Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

afryan015Avatar border
TS
afryan015
Sekamar Kos Dengan "Dia" 2 ( Pengalaman Tempat Kerja)
Sekamar Kos Dengan "Dia" 2 ( Pengalaman Tempat Kerja)

emoticon-Ultah Hallooooo agan agan sekalian, masih ingat kan dengan ku Ryan si penakut hehe.......
ini adalah cerita ku selanjutnya masih dalam lanjutan cerita yang kemarin hanya saja tempatnya kini sedikit berbeda dari sebelumnya.

Mungkin bisa agan agan yang belun baca thread ane silahkan dibaca dulu thread ane sebelumnya



Bagi yang belum kenal dengan ku, kenalin Namaku Ryan dan untuk mengenal ku lebih detail silahkan baca trit ku yang sebelumnya, dan bagi yang sudah mengenalku silahkan saja langsung baca dan selamat menikmati emoticon-Shakehand2

Oh iya jangan lupa emoticon-Toast emoticon-Rate 5 Star

Quote:



------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Diubah oleh afryan015 06-12-2022 04:14
aguzblackrx
cak6bih
bebyzha
bebyzha dan 204 lainnya memberi reputasi
193
226.2K
2.5K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Tampilkan semua post
afryan015Avatar border
TS
afryan015
#800
Part 9 - Peperangan (Efek Pedang Alfaruq)

“Tuan Aji bagaimana ada melakukan itu, dan anda dapat pedang itu dari mana, selama aku bersama dengan anda samasekali belum pernah melihat wujud pusaka itu” tanya Gufron yang sudah lama bersama bang Damar dibanding lainya, dia merasa ingin tahu dari mana bang Damar mendapat pedang itu.

“kau tidak perlu tahu ini pedang dapat dari mana, tapi nama pedang ini adalah Pedang Al-Faruq, pedang ini akan menunjukan mana yang benar dan mana yang salah, sudah tidak akan ada lagi yang bisa mengelabuhi kelompok kita, dari kelompok Mbah Margono sekarang sudah kembali normal, begitu juga dengan Ryan” Terang Bang Damar lebih Detail

Setelah menerima hantaman dari Alhazam, sosok peniru Bang Damar bangkit kembali sembari menahan rasa sakit tepat diperutnya, sambil terus tertawa seolah meremehkan Bang Damar dan yang lainnya, sosok itu terlihat tertawa cukup puas, entah puas karena sudah berhasil mengacaukan formasi kita atau kah karena hal lainnya, suara tawa sosok itu sangatlah menjengkelkan hingga membuat Alhazam segera menghajar sosok itu, tanpa aba aba Alhazam melesat kembali kearah siluman tersebut namun sosok itu pun kemudian lenyap menghilang, yang samar samar sebelum lenyap Alhazam melihat sosok asli dari sosok tersebut.

“sial, kenapa dia malah kabur begitu penyamarannya sudah terbongkar” Alhazam terlihat kesal karena tidak bisa menghantam sosok itu untuk kedua kalinya, mungkin akan tumbang dia jika sekali lagi terkena serangan Alhazam.

“sudah tidak masalah, kita lihat kondisi Lagatirta, jangan sampai dia terluka, karena hanya dia yang bisa memantau pasukan kita dari atas” ucap Bang Damar menghampiri Lagatirta

“saya tidak apa Tuan Aji, bagaimana dengan Tuan sendiri, maaf kami tidak menyadari sosok yang selama ini bersama kami bukanlah Tuan” ucap Lagatirta

“tak masalah Lagatirta, kita tadi berpisah karena memang sangat halus permainan mereka, mereka berhasil memindahkanku dan menggantikanku dengan tiruan itu cukup cepat, tak kusangka peningkatan pasukan Bajra begitu terlihat” Ucap Bang Damar menjelaskan kejadian tadi

“apakah Tuan Aji juga diserang musuh saat akan kemari?” Tanya Gufron sembari memastikan keadaan Bang Damar

“musuh yang ku lawan sama persis dengan yang diwalan oleh Ningrum sekarang ini, oh iya Lagatirta, tolong kau segera terbang kearah Ningrum dan Endrasuta, minta mereka untuk segera bersatu kembali, dan tunggu Mbah Margono, karena lawan kita kali ini benar benar telah belajar dari kekalahan yang dulu, dan sudah dipastikan serangan mereka selanjutnya akan lebih merepotkan” terang bang Damar sembari memberi perintah pada Lagatirta.

