mereka. Mengetahui hal tersebut, Kaizer meminta Gonzalo untuk naik ke atas, ia beralasan bahwa tamu ini ingin membicarakan sesuatu hal penting yang berkaitan dengan bisnis bar dan caffe yang dijalankan.
“Ah, kutebak, pegawaimu itu masih manusia biasa kah?” pertanyaan yang begitu menjurus, padahal pria besar ini bahkan belum mengenalkan diri.
“Siapa kau? Jika ingin memulai sesuatu, akan kuantarnya ke tempatnya…,” balas Kaizer.
Pria besar ini tersenyum, lalu duduk dengan santai. “Maaf, pintu kalian tidak terkunci. Jadi aku masuk begitu saja,” menatap Cronic yang berada didepannya. “padahal jika sudah buka, aku ingin memesan satu,” ucapnya meledek.
“Kau belum menjawab pertanyaanku, kali ini aku tidak akan segan-segan,” selesai mengucapkannya, mendadak suhu ruangan di lantai 1 ini mendadak sangat dingin.
“Brr…ada apa ini? kenapa tiba-tiba menjadi sangat dingin seperti ini?” ucap Gonzalo yang berada dikamarnya, angin yang membawa hawa dingin itu masuk.
Pria besar itu tersenyum, lalu mengenalkan dirinya sebagai Allison, perwakilan dari Black Clan Beaters atau si informan yang memberikan informasi mengenai kota ini yang disinggahi monster Beaters jenis baru. Kaizer pun mengenalkan dirinya sebagai ketua Silver Clan Beaters, tidak luput Cronic sebagai anggota yang dibawanya.
“Maaf tuan, aku kira anda bukan seorang ketua clan, wajar saja untuk urusan receh seperti ini sangat jarang sang ketua yang datang langsung. Biasanya mereka akan mengirim anggota biasa,” sekarang nada bicaranya jauh lebih sopan.
Kaizer melepaskan hawa dinginnya ke udara, sekarang suhu ruangan jauh lebih hangat dibanding sebelumnya. Ia juga jauh lebih santai, lalu duduk di sebelah Allison untuk menanyakan kedatangan kemari.
Sebuah map kertas dikeluarkan dari jaket kulit berwarna hitam yang dikenakan oleh Allison. Di situ tertera semua informasi lengkap yang diperlukan, mulai dari ciri-ciri orang yang sudah menjelma menjadi monster Beaters, kapan waktu mereka berburu, hingga lokasi yang diduga sebagai tempat persembunyian ketua mereka.
“Data ini begitu lengkap,” Kaizer membacanya dengan teliti. “hmm, kuakui dalam ini intelejen seperti ini, kinerja kalian tidak ada yang bisa melawan. Aku saja belum memberitahu lokasi tempat tinggalku, tapi kau sudah langsung mengetahuinya,” puji Kaizer.
“Aku sudah tahu ketika kalian pertama kali mendarat, kekuatan Silver Clan sangat besar sehingga bisa langsung dirasakan kedatangannya,” Allison balas memuji yang membuat Kaizer tersipu malu.
Sementara itu Cronic masih melihat Allison dengan tatapan sinis, ia masih tidak terima dengan sikapnya yang arogan dan tidak menghargai atasan.
“Hm, aku pernah melihat tempat ini,” Kaizer sedang mengamati sebuah foto bangunan, lalu mempersilahkan Cronic untuk melihatnya juga. “apa ada sesuatu yang terbayang?” tanya Kaizer.
Sekarang Cronic memegang fotonya, ia mengingat sesuatu. “Ini gudang yang kita lewati di malam itu, tapi aku sama sekali tidak merasakan ada energi yang dihasilkan oleh Beaters.”
“Mungkin itu keunikan yang dimilikinya, mampu menghilangkan bau khas Beaters,” sahut Allison. “aku mendapatkan infonya dari orang suruhanku, seringkali di tempat itu terjadi sebuah ritual, anda mengerti kan apa yang saya maksud Tuan Kaizer?”
“Biadab! Membuat monster dari orang-orang yang masih hidup, praktek ini sudah lama dihapus karena kesempatannya hampir nol,” Kaizer tidak sanggup lagi menahannya, rasa ingin menghancurkan dalang dibalik ini semua semakin kuat. “Cronic, malam ini kita ke sana, misi ini akan selesai malam ini!” amarahnya memuncak.
“Baiklah, misiku sendiri sudah selesai di sini,” Allison bersiap untuk pergi. “tugas kami sebagai mata-mata tidak jauh dari pengintaian, kalianlah yang levelnya di atas yang bertugas membereskannya,” ia beranjak dari tempat duduknya, lalu pamit pergi.
Pintu kembali tertutup rapat, tidak akan lagi ada orang yang masuk sebelum papan penandanya diganti. Kaizer merasakan sesuatu sedari tadi, tentang sikap Cronic yang begitu dingin dan terlihat sinis.
“Hei, ku perhatikan dari awal, sikapmu seperti menolak kehadirannya, mengapa?” tanya Kaizer.
“Tidak, hanya saja aku punya firasat buruk tentang orang barusan,” Cronic keluar dari meja bartender. “Gonzalo harus turun, ini bukan pekerjaanku…”
Malam hari merupakan waktu yang paling tepat, pelanggan yang datang tidak terlalu banyak dan Gonzalo sendirian dapat mengatasinya. Kaizer dan Cronic keluar dengan alasan untuk mencari udara segar dan memburu santapan malam yang khas di daerah ini. Tanpa menaruh rasa curiga sama sekali Gonzalo mempersilahkan bosnya itu untuk pergi, mereka juga sudah memilki kunci cadangan untuk membuka pintu jika waktu sudah tutup.
Baik Kaizer maupun Cronic berjalan santai, tidak terlalu terburu-buru untuk segera sampai di lokasi, ketika tiba nantinya pun tidak akan ada pengintaian, hal ini bertujuan untuk menghilangkan kecurigaan jika memang tempat yang dikabarkan menjadi tempat untuk merekrut orang menjadi monster Beaters. Orang-orang seperti biasa berlalu-lalang, tidak perduli dengan kasus orang hilang akhir-akhir ini yang disebabkan oleh monster Beaters.
Gudang yang di maksud terletak agak pinggir dari pusat kota, karena gudang ini dulu digunakan untuk menyimpan barang-barang dan alat-alat berat saat pembangunan besar-besaran kota Surban. Karena pembangunan telah usai, maka sisa barang-barang tersebut dimusnahkan dan alat-alat berat dikembalikan ke pemiliknya.
“Benar, kita sudah pernah melewati tempat ini,” ucap Kaizer. “bangunan luas yang mereka sebut gudang, mungkin di kota lainnya mereka akan sebut pabrik,” lanjutnya.
“Ada banyak cctv, apakah mereka berfungsi?” tanya Cronic.
“Jika sudah ditinggalkan aku tidak yakin mereka berfungsi, tapi untuk berjaga-jaga kita anggap saja benda itu menyala,” jawab Kaizer. “setelah melewatinya sekali, baru kita bicarakan langkah selanjutnya,” Cronic mengangguk tanda setuju.
Setelah melewatinya, di sekeliling gudang ini terdapat banyak cctv yang menempel di tembok atas, alat itu semua mengarah ke jalan dibawahnya. Lingkungannya yang cukup jauh dari pusat kota memang sangat ideal untuk melakukan perbuatan jahat. Namun masih ada beberapa warga yang terlihat berjalan di waktu malam seperti ini. Kaizer memutuskan untuk langsung masuk ke area gudang dengan cara melompati pagar melalui bangunan di seberangnya.
“Kau siap?” tanyanya kepada Cronic.
“Kita lakukan Tuan,” jawabnya.
