Selama sebulan, Nyi Rambat mencari anak buah untuk melancarkan rencananya. Berbagai jenis makhluk dia taklukkan dan akhirnya dijadikan anak buahnya.
Sekarang dia mempunyai paling tidak hampir 50 anak buah.
Mulai dari genderuwo, wegom, kunti dan tuyul juga ada.
Bahkan Nyi Rambat sudah membagi mereka dalam divisi2 tertentu.
Seperti misalnya si genderuwo, karena dia ahli menyamar, maka dia menjadi Kadiv Undercover..!!
Wegom...reputasinya sebagai penculik anak-anak sudah tak diragukan lagi, maka dia menjadi Kadiv Eksekutor.
Dan berbagai divisi yang lainnya, sudah dibentuk oleh Nyi Rambat.
Tentu saja beserta anggota-anggotanya.
Untuk Kadiv Informan, tentu saja dipercayakan pada si tuyul.

Dengan penuh ketelitian, Nyi Rambat menyuaun rencana penculikan para gadia yang berniat menjadi istri Aji.

Pasukan tuyul akan menyebar untuk mencari informasi yang dibutuhkan.
Jika semua informasi sudah terkumpul, maka divisi penyamaran, akan memancing para gadis itu.
Dan para eksekutor yang nantinya akan menculik para gadis itu.

Naning dan Firda boleh dibilang paling gampang untuk diculik. Tapi, Nyi Rambat memikirkan bagaimana cara menculik Renita dan Sekar.
Renita sering berada dekat dengan Aji, swhingga ada kwmungkinan akan mudah ketahuan, dan eksekusinya agak susah.
Sementara Sekar punya kemampuan linuwih, sama seperti Aji. Bukan hal gampang untuk menculik gadis itu.
Hal inilah yang masih mengganggu pikiran Nyi Rambat. Anak buahnya pun tak bisa memberikan aolusi untuk permasalahan teraebut.

Nyi Rambat memutuskan untuk menculik keempat gadis itu dalam waktu yang berdekatan, dan akan dijadikan sandera untuk menekan Aji. Kenapa harus dalam waktu berdekatan? Untuk menjaga kemungkinan Aji menyiagakan pasukannya untuk melindungi para calon istrinya itu.
Jadi, sebelum Aji sadar, Nyi Rambat harus sudah bisa menculik keempat gadis itu.

Maka, Nyi Rambat menargetkan Sekar sebagai target pertama. Kenapa Sekar? Karena dia yang paling sulit untuk diculik...karena kemampuannya dan pendampingnya, Nyimas Kenanga.
Maka dari itu, Sekar harus didahulukan.
Jika Sekar sudah dieksekusi, maka urutan berikutnya adalah Renita.
Lalu baru dua gadis lainnya.

Sampai minggu berikutnya, Nyi Rambat belum juga menemukan cara untuk menculik Sekar. Hingga, rencana penculikan itu terpaksa diundur.

Sementara itu, di rumah Aji terjadi peristiwa yang begitu mengejutkan keluarga Aji.
Mendadak saja, 3 keluarga datang secara hampir bersamaan ke rumah Aji.
Keluarga Aji jelas dibikin kaget dan kelabakan. Bagaimana tidak, para tamu itu datang tanpa pemberitahuan, dan tak mungkin hanya didiamkan tanpa suguhan.
Beruntung, Bu Indri bergerak cepat. Beliau menelpon kawan-kawannya dan memesan makanan dan minuman dengan penekanan "SEGERA...!"

Yang pertama datang adalah keluarga Firda. Papa dan mamanya Firda yang sudah mengenal Aji sejak lama, setuju saja Firda menjadi istri Aji, walaupun sempat shock juga saat mengetahui putrinya itu bakal punya madu sebanyak 3 orang.
Tak lama kemudian, datang keluarga Renita, yang nampak agak kusut karena menempuh perjalanan jauh dari Jawa Barat.
Disusul keluarga Naning, dan Damar, kakak Naning ikut juga ke situ.
Ramailah suasana rumah Aji dengan kedatangan mereka.
Aji yang sedang cuti, merasa kaget dengan kedatangan mereka. Tak ada angin tak ada hujan, keluarga dari 3 calon istrinya datang ke rumah.
Darimana mereka tahu alamat rumahnya?
Saat Aji memandang Anin, adiknya itu cuma senyum-senyum saja..!
Ah...tahulah Aji, rupanya Anin yang memberitahu alamat rumahnya pada keempat calon istrinya.

Ramailah rumah Aji dengan adanya tamu jauh tersebut. Mereka semua segera terlibat obrolan tentang rencana berbesanan. Juga sekalian mereka akan menentukan tanggal pernikahannya...
Bapaknya Aji, sekalian saja melamar anak mereka untuk dijadikan iatri oleh Aji. Kecuali Sekar, yang sudah yatim piatu. Aji yang pusing kepalanya mendengar rembugan 4 keluarga itu.

