mengejaAvatar border
TS
mengeja
Vertreibung Der Deutschen, Karma Buruk Jerman Setelah Perang Dunia II


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Shalom, salam sejahtera. Om swastiastu. Namo buddhaya. Wei de dong tian.

Hai, GanSis apa kabar?

emoticon-I Love Indonesia


Etnis Jerman Sudetenland (Cekoslowakia) menunggu untuk dievakuasi. (Sumber)

Vertreibung der Deutschenmerupakan peristiwa persekusi, pengusiran, dan pembantaian etnis Jerman di berbagai negara Eropa Tengah dan Timur pasca Perang Dunia II.

Pada tahun 1957, Walter Schlesinger (sejarawan Jerman) menyatakan bahwa tragedi tersebut merupakan efek balas dendam kebrutalan Nazi yang dengan lasak mengekspansi Eropa selama 12 tahun.

Ide pengusiran etnis Jerman dari wilayah pencaplokan sesungguhnya telah lama digaungkan Winston Churchill (Perdana Menteri Inggris) yang berdiskusi dengan pemerintahan pengasingan Polandia dan Cekoslowakia di London sejak tahun 1942.

Agenda ini menjadi serius seiring melemahnya Nazi, seperti pada tahun 1944, pemerintah pengasingan Cekoslowakia mendesak Sekutu agar melakukan transfer populasi etnis Jerman keluar dari Cekoslowakia. Di sisi lain, pemerintah pengasingan Polandia kurang setuju dengan prinsip pengusiran. Tomasz Arciszewski (Perdana Menteri Polandia) lebih menginginkan naturalisasi dan asimilasi etnis Jerman menjadi warganegara Polandia.


Para etnis Jerman di wilayah Gomel, Belarusia sedang mengantre untuk diangkut ke Kazakhstan atau Siberia. (Sumber)

Sementara itu, Joseph Stalin bersama pemimpin komunis lainnya berencana mengusir seluruh etnis Jerman dari wilayah yang sudah dikuasai Uni Soviet untuk kembali ke sebelah barat Sungai Order (perbatasan Jerman dan Polandia saat ini). Sebelumnya pada tahun 1941, Uni Soviet sudah memindahkan paksa etnis Jerman Krimea menuju Asia Tengah.

Sebelum Perang Dunia II, Eropa Tengah dan Timur mayoritas tidak memiliki permukiman etnis yang jelas. Ada beberapa wilayah mayoritas etnis, tapi ada pula wilayah campuran yang luas dengan kantung-kantung kecil kawasan yang beragam etnis.


Potret keluarga besar Vladimir Lenin (pendiri Uni Soviet). Ibunya Maria Alexandrovna Blank adalah etnis Jerman Rusia. (Sumber)

Interaksi antaretnis memang telah terjadi selama berabad-abad, namun tidak harmonis dalam lingkup sipil, politik, atau ekonomi. Bangkitnya nasionalisme pada abad ke-19, menjadikan etnisitas teramat penting dalam isu penguasaan teritorial, identitas diri, dan klaim superioritas etnis.

Quote:


Kekaisaran Jerman adalah negara Eropa modern pertama yang memperkenalkan wacana permukiman berbasis etnis. Tujuannya untuk menyingkirkan orang Polandia dan Yahudi dari wilayah Jerman.

Namun, runtuhnya Kekaisaran Austria-Hungaria dan Kekaisaran Jerman pada akhir Perang Dunia I, membuyarkan wacana tersebut. Perjanjian Versailles melahirkan beberapa negara merdeka di Eropa Tengah dan Timur yang tak satu pun homogen secara etnis. Sebagai contoh Cekoslowakia yang pada awal terbentuk mempunyai persentase etnis Jerman sebanyak 22,3% dari total populasi nasional.

Pasca Perang Dunia I, banyak etnis Jerman yang memutuskan pindah ke Republik Weimar dan Republik Austria setelah tak lagi menjadi istimewa di negeri-negeri bekas Austria-Hungaria dan Kekaisaran Jerman. Mereka yang bertahan lantas membentuk komunitas eksklusif yang tak jarang menjadi sasaran penganiayaan. Hal ini yang menjadi propaganda Nazi di Republik Weimar selama tahun 1930-an, bahwa etnis Jerman yang tercecer harus diselamatkan.

Adolf Hitler yang naik ke puncak kekuasaan kemudian menerapkan lebensraum sebagai agenda utama politik. Etnis Jerman bukan hanya diselamatkan, tapi wajib diberikan ruang hidup untuk tumbuh dan berkembang demi terwujudnya Jerman Raya. Otomatis ekspansi dan agresi menjadi pembenaran yang terekam dalam kebrutalan Nazi Jerman sebelum atau selama Perang Dunia II.

Menjelang kekalahan Nazi, mayoritas etnis Jerman sangat khawatir dengan pendudukan Uni Soviet. Sebagian besar menyadari bahwa Tentara Merah akan melakukan pembalasan terhadap warga sipil Jerman. Berita tentang pemerkosaan dan kejahatan lainnya terkait Tentara Merah pun tersiar.