Kedua anggota Silver Clan itu melompati pagar dengan cepat setelah di rasa keadaan sudah mendukung. Di dalam area gudang, terlihat sangat sepi, bahkan lampu hanya menyoroti beberapa sudut saja, pertanda meskipun sudah lama ditinggalkan bangunan ini tetap dirawat, itu juga menjadi bukti kuat bahwa cctv yang terpasang pun masih aktif.
“Apa kita langsung menerobos masuk?” tanya Cronic yang sudah tidak sabar untuk beraksi.
“Tidak, kita pantau dulu,” kepala Kaizer menadah ke atas. “kita intip dari atas,” Kaizer melompat kemudian diikuti oleh Cronic.
Gemerlap lampu yang berbinar terlihat di kejauhan, berbanding terbalik dengan lingkungan di sekitar area gudang, sedikit remang dan jauh dari hingar bingar kehidupan. Kaizer dan Cronic sebuah ventilasi atau area di mana keduanya dapat mengintip keadaan di dalam. Akhirnya ada sebuah ventilasi cukup kecil yang dapat mereka gunakan untuk memantau area dalam gudang.
“Hm, gelap dan sepi, apa benar ini tempatnya?” ucap Kaizer yang kecewa karena di dalam kosong.
“Apa kegiatan ‘ritual’ mereka tidak dilakukan setiap hari?” ucapan Cronic lebih masuk akal.
“Benar juga, mungkin hari ini tidak ada jadwal melakukannya,” Kaizer membuka ventilasinya, dan masuk ke dalam, Cronic mengikuti kemudian.
Tempatnya begitu gelap dan sangat sunyi, tidak ada bau amis darah atau tanda-tanda bahwa di sini terjadinya proses ritual yang diinformasikan oleh Allison. Setidaknya ada mayat manusia yang tergeletak karena proses pembuatan monster Beaters dari mereka yang masih hidup memiliki prosentase yang sangat kecil. Saat sedang menggeledah gudang dalam, sebuah lampu menyorot ke arah mereka berdua.
“Selamat datang!” ucap seseorang dari kegelapan.
“Ah, kutebak, pegawaimu itu masih manusia biasa kah?” pertanyaan yang begitu menjurus, padahal pria besar ini bahkan belum mengenalkan diri.
“Siapa kau? Jika ingin memulai sesuatu, akan kuantarnya ke tempatnya…,” balas Kaizer.
Pria besar ini tersenyum, lalu duduk dengan santai. “Maaf, pintu kalian tidak terkunci. Jadi aku masuk begitu saja,” menatap Cronic yang berada didepannya. “padahal jika sudah buka, aku ingin memesan satu,” ucapnya meledek.
“Kau belum menjawab pertanyaanku, kali ini aku tidak akan segan-segan,” selesai mengucapkannya, mendadak suhu ruangan di lantai 1 ini mendadak sangat dingin.
“Brr…ada apa ini? kenapa tiba-tiba menjadi sangat dingin seperti ini?” ucap Gonzalo yang berada dikamarnya, angin yang membawa hawa dingin itu masuk.
Pria besar itu tersenyum, lalu mengenalkan dirinya sebagai Allison, perwakilan dari Black Clan Beaters atau si informan yang memberikan informasi mengenai kota ini yang disinggahi monster Beaters jenis baru. Kaizer pun mengenalkan dirinya sebagai ketua Silver Clan Beaters, tidak luput Cronic sebagai anggota yang dibawanya.
“Maaf tuan, aku kira anda bukan seorang ketua clan, wajar saja untuk urusan receh seperti ini sangat jarang sang ketua yang datang langsung. Biasanya mereka akan mengirim anggota biasa,” sekarang nada bicaranya jauh lebih sopan.
Kaizer melepaskan hawa dinginnya ke udara, sekarang suhu ruangan jauh lebih hangat dibanding sebelumnya. Ia juga jauh lebih santai, lalu duduk di sebelah Allison untuk menanyakan kedatangan kemari.