“Baiklah Tuan Aji, saat ini juga akan saya sampaikan” Lagatirta kemudian langsung terbang meninggalkan Bang Damar dan yang lainnya

Sementara itu setelah Kelompok Bang Damar selesai dengan urusan serangan musuh tadi, ternyata hal itu bersamaan dengan Kelompok Ningrum yang juga hampir selesai membantai para siluman pohon yang merepotkan apalagi sampai bisa mengkloning dirimereka.

Beberapa pasukan yang dibawa oleh ningrum sudah bergerak menghabisi musuh, ada juga yang menyembuhkan pasukan yang sedang terluka karena serangan dari siluman yang menyamar menjadi warga tadi.

“Sudah hampir selesai, habisi mereka semua, jangan ada yang berhasil lolos, bantai mereka semua!!” perintah Ningrum sembari terus menembakan anak panah ke arah musuh.

“Ningrum, aku Lagatirta, aku diperintahakan oleh Tuan Aji untuk menyampaikan padamu, setelah ini tunggulah Endrasuta dan Tuanmu untuk bergerak bersamaan, karena musuh kita saat ini lebih berbahaya daripada sebelumnya” ucap Lagatirta menyampaikan pesan dari bang Damar.

“baiklah Lagatirta, kita akan menunggu mereka disini, sembari kita menyembuhkan teman kita yang sedang terluka akibat serangan ini” ucap Ningrum sembari terus menyerang musuh yang sudah bisa dihitung dengan jari.

“akan kubantu kau menghabisi mereka, perintahkan pasukanmu untuk segera menjauh dari para siluman itu” ucap Lagatirta memberi aba aba akan menghabisi musuh Ningrum yang tersisa.

“tidak usah repot, kita bisa menghabisi mereka” ucap Ningrum merasa sedikit enggan karena merasa bisa menghabisi mereka semua

“lihat pasukanmu yang lain, banyak yang sudah terluka, akan butuh penyembuhan lama jika tidak segera ditangani, makan cepat perintahkan mereka mundur, dan akan kuhabisi mereka dalam sekejap” desak Lagatirta

Setelah Ningrum melihat kesekeliling nya dan memang terlihat banyak pasukan yang dibawanya terluka, Ningrumpun menyetujui bantuan Lagatirta

“kalian semua, mundur dan lindungi yang sedang terluka, kita akan habisi mereka dalam sekejap” perintah Ningrum dengan lantang, supaya pasukannya mundur dengan cepat

“baik putri, semuanya munduuurrr” serentak semua pasaukan ular yang dibawa Ningrum mundur

Melihat pasukan Ningrum sudah mulai mundur, Lagatirta kemudian memberi ancang ancang dan segera menukik kebawah sembari membuka mulutnya, sepertinya Lagatirta akan menyerang dengan semburan dari mulutnya.

Dan benar saja, setelah dirasa mencapai batas untuk diserang, Lagatirta memberi serangan semburan menggunakan mulutnya, semburan yang diberikan Lagatirta pada musuh bukan sekedar hanya api, namun semburan yang dilancarkan adalah, semburan api yang bercaampur dengan berlian berlian tajam yang tentunya saat mengenai tubuh dari lawan akan menancap dan kemudian meledak dengan seketika tanpa menunggu waktu.

Dengan cara itu sekejap pasukan musuh sudah luluh lanta, tak ada yang selamat, Ningrum yang sedaritadi menyerang dari langit pun turun untuk memastikan pasukannya yang terluka dan segera menyembuhkan mereka semua.

Lagatirta pun ikut turun melihat kondisi dari pasukan yang dibawa oleh Ningrum, menurutnya luka yang diterima oleh pasukan Ningrum cukup parah, dan akan membutuhkan waktu cukup lama, karena serangan yang dilancarakan tidak hanya sekedar melukai, tapi memberi efek pembusukan jika terkena manusia, dan jika terkena oleh sesama siluman maka masih dapat disembuhkan walau memerlukan waktu cukup lama.

“sepertinya akan butuh waktu yang cukup lama untuk menyembuhkan mereka semua” ucap Lagatirta setelah memastikan kondisi pasukan Ningrum

“tidak masalah Lagatirta, setidaknya aku bisa menunggu Endrasuta dan Margono dengan menyembuhkan mereka, terimakasih atas bantuanmu” ucap Ningrum berterimakasih

“baiklah kalau seperti itu, aku akan pergi ketempat Endrasuta sesuai perintah Tuan Aji, dia juga harus segera mengetahui kondisi saat ini, dan ijinkan aku membantumu sekali lagi” Lagatirta bergata sambil mulai terbang kelangit

“sudah cukup bantuanmu, tenang saja aku bisa menyelesaikan ini semua, dan kupastikan mereka semua akan sembuh” ucap Ningrum

“tapi akan lama, dan aku takut akan menghabiskan waktu kita disini, baiklah aku pergi dulu” Lagatirta pun berpamitan dan segera menuju ke arah Endrasuta.

Saat Lagatirta pergi, disaat itu juga ternyata air hujan turun, dan sudah dipastikan air ini berasal dari Lagatirta yang bertujuan untuk membantu pasukan dari Ningrum untuk cepat sembuh.

Dan benar saja, para pasukan Ningrum yang dihujani air ini tiba tiba sembuh dengan cepat, dan untuk para pasukan yang tidak terluka, hujan ini memberi efek menyegarkan dan menyembuhkan rasa lelah akibat pertarungan tadi.

Setelah semua terlihat sehat, Ningrum memberi perintah untuk membuat tempat perlindungan dulu, dan menyisir seluruh kampung ini untuk memastikan tidak ada lagi musuh yang bersembunyi disini, dan dipastikan area ini sudah bersih dari para siluman yang dapat menyerang Ningrum.

Ningrum juga ikut menyisir perkampungan yang sudah porak poranda akibat pertarungannya dengan siluman pohon tadi, terlihat panah panah tertancap disana, rumah rumah yang hangus terbakar akibat serangan tadi, dan beberapa potongan tubuh yang tergeletak disana kemari, tanah yang becek akibat air yang diberikan endrasuta membuat tempat ini terasa lebih adem karena terasa kalau pertempuran Ningrum dan siluman itu sudah selesai.

Setelah itu, dari sisi Endrasuta, setelah dia mengetahui kalau sosok yang diserang Golem bukanlah sosok Mbah Margono yang asli, Endrasuta kini membantu Golem untuk segera membinasakan sosok yang lancang menyerupai tuan mereka, dan tentunya Endrasuta sangat khawatir denga Ningrum karena merasa Ningrum berhasil masuk kedalam perangkap musuh saat ini.

Karena penyamarannya sudah tercium alias ketahuan, sosok yang menyamar Mbah Margono itu kemudian memberikan serangan balasan, pertarungan cukup sengit dimana golem terus menghajar sosok itu, walau kadang serangan Golem dapat dihindari namun efek yang diterima siluman itu saat terkena serangan golem sangatlah berat, dan terlihat begitu kualahan karena menganggap remeh Golem dan Endrasuta, sementara pasukan om Wowo direpotkan oleh serangan dari awan hitam yang dibawa oleh peniru mbah Margono.