Segera rencana evakuasi etnis Jerman disiapkan otoritas Nazi. Dalam kebanyakan kasus, evakuasi hampir selalu ditunda hingga pasukan Soviet atau Sekutu betul-betul menaklukkan daerah yang akan dievakuasi. Ini berkaitan dengan fanatisme buta para pejabat Nazi yang patuh akan perintah Hitler untuk tidak mundur.


Para etnis Jerman dari Prusia Timur berusaha menghindari kejaran Tentara Merah. (Sumber)

Eksodus pertama terjadi pada pertengahan tahun 1944. Evakuasi spontan dan terorganisir tersebut berubah kacau selama musim dingin saat iring-iringan pengungsi yang mendorong gerobak mencoba tetap berada di depan pasukan Soviet yang terus melaju.

Tak jarang rombongan dijadikan target pesawat yang terbang rendah atau armada tank Soviet yang berhasil menjangkau rute perjalanan pengungsi. Menurut arsip Federal Jerman, sekitar 100-120.000 warga sipil Jerman tewas selama evakuasi. Kedinginan, depresi, dan pengeboman menjadi sebab utama kematian.

Pada bulan Januari 1945, kapal MV Wilhelm Gustloff yang mengevakuasi 10.600 warga sipil dan personel militer dari Prusia Timur, Lithuania, Latvia, Estonia, dan Polandia tenggelam akibat hantaman 3 torpedo kapal selam Soviet S-13 di lepas pantai Eba, selatan Laut Baltik. Sekitar 9.400 orang tewas, menjadikannya tragedi kapal tenggelam terburuk dalam sejarah terkait jumlah korban jiwa.

Evakuasi yang gagal tersebut merupakan bagian dari Operasi Hannibal untuk mengevakuasi warga sipil atau militer dari negara-negara Laut Baltik dan Polandia pada pertengahan Januari hingga Mei 1945.


Pengungsi etnis Jerman di Denmark. (Sumber)

Sesuai perintah Hitler yang dikeluarkan pada tanggal 4 Februari 1945, mereka yang selamat untuk sementara dievakuasi ke Denmark yang ketika itu masih diduduki Nazi. Tatkala perang besar usai, Denmark menampung 5% etnis Jerman dari total populasi Denmark.

Perang Dunia II front Eropa berakhir dengan kekalahan Nazi Jerman pada Mei 1945. Pada titik ini, seluruh Eropa Timur dan sebagian Eropa Tengah berada di bawah pendudukan Uni Soviet, mencakup zona pendudukan Uni Soviet di Jerman bagian timur.

Sekutu menyelesaikan banyak masalah pada Konferensi Postdam (17 Juli - 2 Agustus 1945) seperti pendudukan, pemotongan wilayah Jerman, dan pengusiran etnis Jerman pasca-perang (dari Polandia, Cekoslowakia, dan Hungaria) ke zona pendudukan Sekutu.


Dua anak kecil korban Tentara Merah dalam Pembantaian Nemmersdorf di Prusia Timur. (Sumber)

Pengusiran yang terjadi sebelum konferensi disebut "pengusiran tidak teratur" (Wilde Vertreibungen). Pada akhir tahun 1945, Sekutu meminta penghentian sementara pengusiran karena banyak yang salah kaprah. Konferensi Postdam sebetulnya bukan untuk mendorong atau melegalkan pengusiran, melainkan memberikan dasar yang tepat untuk negara-negara pengusir agar saling koordinasi, khususnya dengan Pemerintah Pendudukan di Jerman.

Menurut data Komisi Schieder (pihak Jerman Barat yang mendokumentasikan perpindahan etnis Jerman pasca Perang Dunia II), ada 4,5 juta warga sipil Jerman yang tiba di Bohemia-Moravia (Ceko) pada bulan Mei 1945, termasuk 100.000 orang dari Slowakia, dan 1,6 juta pengungsi dari Polandia. Sekitar 600.000-800.000 di antaranya merupakan korban Wilde Vertreibungen.

Quote:


Di Cekoslowakia para pria Jerman dengan istri Ceko diusir, biasanya pasangan mereka ikut pergi. Sedangkan wanita etnis Jerman dengan suami Ceko diizinkan menetap. Sementara itu, orang Jerman yang dianggap penting untuk perekonomian ditahan sebagai pekerja paksa.


Militer dan waga sipil Jerman mundur dari Hungaria. (Sumber)

Berbeda dengan pengusiran negara lain, pengusiran etnis Jerman dari Hungaria didikte dari luar Hungaria yang dimulai pada 22 Desember 1944 ketika Tentara Merah memerintahkan pengusiran. Siapa pun yang pada sensus 1941 diidentifikasi sebagai etnis Jerman diusir keluar Hungaria, termasuk para simpatisan Nazi. Orang Jerman yang menikah dengan orang Hungaria tidak diusir, apa pun jenis kelaminnya. Dilaporkan pengusiran di Hungaria adalah yang paling minim ketegangan.