Sebuah map kertas dikeluarkan dari jaket kulit berwarna hitam yang dikenakan oleh Allison. Di situ tertera semua informasi lengkap yang diperlukan, mulai dari ciri-ciri orang yang sudah menjelma menjadi monster Beaters, kapan waktu mereka berburu, hingga lokasi yang diduga sebagai tempat persembunyian ketua mereka.
“Data ini begitu lengkap,” Kaizer membacanya dengan teliti. “hmm, kuakui dalam ini intelejen seperti ini, kinerja kalian tidak ada yang bisa melawan. Aku saja belum memberitahu lokasi tempat tinggalku, tapi kau sudah langsung mengetahuinya,” puji Kaizer.
“Aku sudah tahu ketika kalian pertama kali mendarat, kekuatan Silver Clan sangat besar sehingga bisa langsung dirasakan kedatangannya,” Allison balas memuji yang membuat Kaizer tersipu malu.
Sementara itu Cronic masih melihat Allison dengan tatapan sinis, ia masih tidak terima dengan sikapnya yang arogan dan tidak menghargai atasan.
“Hm, aku pernah melihat tempat ini,” Kaizer sedang mengamati sebuah foto bangunan, lalu mempersilahkan Cronic untuk melihatnya juga. “apa ada sesuatu yang terbayang?” tanya Kaizer.
Sekarang Cronic memegang fotonya, ia mengingat sesuatu. “Ini gudang yang kita lewati di malam itu, tapi aku sama sekali tidak merasakan ada energi yang dihasilkan oleh Beaters.”
“Mungkin itu keunikan yang dimilikinya, mampu menghilangkan bau khas Beaters,” sahut Allison. “aku mendapatkan infonya dari orang suruhanku, seringkali di tempat itu terjadi sebuah ritual, anda mengerti kan apa yang saya maksud Tuan Kaizer?”
“Biadab! Membuat monster dari orang-orang yang masih hidup, praktek ini sudah lama dihapus karena kesempatannya hampir nol,” Kaizer tidak sanggup lagi menahannya, rasa ingin menghancurkan dalang dibalik ini semua semakin kuat. “Cronic, malam ini kita ke sana, misi ini akan selesai malam ini!” amarahnya memuncak.
“Baiklah, misiku sendiri sudah selesai di sini,” Allison bersiap untuk pergi. “tugas kami sebagai mata-mata tidak jauh dari pengintaian, kalianlah yang levelnya di atas yang bertugas membereskannya,” ia beranjak dari tempat duduknya, lalu pamit pergi.
Pintu kembali tertutup rapat, tidak akan lagi ada orang yang masuk sebelum papan penandanya diganti. Kaizer merasakan sesuatu sedari tadi, tentang sikap Cronic yang begitu dingin dan terlihat sinis.
“Hei, ku perhatikan dari awal, sikapmu seperti menolak kehadirannya, mengapa?” tanya Kaizer.
“Tidak, hanya saja aku punya firasat buruk tentang orang barusan,” Cronic keluar dari meja bartender. “Gonzalo harus turun, ini bukan pekerjaanku…”
Malam hari merupakan waktu yang paling tepat, pelanggan yang datang tidak terlalu banyak dan Gonzalo sendirian dapat mengatasinya. Kaizer dan Cronic keluar dengan alasan untuk mencari udara segar dan memburu santapan malam yang khas di daerah ini. Tanpa menaruh rasa curiga sama sekali Gonzalo mempersilahkan bosnya itu untuk pergi, mereka juga sudah memilki kunci cadangan untuk membuka pintu jika waktu sudah tutup.
Baik Kaizer maupun Cronic berjalan santai, tidak terlalu terburu-buru untuk segera sampai di lokasi, ketika tiba nantinya pun tidak akan ada pengintaian, hal ini bertujuan untuk menghilangkan kecurigaan jika memang tempat yang dikabarkan menjadi tempat untuk merekrut orang menjadi monster Beaters. Orang-orang seperti biasa berlalu-lalang, tidak perduli dengan kasus orang hilang akhir-akhir ini yang disebabkan oleh monster Beaters.