Sosok yang menyerupai mbah Margono itu sudah kelihatan sangat letih, luka diarea pelipis dan badan membuatnya merasa lelah untuk melanjutkan serangan, dan kebetulan saat itu cahaya keputihan yang berasal dari pedang Bang Damar melesan diarea pertempuran Endrasuta dengan sosok peniru itu, dan seperti mbah Margono yang tidak tahu cahaya apa itu, maka Endrasuta Golem dan para pasukan Om Wowo membuat pertahanan yang membuat celah sosok peniru mbah Margono bisa pergi.

Namun seperti yang lainnya sebelum pergi, samar samar Endrasuta dapat melihat wujud asli dari sosok tersebut.

Setelah sosok peniru itu pergi lenyap, Endrasuta memastikan semua pasukannya baik baiksaja tidak ada yang terluka, namun Golem sepertinya masih memiliki amarah, terlihat emosinya belum mereda walaupun sosok peniru tuannya sudah meninggalkan mereka.

Tak lama setelah itu, Lagatirtapun sampai dilokasi Endrasuta, namun karena pertempuran yang barusaja dihadapi masih membuat Endrasuta dan pasukannya waswas untuk memastikan siapa yang datang, apakah tiruan lagi atau bukan.

“Endrasuta, aku Lagatirta diperintahkan oleh Tuan Aji untuk memberikan pesan kepadamu” ucap Lagatirta saat sampai dilokasi Endrasuta

“apakah kali ini benar kau Lagatirta, bukan sosok tiruan lagi seperti barusan, sosok peniru Tuanku” ucap Endrasuta memastikan

“Ini sunggu aku Lagatirta, dan barusaja membantu Ningrum, dia sudah baik baik saja disana dan ku suruh pasukan Ningrum untuk menunggumu disana, supaya jika ada serangan dapat diserang secara bersamaan” ucap Lagatirta memastikan

Namun Golem yang saat itu sedang dipuncak emosi, tiba tiba melompat kearah atas tepat mengarah Lagatirta, namun ternyata Lagatirta berhasil menghindari, dan tak kalah akal, Golem yang melesat keatas malah dapat memegang ekor dari Lagatirta dan disaat itu juga Golem membanting Lagatirta ketanah karena mengira itu adalah musuh.

“Golem sudah cukup, kali ini aku yakin dia adalah teman kita” ucap Endrasuta mencoba menghentikan Golem yang sedang marah dan tetap terus menyerang Lagatirta.

“hahaha cukup keras juga bantinganmu, sudah sekarang dengarkan aku” Ucap Lagatirta sembari melilit tubuh Golem dengan ekornya dan membasahi tubuh golem dengan air yang keluar dari sela sela sisik Lagatirta, dan ternyata membuat Golem menjadi tenang.

“jadi begini, aku diperintahakan untuk memberi pesan, supaya kau segera bergabung dengan Ningrum dan menunggu tuanmu disana, usahakan untuk tetap saling melindungi, karena musuh kita kali ini sudah belajar lebih jauh dari sebelumnya, dan ini akan menjadi pertempuran yang sangat sulit, usahakan jangan sampai terpisah lagi” ucap Lagatirta yang kemudian berpamit untuk pergi.

“hey sebelum kamu pergi, lalu bagaimana kondisi kelompok Ryan?” tanya Endrasuta pada Lagatirta

“mereka aman, pasukan mereka lebih unggul dari penyerangnya, mereka sedang melanjutkan perjalanan, dan ada bantuan dari Abimantra, leluhur Ryan, jadi kau tidak perlu khawatir tentang dia” Lagatirta menjawab sembari terus pergi meninggalkan mereka.

Setelah semua kondusif, Endrasuta kembali memberi perintah untuk bergerak lebih cepat dari sebelumnya, dan dia harus segara cepat berkumpul dengan pasukan Ningrum.
simounlebon022
sampeuk
bebyzha
bebyzha dan 34 lainnya memberi reputasi
35
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.