Bagi para agan pecandu militer, tentu sudah tidak asing dengan istilah "Aggressor Squadron",yang dipopulerkan oleh Amerika Serikat. Skadron khusus yang bernaung dibawah US Air Force ini memiliki peran khusus, berbeda dengan skadron pesawat lainnya di lingkungan USAF (Angkatan Udara AS).

Pesawat-pesawat di skadron ini berperan sebagai pesawat aggressor alias pesawat musuh, artinya pesawat akan melawan para pilot-pilot muda USAF dalam sebuah simulasi pertempuran udara. Untuk para pilot pesawat aggressor biasanya adalah pilot berkualifikasi instruktur dengan jam terbang yang tinggi, para pilot yang lebih muda harus berusaha keras untuk mengalahkan pilot aggressor tersebut. Aggressor Squadron sendiri ibaratnya adalah Top Gun-nya USAF.

Biasanya yang ditunjuk sebagai pesawat aggressor adalah pesawat tempur yang sudah tidak beroperasional/pensiun seperti varian awal F-15A/B/C/D dan F-16A/B/C. Namun, pada 9 Juni 2022 lalu USAF mengumumkan jika F-35 akan turun gunung untuk melatih para pilot muda sebagai pesawat aggressor. Mengutip artikel TheDrive.com USAF membentuk kembali 65th Aggressor Squadron (AGRS) pada 9 Juni 2022 di Nellis Air Force Base, Nevada.

Pembentukan skadron ini difokuskan untuk melawan ancaman pesawat tempur generasi kelima China seperti J-20 Mighty Dragon yang sudah diproduksi dan J-35 Gyrfalcon yang masih dalam tahap pengembangan. Lazimnya silabus pelatihan tempur udara bagi pilot USAF mengacu pada pelajaran yang berfokus untuk menghadapi pesawat tempur Rusia dan China. Bahkan agar pesawat terlihat mirip dengan milik musuh, pesawat diberi warna kamuflase yang sama persis; agar pilot bisa merasakan atmosfer pertempuran yang nyata.

Tetapi setelah semakin berkembangnya teknologi China, kini USAF harus membentuk skadron khusus yang akan fokus pada China; meliputi doktrin, pelatihan serta kemampuan pesawat dan aspek-aspek lainnya. Menggunakan F-35A sebagai aggressor, memungkinkan bagi pilot-pilot muda USAF untuk berlatih melawan ancaman yang dapat diamati secara mirip dengan pesawat yan sedang dikembangkan/sudah dimiliki lawan.



Skadron Aggressor ke-65 sendiri sempat dibubarkan pada tahun 2014 karena pemotongan anggaran, pesawat yang terakhir dioperasionalkan adalah F-15C/D. Untuk saat ini pada tahap awal skadron akan dilengkapi dua unit F-35A produksi awal, yang unik F-35A kali ini dilengkapi dengan lapisan khusus untuk meminimalkan deteksi radar musuh seperti kita bisa lihat pada foto di atas.

Penggunaan F-35A sebagai aggressor merupakan lompatan besar bagi jajaran USAF Aggressor Squadron, pasalnya selama ini pesawat yang berperan sebagai musuh dalam sebuah latihan adalah pesawat tua yang memiliki beberapa minus. Sehingga tidak bisa memaksimalkan proses simulasi latihan pertempuran udara. Kini beban berat ada di pundak para instruktur alias guru yang akan mengajari pilot-pilot muda tersebut. Mereka harus terus mempelajari taktik terbaru dan informasi terkait pesawat tempur generasi kelima China untuk diterapkan dalam misi mereka menggembleng pilot muda USAF.





Referensi Tulisan: TheDrive.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas