Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Sista
  • Ibu Mertua dan Menantu Perempuannya, Tidak Sehoror Dalam Sinetron

husnamutiaAvatar border
TS
husnamutia
Ibu Mertua dan Menantu Perempuannya, Tidak Sehoror Dalam Sinetron
Mertua Sama Halnya Orangtua Sendiri

Ibu Mertua dan Menantu Perempuannya, Tidak Sehoror Dalam Sinetron

Tips Menjaga Keharmonisan Antara Mertua dan Menantu

Hai, hai apa kabar agan, sista? Semoga sedang bahagia.

Kita jumpa lagi di thread ane, kali ini zne ingin mebahas tentang hubungan antara mertua dan menantu. Lebih spesifik lagi hubungan ibu mertua dan mensntu wanitanya.

Hampir setiap hari kita dicekoki tontonan tayangan televisi, yang mengisahkan hubungan buruk antara mertua dan menantu.

Di mana sosok menantu itu jahat atau sebaliknya. Hubungan buruk mertua dan menantu seolah hal yang lumrah terjadi di masyarakat.

Menjadi mertua dan menantu adalah garis takdir yang pasti akan kita jalani. Jika saat ini kita menjadi menantu, maka suatu hari kita juga akan menjadi seorang mertua. Seharusnya hal ini harus kita ingatkan pada diri kita.

Dalam Islam hubungan mertua dan menantu sampai kapan pun tidak akan terputus jika pasangan suami isteri telah berhubungan badan. Walaupun hubungan suami istri akhirnya terpisah karena perceraian atau pun meninggal dunia.

Itu artinya antara mertua dan menantu tidak ubahnya seperti orang tua dan anak.

Biasanya hubungan tidak akur terjadi pada jenis kelamin yang sama, misalnya ibu mertua dengan menantu perempuannya.

Hal ini mungkin saja terjadi karena sang Ibu sangat menyayangi puteranya dan overproktektif. Ia berpikir menantunya tidak bisa menyayangi putranya sebaik dirinya. Beliau juga merasa posisinya di hati sang anak akan tergantikan oleh menantunya ini.

Alangkah baiknya jika berada dalam kondisi seperti ini, anak berbicara dengan ibunya dari hati ke hati. Meminta pengertian dan meyakinkan sang ibu, bahwa cinta ibu tak kan terganti oleh hadirnya sang istri. Juga jangan sungkan untuk memberi pengertian bahwa menantu adalah anak, yang harus disayangi, ditegur jika membuat kesalahan dan diberi tahu jika tak mengetahuinya.

Selain itu ada rasa cemburu di antara keduanya, merasa diri lebih penting posisinya di mata sang anak (suami). Seandainya sangat anak bisa menengahi, rasa cemburu antara istri dan ibu akan bisa diminimalisir.

Hubungan harmonis antara mertua dan menantu bukanlah hal yang mustahil, jika saja keduanya menerapkan hal-hal berikut ini:

1. Saling Menghormati dan Menyayangi

Ibu Mertua dan Menantu Perempuannya, Tidak Sehoror Dalam Sinetron

Sudah menjadi hukum alam bila yang muda menghormati yang tua, dan yang tua menyayangi yang muda. Hal ini juga berlaku pada hubungan antara mertua dan menantu.

2. Saling Menghargai Kedudukan Masing-Masing

Ibu Mertua dan Menantu Perempuannya, Tidak Sehoror Dalam Sinetron

Seyogyanya keduanya menyadari kedudukan masing-masing, dan menempatkan diri pada posisinya. Mertua adalah orang tua bagi menantu dan menantu adalah anak bagi mertua. Antara orang tua dan mertua keduanya adalah sama tiada bedanya. Demikian pula dengan menantu dan anak sendiri, keduanya sama-sama anak yang harus disayangi, diarahkan, dan dinaungi.

Antara mertua dan menantu mempunyai posisi yang berbeda, dan tak seharusnya saling memperebutkan posisi di samping anak (suami atau istri) karena keduanya mempunyai peran yang berbeda.

3. Bangun Empati

Ibu Mertua dan Menantu Perempuannya, Tidak Sehoror Dalam Sinetron
Cobalah untuk memahami perasaan orang lain. Orang lain yang dimaksud disini adalah mertua/menantu. Jika kamu saat ini tengah menjadi seorang menantu, cobalah berempati dengan merasakan jika kamu seorang mertua. Demikian juga sebaliknya. Dengan begitu kita bisa melihat sesuatu dari sudut pandang berbeda.

4. Membangun Komunikasi yang Baik

Ibu Mertua dan Menantu Perempuannya, Tidak Sehoror Dalam Sinetron

Komunikasi bisa terjalin karena seringnya berinteraksi. Meskipun tempat tinggalnya jauh, bisa sesekali menelepon atau ngobrol saat bertemu.