Damar yang melihat Aji bengong, bangkit dari duduknya dan menggamit Aji, dan diajaknya keluar rumah.

"Gila lo Ji...! Empat cewe mau lo embat sekaligus? Ck..ck..ck..! Bakal gempor lo...!" kata Damar sambil meninju pundak Aji.
"Halah bang... Penginnya sih satu aja bang... Eh..yang tiga ngebet juga pengin dinikahin. Gue mo bilang apa coba?" jawab Aji sambil nyengir.
Dan asli...wajah Aji saat nyengir, betul-betul menyebalkan...!!!
"Awas aja kalau lo bikin adik gue menderita...! Gue habisin lo...!" kata Damar.
"Nah itu yang gue ga ngeh bang. Gaji gue masih kecil, punya bini empat. Apa mereka bakal bahagia?" tanya Aji.
"Lah...masalah materi mah gampil. Naning ga terlalu pusing masalah itu. Trus, lu mau jadiin satu rumah tuh bini2 lo?"
"Ah elah bang...rumah aja belum punya kok. Ya jadiin satu kontrakan lah. Ngukur kemampuan lah bang..!" jawab Aji.

Damar geleng-geleng kepala mendengar jawaban Aji. Kejadian langka nih. Cowo biasa punya istri 4, dan belum mapan secara ekonomi.

"Ga ngerti gue cara pikir adik gue. Mau-maunya punya madu 3. Tapi kalau emang itu udah keputusan dia, gue bisa apa?" keluh Damar.
"Apalagi gue bang. Gue lebih pusing tahu??" gerutu Aji.
"Hahaha...itu mah derita lo Ji...! Mampus lo, kudu ngenpanin 4 bini sekaligus. Pernah bayangin ga, kalo istri2 lo hamil barengan, dan punya anak dalam waktu berdekatan..?" tanya Damar.
"Wah, bakal mampus gue mikirin biaya rumah sakit persalinannya..!" kata Aji sambil nepok jidat.

"Huahahaha...mampus lo..!" seru Damar.
"Lo kayaknya girang banget bang, liat gue menderita. .!" gerutu Aji.
"Hahaha...abisnya..lo lagu-laguan mau punya bini 4....hahaha..! Tapi tenang aja, ortu mereka pasti ga pengin anaknya sengsara kok..!" kata Damar sambil menepuk bahu Aji.
"Malu lah bang kalau minta bantuan mertua. Harga diri gue mo ditaruh di mana?"
"Halah...cuek aja lagi. Harga diri lo masukin dompet dulu lah...! Yang penting bini2 lo bahagia dulu." kata Damar.

Aji diam tak berkomentar. Pikirannya melayang entah kemana. Masalah seperti ini membuatnya pusing tujuh keliling. Apalagi dia belum memiliki pengalaman memanage rumah tangga. Jadinya ya....bingung sendiri.

Di dalam rumah, sedang terjadi perebutan kekuasaan...ups...maksudnya sedang ada perundingan antar 4 keluarga.
Keluarga Renita ingin pernikahan Renita diadakan di Jawa Barat. Sementara keluarga Naning dan Firda menginginkan peenikahan di kota mereka.
Bapaknya Aji yang jadi bingung untuk menengahi. Bagaimana sebaiknya akad nikah itu dilangsungkan?
Dan...anehnya, semua ingin pernikahan itu diadakan serentak... Nah lo...!
Mungkin dalam pikiran mereka, jika akad nikah diadakan satu persatu, anak mereka entah akan menjadi istri yang ke berapa.
Kalau serentak, maka tak akan ada istri tua dan istri muda.
Huh...aneh-aneh saja mereka itu.

Setelah perundingan yang agak alot, akhirnya diputuskan bahwa akad nikah akan diadakan di kota tempat Naning dan Firda. Namun resepsi akan diadakan di kota mempelai wanita masing-masing.

Semua aetuju dengan usul teraebut, dan terjadilah penanda tanganan kesepakatan...halah...ngelantur...

Setelah selesai semua urusan, ketiga keluarga itu berpamitan untuk pulang je rumah maaing-masing.
Namun, karena merasa kasihan pada orang tua Renita, maka bapaknya Aji mempersilahkan calon besan paling jauh itu untuk menginap di rumahnya.

Sementara itu, laporan masuk dari pasukan informan kepada Nyi Rambat.
Kalau ingin menculik para gadis itu, sekarang lah saatnya. Saat ini diketahui Aji sedang tidak berada di kota itu.
Mendengar hal itu, Nyi Rambat segera memanggil seluruh ketua divisi untuk mengadakan rapat kilat. Mereka menentukan detail rencana penculikan para gadis itu.
Sasaran pertama adalah Sekar, kemudian Renita.

Setelah selesai rapat kilat itu, semua divisi langsung bergerak cepat pada posusi masing-masing. Siap beraksi...!!!

Akan aukseskah, rencana Nyi Rambat?
Bagaimana caranya dia akan menculik Sekar???