Kaskus

Story

tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
Ujung Tanggul Kali Gelis
Mulustrasi
Ujung Tanggul Kali Gelis

Setelah sekian lama menjadi silent rider forum sfth.akhir nya ada sebuah keinginan untuk menulis. newbie,amatiran dan apalah namanya buat seorang pemula.yang penting coba aja dulu....

Kisah ini menceritakan tentang perjalanan sebuah keluarga.
Seorang janda dengan tujuh anak nya.
Tokoh utama di sini bernama erwin,anak ke 6 dari tujuh bersaudara.
Sebuah kisah sederhana dari seorang anak laki laki yang sudah terlalu banyak memendam kisah pahit getirnya perjalanan hidup.
rumah sederhana di pinggiran sungai bernama kali gelis,adalah "tempat kami pulang".karena di sana ada seorang ibu yang begitu gigih dalam berjuang membesarkan anak anak nya menjadi pribadi yang kuat walaupun selalu di tempa bertubi tubi oleh keadaan hidup yang sulit.
Di sini lah awal kisah bermula.....

Quote:
Diubah oleh tetes.tinta 05-02-2025 00:28
bruno95Avatar border
bulbuljauhAvatar border
erman123Avatar border
erman123 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
41.2K
1.8K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
tetes.tintaAvatar border
TS
tetes.tinta
#150
Part 67
"Setelah sekian lama,akhirnya ibu ku pulang dari perantauan.
Tapi kepulangan nya kali iki sepertinya untuk menyelesaikan sesuatu dengan bapak ku."
Begitulah isi pesan dari Raya.

Ada apa lagi dengan raya,
Aku pun membalas pesan dari nya.

"Maaf ya', hp baru saja ku aktifkan sejak semalam.
Menyelesaikan apa maksud mu?"
Balas ku.

Beberapa menit kemudian dia membalas,

"Kita bisa ketemu nggak,
Nanti aku cerita in semua nya
Nggak enak jelasin nya lewat hp."
Kata raya.

"Ehm,ya udah
Kapan ketemuan nya ya'?"
Tanya ku.

"Nanti malam saja sekitar habis magrib gal.
Biar aku saja yang menjemput mu di depan gang."
Kata raya.

"Ya sudah,
Ya'.....
Maaf in aku ya kalau aku sudah membuat mu kecewa."
Ucap ku.

"Aku ngerti kok gal,
Memang tak mudah berada di posisi mu saat ini.
Udah dulu ya.
Aku mau ngobrol dengan ibu ku dulu ya,
Nanti aku kabari lagi gal."
Balas nya.

"Hu'um ya,
Daahhh......"
Kata ku.

1 Pesan di terima

"Itu nomor nya intan,memang sengaja tidak ku save di hp.

"Galih,kamu tadi ngobrol apa sama ibuk?"
Isi pesan dari intan.

Aku pun membalas nya

"Nggak kok,cuma tanya kabar saja."
Jawab ku berbohong."

"Beneran?
Tapi kenapa ibuk seperti nya tidak terlalu minat mendengarkan cerita ku setelah jalan dengan mu dan terkesan cuek."
Kata intan.

"Yaaahhh,kamu tanya saja sama beliau langsung lah tan.
Aku nggak mau kalau kesan nyaa nanti aku mengada ngada.
Apa pun yang di katakan ibu mu,
Turuti saja.
Karena itu adalah yang terbaik buat mu kelak"
Balas ku.

"Maaf in ibu ku ya gal kalau ada perkataan nya yang menyinggung perasaan mu."
Kata intan.

"Beliau nggak salah kok tan,
Ucapan ibuku memang realistis.
Keluarga mu adalah orang orang terpelajar dan berpendidikan tinggi,
Aku ini siapa.
Aku sadar diri kok,
Aku juga nggak kaget kalau hal semacam ini terjadi."
Jawab ku.

"Aku kan selalu bilang gal,
Kalau aku nggak pernah memandang status sosial dan pendidikan seseorang.
Di mata tuhan kita semua kan sama."
Kata intan.

"Sudah tan,nggak usah di bahas lagi.
Lebih baik untuk saat ini kita nggak udah saling komunikasi dulu ya,
Supaya kita bisa saling introspeksi diri."
Balas ku.

"Kita baru aja sedang memulai babak baru lho gal,masak harus kayak gini sih?"
Kata intan.

Tak ku balas lagi sms dari nya.
Sore nya aku bersiap siap untuk pergi dengan raya.

Setelah magrib,aku berjalan kaki menuju gang depan sambil menenteng helm di tangan.

Tak terlalu lama akhirnya raya pun tiba.
Suasana jalanan tak terlalu ramai seperti biasanya.
Karena setiap malam senin,
Orang orang lebih memilih berdiam diri di rumah berkumpul bersama keluarga menghabiskan sisa waktu weekend.

"Ayok gal jalan...."
Kata raya.

"Yuukkkk..."
Jawab ku.

Aku bonceng in raya menuju sebuah angkringan lesehan di ssamping alun alun kota.
Tempat yang asik untuk mengobrol sambil duduk lesehan.

Raya terlihat murung,
Dia lebih sering melamun dan tak memperhatikan ku ketika ku ajak bicara.

"Kamu kenapa ya', kok dari tadi seperti nya melamun terus?"
Tanya ku.


"Aku bingung gal,ada masalah keluarga yang cukup pelik di rumah,
Rasa nya aku ingin pergi saja."
Kata raya.

"Masalah?
Kalau kamu nggak keberatan,kamu tak cerita pada ku kok.
Ngapain sampai kepikiran untuk kabur dari rumah segala?"
Tanya ku.


"Itulah kenapa aku pengen ketemu dengan mu sekarang gal,
Kemarin ibu ku pulang.
Sebenarnya beberapa hari sebelum nya beliau sudah ngasih kabar kalau akan pulang pada ku dan mbak.
Setelah di rumah,ternyata ibu tau seperti apa kelakuan bapak ku di luaran sana.
Semalam orang tua ku bertengkar hebat,
Ibu minta pisah sama bapak.
Dan bapak pun demikian,
Aku dan kakak ku hanya diam di dalam kamar mendengarkan perkataan mereka yang sedang bertengkar.
Cukup lamaereka berselisih paham sampai bapak akhir nyaengemasi pakaian nya dan pergi meninggalkan rumah."
Kata raya.

Aku duduk di samping raya mendengar kan dia bercerita.

"Yang sabar ya',kamu pasti kuat menghadapi masalah yang menimpa keluarga mu...
Aku yakin ku adalah perempuan yang tegar."
Ucap ku untuk menenangkan raya sambil mengusap pundak nya.

Raya pun menangis dengan suara tertahan dan sesenggukan.

"Kenapa gal,kenapa aku tak bisa merasakan kebahagiaan seperti keluarga pada umum nya."
Ucap raya.

"Setidak nya kamu beruntung asih miliki sosok bapak dan ibu ya' ,tidak seperti aku yang sudah sejak kecil di tinggal bapak ku untuk selama nya.
Walau nanti orang tua mu berpisah,
Tapi kan tidak ada istilah mantan anak.
Ku akan tetap memiliki sosok bapak dan ibu kok."
Ucap ku pada nya,

"Iya gal,tapi aku ingin keluarga ku tuh bisa bersatu seperti dulu."
Kata raya.

"Terkadang masalah yang menimpa pada orang tua memang tak dapat di mengerti oleh anak muda seperti kita.
Pasti orang tua mu punya alasan tersendiri kenapa sampai terucap kata untuk berpisah.
Dan kamu harus menerima kenyataan pahit itu,
Broken home bukan lah sebuah alasan untuk mu mencari pelampiasan dan bertindak hal hal negatif seperti kabur dari rumah ya'
Kamu masih punya aku yang akan selalu menemani mu."
Ucap ku.

"Sepertinya kita tak akan pernah bisa bersama lagi gal."
Kata raya.

"Maksud mu,
Kenapa kamu ngomong seperti itu ya'?"
Tanya ku.

"Tadi aku ngobrol sama ibu,
Beliau sudah tidak berangkat ke luar negeri lagi karena kontrak kerja nya selama 5 tahun telah selesai.
Rencana nya ibu ku kembali ke malang tinggal di kampung halaman kakek,
Dan rumah yang ada di sini akan di jual.
Bapak ku paling pulang ke rumah orang tua nya di kecamatan sebelah selatan dekat perbatasan kudus purwodadi.
Ibu akan membawa ku dan kakak ku ke malang dan membuka usaha toko pertanian di sana gal."
Kata raya.

Aku terdiam,
Mulut ku seakan tercekat mendengar ucapan raya.

"Apa secepat ini kita akan berpisah ya',
Kenapa aku selalu menglami hal seperti ini.
Apa tak ada cara lain untuk bisa menahan mu tetap di sini?"
Tanya ku.

"Aku bisa saja tetap tinggal di sini,
Asal aku tinggal di rumah mu!"
Kata nya.

"Mana mungkin bisa ya'....."
Sanggah ku.

"Bisa saja,asal kamu nikah in aku."
Ucap raya sambil menatap ku.

"Haaaahhhhh,nikah?
Nggak salah denger aku,
Nggak semudah itu ya'.
Kita kan masih muda,aku juga masih sekolah.
Mau ku kasih makan apa kamu nanti?"
Ucap ku.

"Nggak kok gal,aku cuma bercanda.
Perjalanan mu masih panjang,
Mana mungkin aku membiarkan mu berhenti sekolah untuk menikahi ku,
Tinggal setahun lagi kamu lulus.
Toh emak mu juga pasti tidak akan setuju.
Kamu laki laki yang baik gal,
Aku yakin kelak kamu akan menjadi orang yang hebat.
Dan orang yang akan menjadi pendamping mu kelak,
Dia adalah perempuan yang sangat beruntung karena mendapatkan mu.
Bukan aku ini yang cuma lulusan smp dengan latar belakang keluarga berantakan."
Kata raya.

"Jujur,aku belum punya pemikiran sejauh itu untuk menikah di usia ku saat ini.
Kita saja belum genap 17 tahun lho."
Ucap ku.

"Di daerah ku,banyak yang langsung menikah setelah lulus smp gal,
Itu sudah menjadi hal yang sangat lumrah.
Walau berpisah,kita kan masih bisa saling berkomunikasi lewat hp kan?"
Kata raya.

"Pasti ya',aku akan sangat merindukan mu nanti.
Kapan kamu akan pergi ke malang?"
Tanya ku.

"Belum tau gal,nunggu proses perceraian orang tua ku dulu.
Rumah juga sudah mulai di tawarkan oleh makelar."
Ucap raya.

Malam itu aku benar benar menyesal dan merasa bersalah lantatan malam sebelum nya sudah membuat raya kecewa.

Setelah ngobrol panjang lebar,
Sebenarnya raya mengajak ku ke salah satu tempat,
Kata nya dia ingin memberikan ku kenang kenangan sebelum pergi yang tak akan pernah bisa ku lupakan,
Dia akan memberikan milik nya yang sangat berharga.
emoticon-Betty

Untung nya,
Tidak ada setan jahat yang merasuki ku malam itu,
Aku hanya memeluk nya lalu mengecup kening nya supaya tidak terbawa suasana sebagai penutup pertemuan malam itu kemudian pulang.
Kadang aku tak habis fikir,
Kenapa perjalanan asmara ku tak pernah bisa bertahan lama.

Aku sudah tak pernah berharap untuk bisa bersama dengan intan lagi,
Dan sekarang.
Setelah dekat dengan raya,tiba tiba saja nasib seperti mempecundangi ku lagi dengan sebuah kata perpisahan.

Tapi untuk kali ini aku tak terlalu merasakan keterpurukan,
Karena aku di sibuk kan dengan kegitan PKL ku.

Beberapa hari setelah kejadian itu,
Raya sudah jarang menghubungi ku.
Mungkin dia sedang sibuk dengan urusan keluarga nya.
Intan juga sudah hilang bak di telan bumi,
Hp ku pun sepi kembali.
Setidak nya aku punya ksibuksn setiap hari nya,
Fokus menggarap laporan kerja lapangan supaya tidak menumpuk nanti nya,
Karena setelah PKL.
Aku harus mempresentasikan nya di hadapan guru pembimbing untuk penilaian sertifikasi.

Suatu siang di jam istirahat,
Aku,rian,heri dan fandi sedang asik duduk di depan bengkel melihat lalu lalang anak anak smk pulang sekolah setelah santap siang dari warung,
Cuci mata lah....

Fandi : "bro,lihat tuh pelayan toko buah di sebrang jalan."
Kata nya sambil menunjuk seorang cewek bercelana jeans dan kaos berwarna hitam ketat yang sedang melayani pembeli.

Rian : " wuiiiihhhhh,mantep bener.
Emang dasar si tempolong paling tajam mata nya kalau ada yang bohay bohay."
Ucap rian kepada fandi.
Di desa nya,fandi ini memang di panggil tempolong (kaleng susu tanpa penutup)
Karena mulut nya emang selalu menganga.
Walau begitu,fandi ini anak nya over confident banget kalau masalah sepik sepik sama cewek.

Aku dan heri cuma ketawa mendengar ucapan Rian.

"Kita patungan yuk beli kelengkeng sekilo buat cemilan lah."
Kata fandi,
Akal bulus nya aja ini mah,biar bisa modus ke pelayan itu.

"Buruan sini goceng goceng kumpul in".
Kata nya lagi.

Saat itu memang lagi musim nya buah lengkeng.

"Woey long,patungan goceng ya kurang lah.
Harga lengkeng sekilo kan 25 ribu tuh liat tulisan nya."
Kata Heri.

"Tenang aja her,kurangan nya biar si tempolong yang nutup.
Sepadan lah,dengan modal 10ribu dia bakal dapat nomor hp tuh cewek."
Ucap ku.

"Ahhh kamu tau aja gal dengan maksud ku...."
Sahut fandi.

Setelah uang terkumpul,
Fandi langsung berlari menyebrang jalan menuju toko buah tersebut.

Kami bertiga mengamati gerak gerik fandi yang sudah mulai beraksi mengeluarkan jurus jurus modus nya.
Pake acara icip icip segala dia,maen petik betik gerombolan lengkeng yang di gantung di depan toko nya.

Fandi lalu kembali lagi sambil menenteng sekresek buah lengkeng yang dia beli sambil cengar cengir ke arah kami.

"Nih bro lengkeng nya,misi sukses...."
Kata nya sambil menunjuk kan layar hp nya dengan cepat.lalu menutup nya kembali supaya nomor hp tuh cewek nggak kami hafal in.konyol banget kelakuan nya,
Pake dadah dadah segala lagi ke arah pelayan di sebrang jalan.

Kami duduk duduk lagi sambil mmakan lengkeng,
Aku tiba tiba ingat sama raya.
Aku bengong untuk beberapa saat,
Jongkok di dekat kursi bengkel tak menghiraukan ketiga teman ku yang tengah asik memakan lengkeng.

"Jiaaaahhhhh galih,
diem diem masih kelaparan dia.
Tuh lihat di depan nya banyak biji lengkeng,abis banyak sendiri dia kayak nya."
Celetuk si fandi.

Rupa nya dia sedang menjahili ku yang sedang bengong.

"Mana ada,
Kamu kali yang kelaparan.
Sampai sampai biji nya ikut kau makan juga.tuh bukti nya tak ada satu pun biji lengkeng di depan mu."
Sergah ku di iringi tawa rian dan heri.

Fandi hanya bengong dengan mulut menganga.

"Dasar tempolong....."
Kata ku.

"Cerdas kamu Gal...."
Kata heri.

"Permainan mu cantikkkkk gal...."
Kata rian sambil mengacungkan jempol.

Belum reda tawa kami karena ulah si fandi.
Tiba tiba.....

"Duarrrrrr......."

Terdengar suara ban pecah dari sebuah mobil avanza berwarna hitam dari arah barat.
Untung tidak terjadi kecelakaan,
Tampak sebuah mobil avanza hitam berhenti di tengah jalan dengan kondisi ban belakang yang pecah.

Lalu lintas agak tersendat karena kejadian tersebut.
Kami berempat langsung berlari menghampiri nya,
Ku lihat seorang wanita paruh baya berhijab bersama dua uhti uhti berwajah cantik turun dari mobil tersebut berjalan ke tepi jalan.

Kami pun berinisiatif untuk membantu sopir mendorong mobil menepi dari tengah jalan.

"Bawa ban serep kan pak?"
Tanya ku.

"Bawa mas,terimakasih ya."
Ucap pak sopir itu pada kami.

Ibu ibu dan dua perempuanuda berhijab tampak sedang berteduh di bawah pohon kersen menunggu pak sopir mengganti ban.

Aku lihat stiker bertuliskan pondok pesantren ******** yang beralamatkan di daerah tahunan jepara.

Ow,anak anak pondok pesantren tah,
Batin ku.

Saat kami berjalan kembali menuju bengkel,
Tiba tiba aku di panggil oleh ibu ibu tersebut.

"Mas mas,saya mau tanya...."
Kata beliau.

"Nggih Bu,ajeng tangklet punopo njih? (iya bu,mau tanya apa ya?)
Jawab ku dengan sopan.

"Di daerah sini ada mushola atau masjid ndak.
Soal nya saya dan kedua santriwati saya belum menunaikan sholat dzuhur."
Tanya beliau.

"Ow,kalau masjid nya cukup jauh bu nyai (tebakan ku beliau ini istri pengasuh pondok,jadi ku panggil beliau bu nyai)
Tapi ada mushola kecil di SPBU sebrang jalan sana."
Jawab ku sambil menunjuk tulisan SPBU berwarna merah di sebrang jalan sebelah timur toko buah tadi.

"Makasih ya mas sudah membantu sama nunjuk in mushola sama kami."
Kata beliau.

Pandangan ku malah tertuju pada sosok gadis berkerudung krem yang berdiri di dekat teman nya yang meamakai kerudung hitam.
Dia seperti nya sadar sedang ku perhatikan.
Dia melirik ku lalu menunduk kan pandangan ke bawah.

"Mari bu saya bantu menyebrang jalan..."
Kata ku

"Iya mas,matur suwun."
Ucap bu nyai,kedua santri wati nyaengikuti nya di belakang.

Setelah ku sabrangkan beliau,
Aku ucapkan salam kepada gadis berkerudung krem yang jalan di dekat ku agak perlahan,
Gambaran sosok gadis ini,
Wajah nya seperti artis Tissa Biani kalau sedang memakai Hijab.

kaskus-image

"Asalamualaikum Uhti.....
Aku Galih,nama mu siapa?"
Ucap ku secara spontan.

"Dia pun reflek membalas salam ku

"Waalaikum salam,
Aku Ulfa mas.
Maria ulfa,
Ini teman ku Risma."
Ucap nya sambil melirik.

Bu nyai juga melihat ke arah ku sebentar dan tak menghiraukan.

Ulfa......

Aku hatus dapat nomor hp nya ini,
Aku pun kembali menyebrang menuju ke depan bengkel dengan teman teman ku.

"Wuihh,yang abis nyebrangin uhti uhti cakep....."
Kata fandi

"Syirik aja kamu,
Yang penting kan usaha dulu."
Jawab ku.

"Siiiip gal,itung itung nyari ganti nya yang kemaren pergi tuh.biar nggak melamun mulu"
Kata rian.

Aku cuma tersenyum sambilelihat ke arah SPBU.
Menunggu mereka selasai menunaikan ibadah lalu ku bantu lagi nyebrang.
Pokok nya aku harus dapat nomor hp nya,
batin ku dalam hati.

Kulihat pak sopir juga akan selesai mengganti ban serep nya.

Selang beberapa menit.
Ku lihat bu nyai berjalan dari arah SPBU bersama risma si gadis berkerudung hitam.

Lho,Ulfa kemana ya.....
Gumam ku.

Aku langsung menyebrang menghampiri mereka.

"Mari bu nyai saya bantu nyrebrang lagi,
Saantriwati yang satu nya lagi kemana bu?"
Tanya ku.

"Itu ulfa masih di toilet mas.kata nyaau pipis sebentar.
Nanti tolong di saebrangin juga ya"
Ucap beliau.

"Njih bu nyai..."
Jawab ku.

Setelah ku bantu bu nyai dan satu santriwati nya.
Aku pun kembali ke sebrang jalan,
Gadis bernama ulfa sudah menunggu di tepi jalan untuk menyebrang,
Sebenarnya sih dia bisa nyebrang sendiri.
Tapi aku bantu saja supaya bisa minta nomor hp nya.

"Mari mbak saya bantu nyebrang"
Ucap ku.

"Iya mas,terima kasih."
Kata nya dengan suara halus dan lembut.

Kendaraan di jalan cukup padat,
Kami masih berhenti di tepi menunggu jalanan sedikit sepi.

"Memang ini tadi mau kemana mbak?"
Tanya ku membuk obrolan.

"Saya sama teman saya mau ngantar bu nyai mengambil pesanan kerudung di pasar kliwon kudus mas.
Eee malah dapat musibah ban pecah di situ."
Jawab nya.

"Saya boleh minta nomor hp nya nggak mbak?"
Tanya ku.

"Ehmmmm..."
Dia mengangguk sambiltersenyum tersipu malu.

Lalu mengeluarkan hp di tas kecil yang ia selempangkan.

"Lho.....
Hp nya sama mbak,nokia 6600 kaya punya ku."
Ucap ku sambil memperlihatkan hp segede gaban di kantong celana.

"Iya mas,
Ini nomor ku.silahkan di save."
Ucap nya sambil menunjuk kan nomor kontak di hp nya.

"Sudah mbak,makasih ya..."
Ucap ku sambil mulai nyebrang jalan bersama.

"Iya mas....
Di misscall ya."
Jawab nya sambil meng kode tangan nya di telinga seperti orang menelpon pada ku.

Seperti nya ada respon,
Yess......

Ulfa pergi menuju mobil yang sudah selesai ganti ban.
Bu nyai dan teman nya juga sudah berada di dalam bersama pak supir.

Mereka akhirnya meneruskan perjalanan menuju ke pasar kliwon.
Supir memberi klakson kepada kami ketika lewat.

Maria Ulfa......
(Ini nama asli nya,bukan nama samaran)

Setelah ngobrol sebentar dengan teman teman ku,
Jam menunjukan pukul satu siang.

Saat nya kembali bekerja,
Sudah dulu bro and sist........
suryaassyauqie
rinandya
itkgid
itkgid dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.