5. Memberi Perhatian

Ibu Mertua dan Menantu Perempuannya, Tidak Sehoror Dalam Sinetron

Tujukan perhatian pada mertua atau menantu. Tentu perhatian ini harus dari hati agar sampai pula ke hati yang dituju.

6. Sopan Santun

Ibu Mertua dan Menantu Perempuannya, Tidak Sehoror Dalam Sinetron

Jangankan kepada mertua, kepada siapa pun kita harus menjaga adab dan sopan santun. Sikap santun ini nantinya kita juga yang akan merasakan timbal baliknya. Karena sejatinya sikap orang lain adalah respon terhadap sikap kita sendiri.

Nah itu dia bagaimana cara membangun keharmonisan antara mertua dan menantu. Jangan sampai kita terjebak pada statement bahwa mertua /menantu itu jahat seperti dalam sinetron. Sebab hubungan mertua dan menantu sama seperti halnya dengan hubungan orang tua dan anaknya.

Terima kasih sudah mampir, silahkan cendol, rate dan sharenya. Salam santun dan jangan lupa bahagia.

Opini Pribadi

reverensisumber gambar


Diubah oleh husnamutia 11-09-2020 10:48
pakisal212
cheria021
bakingsoda11
bakingsoda11 dan 48 lainnya memberi reputasi
49
9.6K
143
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sista
SistaKASKUS Official
4KThread7.8KAnggota
Tampilkan semua post
satriyasegalaAvatar border
satriyasegala
#48
Biasanya konflik timbul
1.laki2 miskin di mertua kaya
2.perempuan malas di mertua tradisional

Amanya ya rumah sendiri


Berbagi cerita dikit ane dulu dijodohin sama cewek sarjana kerjaanya bagus dari keluarga kaya dipaksa banget sama ibuk tapi ane gak mau karena ane tau cewek kek gini gak bakal cocok sama ane bisa2 nanti berantem terus dan gak bakal mau bantu2 kalo ada apa2 dirumah sedangkan keluarga besar masih memegang tradisi jawa,ane bukan judgmental ya tapi yg sudah2 cewek model begitu ya sifatnya kek gitu dan yg kedua kurang cantik

Kebetulan memang ane sudah punya calon sendiri sarjana tapi bersedia jadi irt dari keluarga sederhana yg bakal cocok sama ane karena ane manja apa2 harus diurusi dan gak bikin awkward kalo ada acara keluarga besar

Pas nunggu rumah jadi numpang dulu di rumah ortu ane, ane kerja ngurusin 2 usaha berangkat jm 9 pulang jm 4 otomatis istri dan ortu ketemu terus, oh iya dirumah juga ada adik sama istrinya


Ane amatin istri senyumnya agak kurang natural dan kalo sama ibuk agak gak nyaman sepertinya ane sih wajar ibu ngiranya pilihan ane cuma menang cantik doang cuma ngandelin muka sama pantat, disini ane serba susah yg satu ibu ane yg satu istri ane, akhirnya ane putuskan suruh istri ane ngalah dengan sogokan yg bejibun sampe ane kadang sering kecapean karena minta ini itu dan minta kesana kesini

Btw istri ane dirumah rajin banget sampe ibuk dan mantu satunya gak kebagian kerjaan, terus sama orang tua/anak kecil sabar banget, lama kelamaan gitu terus sampe dimana ibuk ada kendala di kakinya, mungkin karena itu dia sadar cuma mantu ini yg bisa bantu dia bahkan dia juga sering ngurusin ponakan yg lagi bandel2nya

Disini udah mulai terbuka ibu ane puncaknya pas kita rencana pindahan rumah udah mau jadi eh istri hamil, ane bingung kalo dirumah sendiri takut stres karena masih belum rampung dan gak kenal orang disana, kalo ke mertua ane jauh dari kerjaan

Akhirnya ane putuskan dirumah ortu aja sampe rumah selesai/sampe lairan ane amati kalo dirumah semakin tua usia kehamilan kok mereka semakin deket(ini yg gak ane ngerti dari mana deketnya) sampe pas selapan ane resmi pindah rumah gak enak takut ngerepoti dan ganggu karena ada bayi

Anehnya malah ibuk sering kerumah katanya kangen cucu, ah bilang aja kanen mantu kesayangan baru, sekarang konfliknya ganti sama adek ipar suka iri2an kalo ketemu serasa ada percikan permusuhan hahahahha

Kalo ane sih kuncinya di suami yg musti bisa nempatin diri sebaik mungkin juga harus bisa meminimalisir konflik
husnamutia
husnamutia memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.