Di Belanda sekitar 25.000 etnis Jerman diusir keluar, termasuk yang memiliki pasangan Belanda. Mereka dicap sebagai musuh atau vijandelijke onderdanen. Operasi dimulai pada 10 September 1946 di Amsterdam. Para ekspatriat Jerman dan keluarga mereka ditangkap di rumah saat tengah malam dan hanya diberi waktu satu jam untuk mengemas 50 kg barang bawaan. Mereka cuma diizinkan membawa 100 gulden dan sisanya disita Pemerintah Belanda. Mereka dibawa ke kamp-kamp interniran di dekat perbatasan Jerman, yang terbesar adalah kamp konsentrasi Mariënbosch, dekat Nijmegen. Pasukan Sekutu yang menduduki zona Jerman bagian barat menentang operasi ini sebab khawatir diikuti negara lain.

Di Rumania yang pada tahun 1939 memiliki 786.000 etnis Jerman, sebelumnya telah melarikan diri bersama mundurnya pasukan Nazi. Sekitar 400.000 orang yang memilih bertahan diperlakukan sebagai orang bersalah. Mereka kehilangan hak sipil dan properti. Sekitar 75.000 orang dibawa ke Uni Soviet untuk kerja paksa. Pada tahun 1948, Rumania melakukan rehabilitasi bertahap untuk etnis Jerman: tidak diusir dan diberikan status minoritas nasional, satu-satunya negara Blok Timur yang melakukannya.

Di Yugoslavia sebagian besar etnis Jerman melarikan diri saat melemahnya pengaruh Nazi. Mereka yang bertahan harus rela desa-desanya disulap menjadi kamp interniran yang menyebabkan 50.000 orang tewas karena kelaparan yang disengaja atau eksekusi oleh pihak Yugoslavia. Pada 1950, tercatat etnis Jerman di Yugoslavia tersisa 82.000 orang. Banyak dari mereka yang kemudian memutuskan bermigrasi ke Amerika Serikat atau berasimilasi dengan penduduk lokal.

Di Amerika Latin antara tahun 1941-1945, Amerika Serikat memfasilitasi pengusiran 4.058 orang Jerman ke kamp interniran di Texas atau Lousiana. Penyelidikan menyatakan sesungguhnya orang Jerman di Amerika Latin tidaklah berbahaya. Sekitar 3/4 dari mereka dipulangkan ke Jerman.


Potret koloni Templer di Palestina. (Sumber)

Di Palestina warganegara Jerman yang mayoritas koloni Templer (sekte Pietist Kristen Lutheran) ditangkap otoritas Inggris dan dikirim ke kamp interniran di Waldheim dan Betlehem di Galilea. Mereka diasingkan ke Australia dan ditahan di Tatura, Victoria hingga tahun 1947. Pada tahun 1962, Israel membayar 54 juta Deutsche Marks sebagai kompensasi kepada pemilik properti yang asetnya dinasionalisasi.

Diperkirakan kematian warga sipil Jerman akibat Vertreibung der Deutschenberkisar antara 500.000-3.000.000 orang, termasuk mereka yang diangkut Uni Soviet untuk kerja paksa.


Para etnis Jerman dari Cekoslowakia tiba di Bavaria. (Sumber)

Setibanya di Jerman, para pengungsi dihadapkan dengan negara yang porak-poranda karena perang. Kekurangan perumahan berlangsung sampai tahun 1960-an beriringan dengan masalah-masalah lain yang menyebabkan konflik dengan penduduk setempat. Situasi agak mereda saat terjadi ledakan ekonomi Jerman Barat pada 1950-an yang mendorong tingkat pengangguran ke titik nol, bahkan Jerman Barat harus mendatangkan imigran Turki akibat kekurangan pekerja lokal.

Di negara-negara yang diduduki Nazi, hubungan seksual antara tentara Jerman dan wanita lokal menghasilkan banyak anak. Setelah perang usai, para wanita lokal ini serta anak-anak keturunan Jerman mereka sering diperlakukan buruk.

Sekitar 12-14 juta etnis Jerman terlibat dalam Vertreibung der Deutschen, menjadikannya pergerakan atau perpindahan populasi etnis tunggal terbesar dalam sejarah Eropa.

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia

Sumber Referensi:
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia

Sekian thread dari ane. Ambil bagusnya, buang buruknya. Semoga bermanfaat. Bye.

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Blue Guy Cendol (L)

Twitter: @HaraTidasi | IG: @hara_tidasi
TikTok: @haratidasi

Diubah oleh mengeja 19-06-2022 04:02
a.dirnt
emineminna
emineminna dan a.dirnt memberi reputasi
2
1.2K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & XenologyKASKUS Official
6.5KThread10.4KAnggota
Tampilkan semua post
adolfsbasthianAvatar border
adolfsbasthian 
#2
Waaah... GanMengeja datang lagi...

0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.