Gudang yang di maksud terletak agak pinggir dari pusat kota, karena gudang ini dulu digunakan untuk menyimpan barang-barang dan alat-alat berat saat pembangunan besar-besaran kota Surban. Karena pembangunan telah usai, maka sisa barang-barang tersebut dimusnahkan dan alat-alat berat dikembalikan ke pemiliknya.
“Benar, kita sudah pernah melewati tempat ini,” ucap Kaizer. “bangunan luas yang mereka sebut gudang, mungkin di kota lainnya mereka akan sebut pabrik,” lanjutnya.
“Ada banyak cctv, apakah mereka berfungsi?” tanya Cronic.
“Jika sudah ditinggalkan aku tidak yakin mereka berfungsi, tapi untuk berjaga-jaga kita anggap saja benda itu menyala,” jawab Kaizer. “setelah melewatinya sekali, baru kita bicarakan langkah selanjutnya,” Cronic mengangguk tanda setuju.
Setelah melewatinya, di sekeliling gudang ini terdapat banyak cctv yang menempel di tembok atas, alat itu semua mengarah ke jalan dibawahnya. Lingkungannya yang cukup jauh dari pusat kota memang sangat ideal untuk melakukan perbuatan jahat. Namun masih ada beberapa warga yang terlihat berjalan di waktu malam seperti ini. Kaizer memutuskan untuk langsung masuk ke area gudang dengan cara melompati pagar melalui bangunan di seberangnya.
“Kau siap?” tanyanya kepada Cronic.
“Kita lakukan Tuan,” jawabnya.
Kedua anggota Silver Clan itu melompati pagar dengan cepat setelah di rasa keadaan sudah mendukung. Di dalam area gudang, terlihat sangat sepi, bahkan lampu hanya menyoroti beberapa sudut saja, pertanda meskipun sudah lama ditinggalkan bangunan ini tetap dirawat, itu juga menjadi bukti kuat bahwa cctv yang terpasang pun masih aktif.
“Apa kita langsung menerobos masuk?” tanya Cronic yang sudah tidak sabar untuk beraksi.
“Tidak, kita pantau dulu,” kepala Kaizer menadah ke atas. “kita intip dari atas,” Kaizer melompat kemudian diikuti oleh Cronic.
Gemerlap lampu yang berbinar terlihat di kejauhan, berbanding terbalik dengan lingkungan di sekitar area gudang, sedikit remang dan jauh dari hingar bingar kehidupan. Kaizer dan Cronic sebuah ventilasi atau area di mana keduanya dapat mengintip keadaan di dalam. Akhirnya ada sebuah ventilasi cukup kecil yang dapat mereka gunakan untuk memantau area dalam gudang.
“Hm, gelap dan sepi, apa benar ini tempatnya?” ucap Kaizer yang kecewa karena di dalam kosong.
“Apa kegiatan ‘ritual’ mereka tidak dilakukan setiap hari?” ucapan Cronic lebih masuk akal.
“Benar juga, mungkin hari ini tidak ada jadwal melakukannya,” Kaizer membuka ventilasinya, dan masuk ke dalam, Cronic mengikuti kemudian.
Tempatnya begitu gelap dan sangat sunyi, tidak ada bau amis darah atau tanda-tanda bahwa di sini terjadinya proses ritual yang diinformasikan oleh Allison. Setidaknya ada mayat manusia yang tergeletak karena proses pembuatan monster Beaters dari mereka yang masih hidup memiliki prosentase yang sangat kecil. Saat sedang menggeledah gudang dalam, sebuah lampu menyorot ke arah mereka berdua.
“Selamat datang!” ucap seseorang dari kegelapan.
69banditos memberi reputasi
2
Kutip
Balas